webnovel

Ashiraa dan Neo

Siapa yang tidak kenal dengan Ashiraa sosok cowok tampan,berkulit putih,lembut dan baik hati,selain itu dia adalah pemilik beberapa hotel dan swalayan yang ada di kota ini. Sayangnya sampai detik ini tidak ada seorang perempuan pun yang berhasil menggaet dirinya,setiap ada perempuan yang mendekat Ashiraa langsung bersikap jutek dan galak,karena dia tau kalau perempuan-perempuan itu hanya menginginkan hartanya saja. Sampai suatu hari dia bertemu dengan Neo seorang barista cafe yang tinggi,ganteng,berbadan athtletis dan kalem. Entah kenapa sejak pertama bertemu Neo,perasaan Ashiraa tidak menentu,ada getaran yang menusuk hatinya. Padahal Ashiraa sama sekali belum pernah ngobrol banyak,paling hanya ketika dia memesan makanan atau minuman di kafe nya Neo. Mungkinkah ini yang namanya cinta pada pandangan pertama,tetapi mana mungkin, mereka khan sama-sama cowok dan kalau dia saja yang merasakan cinta itu tetapi Neo tidak,betapa hancurnya hatinya.

dinybesmile · ファンタジー
レビュー数が足りません
18 Chs

Chapter Dua

Pikiranku masih dipenuhi dengan cowok itu. Bahkan tanpa sadar aku mulai membayangkan aku kencan dengannya. Aku memegang tangannya,memeluk badannya dan mencium bibirnya yang seksi itu.

"Tuan Ashiraa!", teriak Jason di telingaku sehingga membuatku kaget

"Ya,kamu bikin aku kaget aja Jason,ada apa?"

"Ada yang salah dengan Anda hari ini. Bahkan kontrak kerja yang biasanya Anda baca secara teliti sebelum tanda tangan,hari ini Anda langsung main tanda tangan saja,untung saja saya sempat baca ulang lagi. Ada yang sedang mengganggu pikiran Anda?", tanya Jason penuh curiga. Memang tidak bisa dipungkiri kalau Jason mengenalku lama. Yah,kami dulu adalah sahabat dari SMA,bahkan aku sendiri yang meminta orang tuaku agar Jason bekerja denganku sebagai butler, karena aku sudah sangat percaya padanya.

"Hei Jason,kita lagi berdua sekarang,panggil Ashiraa aja", ujarku sambil memegang tangannya dan tersenyum

"Hmm,kamu tampak beda hari ini,ada apa? Apa karena undangan makan malam itu?", tanya Jason padaku. Kalau boleh jujur aku dulu sempat jatuh cinta dengan Jason dan ingin mengutarakan nya tetapi itu tidak mungkin yang ada malah aku akan memperburuk persahabatan kami. Jadi lebih baik aku diam dan lama-lama perasaan ku untuknya sudah berubah murni sebagai sahabat dan rekan kerja.

"Jason,kamu percaya dengan cinta pandangan pertama nggak?", tanyaku sambil memandang matanya

"Cinta pandangan pertama? Tentu saja tidak. Mana mungkin ada orang di dunia ini yang langsung jatuh cinta dengan orang yang sama sekali belum kita kenal, aku sih nggak yakin", sahutnya sinis.

"Hahahaha,itulah yang membuat kamu masih jomblo sampai sekarang bahkan terkenal jutek. Mana ada cewek yang mau sama cowok jutek seperti kamu", ujarku sambil meledeknya

"Hei,kayak kamu nggak aja. Kamu sendiri sudah berapa banyak cewek yang kamu sakiti hati dan perasaannya"

"Aku mah beda kali, mereka khan datang karena disuruh orang tuanya untuk menemui ku untuk dijodohkan denganku,bukan betul-betul suka sama aku,iya khan"

"Terus,kenapa kamu tanya padaku tentang cinta pandangan pertama,emang kamu lagi jatuh cinta sama siapa Ashiraa?", tanyanya sambil balik memandang mataku. Matanya inilah yang dulu sempat membuatku jatuh cinta padanya. Aku langsung membuang muka, karena aku takut jatuh cinta lagi padanya.

"Aaah,nggak,aku hanya asal bicara aja", ujarku menjauh darinya

"Tunggu,ada yang kamu sembunyikan dariku. Kamu lagi jatuh cinta sama siapa?", tanyanya sambil memegang tanganku dan menarik ke arahnya dan karena tarikan nya yang kencang aku jatuh ke dadanya,jadilah kami berpelukan

"Hoi,lepasin. Serius aku lagi nggak jatuh cinta", sahutku berbohong. Bukannya dia melepaskan ku,Jason malah memegang pinggang ku dan menatap mataku

"Ashiraa,please jangan ada rahasia apapun denganku. Kamu tahu khan aku selalu ada untukmu kapanpun"

"Apaan,kayak pacaran aja. Lepasin ah"

"Aku bakal lepasin kalau kamu mau cerita", ujar Jason lagi. Bukannya melepaskanku,yang ada dia malah semakin kencang memegang pinggang ku. Untung aku masih sadar,kalau nggak ingin rasanya aku mencium bibirnya. Apalagi sekarang bibir kami semakin dekat.

"Iya,ya,aku akan cerita,tapi lepasin dulu"

"Oke", sahut Jason sambil melepasku

"Kalau aku cerita,kamu nggak akan jijik sama aku khan"

"Hah? Maksudnya?"

"Jas, kamu tau kenapa aku selalu menolak perjodohan orang tuaku dengan cewek-cewek itu?"

"Tentu saja aku tau,karena kamu belum menemukan cewek yang pas dan setia denganmu,kamu khan selalu bilang kalau cewek-cewek itu hanya ingin hartamu saja,bukan begitu?"

"Yah,bisa dibilang gitu,tapi aku ini beda Jas,aku tidak ada rasa dengan cewek"

"Maksudnya?"

"Iyah,aku nggak suka cewek tapi aku sukanya cowok"

"Jangan becanda kamu Ashiraa. Masa kamu yang mantan kapten tim basket sekolah kita sukanya sama cowok,nggak mungkinlah"

"Aku nggak lagi becanda,itu kenyataannya dan itu yang aku simpan selama ini. Kenapa? Kamu jadi jijik khan sama aku sekarang?"

"Hmm,Ashiraa,jujur aku kaget tapi aku nggak jijik tapi malah salut kamu sudah mau jujur sama aku"

"Serius?"

"Iya,serius. Btw,jangan-jangan dulu kamu pernah suka denganku ya?", tanyanya menggodaku dan itu membuatku kaget

"Apaan sih,malas. Gila kali aku jatuh cinta sama cowok jutek kayak kamu", ujarku berbohong

"Hahahaha,jahat banget sih. Terus cowok mana yang berhasil memikat sahabatku ini?", godanya lagi padaku

"Cowok yang di kafe tadi"

"Kafe mana?"

"Kafe yang tadi pagi kita mampir"

"Whaaaattt!!!!"