webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urban
Not enough ratings
348 Chs

Hasil Buntu

151--

Sudah beberapa bulan, kasus Pak Anton tidak ada perkembangan. Tim pengacara tetap kalah di persidangan dengan bukti Mas Denis. Dari psikolog sampai ahli kriminal khusus, nyatanya tidak bisa membebaskan Pak Anton.

Kondisi Mami malah sakit dan drop, sebab usahanya terasa sia-sia karena tidak membuahkan hasil maksimal. Mami mengurung diri di kamar, dia hanya keluar untuk makan saja. Aku tidak bisa melihat situasi seperti ini.

Sementara Mami babak belur sendiri, aku hanya diam saja. Melontarkan hiburan pun juga percuma, Mami tidak mau merespon. Hari ini aku harus membicarakan hal penting dengan Mami.

Perlahan kubuka pintu kamar Mami, kulihat Mami sedang melamun sambil menatap foto di tangannya. Ketika aku sampai di sana, ternyata Mami memegang foto Pak Anton. Wanita itu buru-buru menyimpan foto Pak Anton ke bawah bantal, nampak jelas sikapnya sangat gugup.

"Dinda, kenapa kamu masuk nggak ketuk pintu dulu," kata Mami sambil menyeka wajahnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com