webnovel

Si Kembar yang Terpisah

編集者: Wave Literature

Sepanjang pemandangan di sungai Mocheng, terlihat Tong Jiumo yang membawa Sufei untuk pulang. Saati masuk, dia langsung melihat wajah Mo Lisi, tidak ada rasa terkejut di dirinya, yang ada hanyalah sedikit kepanikan, "Apakah itu Tong Lele?" tanyanya. Karena, raut wajah anak itu sama persis dengan wajah dingin seseorang yang pernah ditemuinya di rumah sakit 5 tahun yang lalu. Hal itu membuat kaki Sufei terasa lemas karena ketakutan.

"Feifei, Kamu tidak apa-apa?" tanya Tong Jiumo, dengan cepat dia meraih tangan Sufei dan langsung memegangnya. Karena, melihat anak itu tiba-tiba keluar dari dapur, dengan wajah memucat dia menatap Tong Jiumo, "Momo, ini anak yang kamu bawa lima tahun yang lalu, kan?" tanyanya.

Tong Jiumo menganggukkan kepala, "Iya, benar. Ada apa Feifei?" tanya Tong Jiumo penasaran.

Wajah Sufei semakin memucat, Ini terlalu mirip, seperti membuatku mengingat masa lalu! batinnya. Lima tahun yang lalu, setelah kejadian di rumah sakit itu, Sufei tidak pernah lagi melihat Mo Qijue, tapi wajah dinginnya membuatnya tidak pernah lupa.

"Mami, ini siapa? Kenapa mami membawa orang asing kerumah?" Tanya Mo Lisi ketika melihat ibunya membawa Sufei ke rumah. Dia memang memiliki sifat posesif yang kuat, dia takkan segan-segan untuk marah, apabila orang lain macam-macam dengan hal yang disukainya. Bahkan, dengan orang yang bisa saja mengambil ibunya yang menurutnya sulit untuk didapatkan. Entah itu seorang wanita sekalipun, Mo Lisi akan melihatnya dengan tatapan dingin dan akan membuatnya takut.

"Sayang, ini sahabat mami, namanya Sufei. Ayo cepat sapa bibi Sufei!" kata Tong Jiumo, dia tidak menyangka karena anaknya yang begitu lucu, tiba-tiba bisa juga berubah menjadi begitu dingin. Tong Lele biasanya begitu baik dengan tamu. Kenapa tiba-tiba dia berubah dan malah mengabaikan tamu? batinnya.

"Hmm" Mo Lisi tidak mengatakan apa-apa, lalu dia membalikkan badan, dan masuk ke kamarnya.

Sufei yang saat itu hanya berdiri di tempatnya dengan waktu yang sedikit lama, kemudian menelan ludah dan bertanya kepada Tong Jiumo dengan hati-hati, "Momo, apakah kamu pernah melihat ayah Lele?"

Tong Jiumo hanya diam memaku tanpa berkedip, kemudian dia menjawab, "Belum pernah!"

"Momo, kamu ke kota Mocheng untuk berlibur atau…" tanya Sufei lagi, tapi belum selesai dia berbicara, perkataannya langsung di sela oleh Tong Jiumo.

"Lele ingin kembali ke negaranya, dan juga kejadian itu sudah lima tahun yang lalu, jadi aku pikir, laki-laki itu pasti sudah melupakannya" kata Tong Jiumo, dia mengucapkan itu sambil menunduk dan menggigit bibirnya. Lalu, mengingat apa yang sudah dilakukan oleh laki-laki itu pada saat itu. Hal itu sangat membuatnya marah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sufei yang semula wajahnya memucat, setelah mendengar Tong Jiumo berkata seperti itu, tiba-tiba membuat hatinya merasa iba. Lalu, dia maju ke depan untuk memeluk Tong Jiumo, "Momo, di kota Mocheng saat ini, reputasimu sudah jelek. Dulu kamu merupakan pemimpin di kota ini. Jika kamu kembali, kamu bisa bertemu dengan orang-orang yang pernah kamu kenal. Kehidupanmu di London sudah sangat bagus, kenapa kamu kembali ke kota yang memberimu masa lalu yang buruk?" tanyanya.

Meskipun Sufei tidak mau meninggalkan Tong Jiumo sekarang, tapi dia tahu kalau Tong lele mempunyai kembaran yang sekarang dibawa oleh Mo Qijue, dan cepat atau lambat akan terjadi masalah. selain itu, dia mempunyai rahasia yang sudah disembunyikan pada Tong Jiumo.

Untungnya saat itu Tong Jiumo melahirkan bayi kembar, ketika telah mengandung selama tujuh bulan, Sufei menyaksikannya sendiri perasaan Tong Jiumo kepada anaknya seperti tidak dapat dipisahkan. Tapi, jika dia tidak memberikan salah satu anak Tong Jiumo kepada Mo Qijue, Tong Jiumo tidak akan pernah bisa lepas dari jebakan yang suram itu. 

Jadi, Sufei menyembunyikan masalah itu kepada Tong Jiumo dan Mo Qijue dengan memisahkan anaknya. Dia berharap, agar Tong Jiumo bisa membawa anaknya pergi dan keluar dari bayang-bayang gelap. Karena, hal yang dilakukan Mo Qijue kepada Tong Jiumo, bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi oleh orang biasa...