"Hemm, ini aneh," ujar Callysta.
"Maksudmu?" tanya Keisha.
"Apakah Arni tidak mau bersusah payah mengantarkanmu, Kei?"
Keisha terkekeh. "Ooh, Cal…"
"Apa ada yang salah?"
"Tidak," sahut Keisha. "Sekarang malah kau yang aneh."
"Aku?"
"Ya," Keisha tertawa-tawa pelan. "Padahal aku memang sengaja menghubungi, kau malah menanyakan tentang gadis itu. Astaga, sepertinya lebih baik aku naik taksi saja."
Callysta tertawa merdu yang memancing gairah Keisha saat itu juga.
"Ouh, Kei, kau manis sekali kalau sedang merajuk."
"Benarkah?"
"Yup!" sahut Callysta. "Baiklah. Jam berapa kau akan berangkat, Kei?"
"Semakin cepat akan semakin baik."
"Baiklah, baiklah," ujar Callysta. "Aku akan segera ke sana—ermm, bisakah kau kirimkan lokasi rumahmu kepadaku?"
"Yaah, tentu saja."
"Baiklah, Kei, sampai jumpa di sana."
"Aku menunggumu, Sayang."
"Auw… senangnya hati ini."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください