"Apakah menurutmu ini setimpal dengan tinjuan keras mu tadi?" Layaknya seorang remaja yang tak punya hati, Bian malah terus menyeringai.
"Tidak jika aku membalas mu lagi!"
Kali ini Devan sudah memutuskan keluar sepenuhnya dari ketakutan tak berdasar, menghadapi Bian tak akan lagi membuatnya kesulitan dengan beban, pria itu yang menarik sisi ketidakterimaannya.
"Akhhh...!"
Berganti jerit kesakitan, kali ini Devan yang memegang kendali, memelintir lengan Bian yang telah bertindak terlalu jauh dan membawanya terbalik sampai ke belakang tubuh.
"Aku sangat kasihan dengan Bi... Sungguh, saat kau katakan jika Nathan menolak mu berulang kali, dan kau masih terlalu keukeh untuk bisa bersama dengannya. Bukankah lebih baik seperti ku? Pergi dari orang yang tak akan mungkin bersama dalam ikatan hubungan. Dari pada menjadi tak tau malu seperti mu!" bisik Devan yang posisinya memang di belakang tubuh Bian.
"Apa kau bilang?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください