Tangisan Michella kontan berhenti, dia terkejut mendengar Theo berkata akan membawakan Evans ke hadapannya. Masalah apakah seorang Theo mampu melakukan hal itu?
Bagaimana caranya? Bukannya mereka tak saling kenal? Ya, yang Michella ketahui. Evans dsn Theo tak saling mengenal.
"B––bagaimana kamu melakukannya?" tanya Michella terbata, dia mengangkat tangannya guna menghapus jejak air matanya.
Tatapan Theo hanya fokus pada setiap air mata yang Michella jatuhkan, Theo tak suka melihat Michella menangis seperti itu. Hati Theo terasa seperti dicubit melihatnya.
"Jangan tanyakan bagaimana akan kulakukan, berikan saja aku satu jawaban. Apakah kamu mau aku membawanya ke hadapan kamu?"
Kesungguhan di manik Theo, membuat Michella menelan ludahnya sendiri. Tak Michella sangka, Theo rupanya tumbuh menjadi pria yang begitu gigih.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください