Apa salahnya aku menikmati kebebasanku sendiri? Bukankah hidup soal menikmati dan keadilan?
Selama ini, perasaanku telah dikorbankan dan aku tenggelam dalam duka dan kesal yang berkepanjangan.
Lalu, apa salahnya kini aku berbagi duka dan kesal itu pada orang lain? Bukankah ini sesuatu yang adil?
Aku pernah berduka berkepanjangan dan kini giliran orang lain pula yang akan berduka. Dengan begini, hidup barulah adil.
Tapi aku tidak akan berlaku kejam… tidak pada Arni. Aku pasti akan mendapatkan satu dua cara untuk bisa mengatasi hal ini, nanti.
Kembali Keisha melirik Arni yang sudah tertidur pulas sembari memeluk tubuhnya itu. Ia tersenyum, mengusap pipi sang gadis, menyisipkan helaian-helaian rambut yang menutupi telinga sang gadis.
Dengan didahului satu helaan napas yang panjang, Keisha pun akhirnya memejamkan matanya, mencoba memberikan hak atas tubuhnya sendiri untuk mendapatkan istirahat yang layak.
***
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください