Keisha melangkah gontai melalui jalan setapak di tengah-tengah hutan rimba itu, suhu yang dingin yang bahkan embun saja belum menghilang tak mampu membangkitkan semangatnya. Ini sudah dua bulan semenjak ia kembali dan selalu di setiap pagi akan mengunjungi bangku taman di tepi danau itu.
Kondisi pria 28 tahun itu benar-benar kembali seperti semula. Kondisi di mana ia begitu mengutuk keadaannya sendiri sebelum ia mendapat kesempatan kedua dalam hidupnya ketika bertemu dengan Delima.
Wajah suram itu disebabkan selama dua bulan ini gadis yang diharap-harapkan muncul dan menemuinya tak kunjung menampakkan batang hidungnya, membuat Keisha seperti kehilangan gairah akan kehidupannya sendiri.
Anehnya, ia tetap mendatangi bangku di taman itu setiap pagi, dan akan duduk menunggu dalam keheningan, tanpa suara dan kata-kata, duduk di sana dengan tiada memedulikan apakah cuaca sedang panas menyengat atau pula dingin sebab hujan yang turun.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください