150--
"Sorry, gue masih nggak percaya dengan yang lo bilang," kataku pada Danisya.
"Setelah semua bukti ini lo masih nggak percaya?" tanya Danisya yang matanya terlihat melebar.
"Ya, bisa saja ini tipuan lo lagi," kata Danisya.
"Dia tidak bohong, Dinda. Danisya bicara jujur." Suara Joe dari tangga lantai atas mengejutkanku.
Pria itu turun dari atas masih dalam keadaan kusut khas orang bangun tidur. Joe kemudian duduk diantara kami, gayanya yang santai membuatku sebal. Joe menguap lebar sambil merenggangkan tubuh kekarnya.
"Joe, lo ngapain di sini?" tanya Danisya.
"Jagain ibu orang," jawab Joe.
"Hah?" Danisya nampak terkejut.
"Jagain Ibu nya Pak Anton lah, lo juga ngapain di sini? Darimana tahu dia Dinda? Lo antek-antek Denis ya? Kalian berdua kan, sama saja tukang rebut harta orang," sindir Joe.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください