Hesti kembali ke kamar depan untuk mengecek lagi kondisi Kurnia. Ia mencoba membangunkan pria tersebut dengan menggoyang-goyang bahunya, menepuk-nepuk pelan pipinya, tapi sama saja.
Kurnia tetap hening seolah benar-benar pulas dalam tidurnya dan tidak merasakan sentuhan dari orang lain di tubuhnya sama sekali.
Tidak bisa tidak, pikir Hesti. Pasti telah terjadi pertengkaran hebat antara Kurnia dan anak laki-lakinya itu malam tadi.
Bila tidak, tidak mungkin rasanya seorang Kurnia Anggarda bermabuk-mabukan. Hesti sama sekali tidak pernah melihat atau mendengar Kurnia mengonsumsi minuman beralkohol.
Tidak sama sekali.
Pria itu selalu menjaga tubuh dan kesehatannya. Dan bila sampai terjadi hal seperti ini, sudah dapat dipastikan bahwa Kurnia mungkin tidak tahu lagi ke mana harus mengadu atau ke mana harus melampiaskan segala beban yang ia tanggung.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください