webnovel

Tentang Masa Lalu

Editor: Wave Literature

Tong Jiumo lalu merangkul Sufei, dengan nada lembut dia kemudian menenangkannya, "Tidak apa-apa, semua sudah berlalu! Sudah lima tahun berjalan dan dia tidak mencariku. Andaikata dia sekarang melihatku, dia juga tidak akan mengira bahwa itu adalah aku." katanya.

Dalam lima tahun ini, Tong Jiumo bisa hidup dengan tenang tanpa gangguan pria itu. Tapi sebenarnya bukan itu masalahnya, Mo Qijue tidak mengganggu Tong Jiumo karena dia tidak bisa menemukan keberadaannya. Terlebih lagi karena sudah membawa pergi anaknya, dia ingin membuat Tong Jiumo merasakan rasa sakit saat berpisah dengan darah dagingnya.

Itu semua sudah diketahui oleh Sufei, namun dia tidak mau memberitahukan kepada Tong Jiumo. Baik Tong Jiumo maupun Mo Qijue tidak tahu, kalau masing-masing dari mereka mempunyai anak. Dia khawatir, jika Tong Jiumo kembali ke kota Mocheng, maka akan membuatnya bertemu Mo Qijue. Jika sampai Mo Qijue melihat Tong Jiumo atau anaknya, dia pasti akan sangat marah besar dan tidak akan semudah itu melepaskan Tong Jiumo.

"Momo, ada masalah yang ingin kubicarakan padamu. tentang…" kata Sufei, namun ketika dia menarik napas dan siap-siap berbicara, tiba-tiba ponselnya berdering karena ada panggilan masuk. Saat melihatnya, ternyata telepon itu datang dari pimpinan rumah sakit. Setelah dia menerima telepon itu, dia langsung berkata kepada Tong Jiumo, "Momo, ada masalah dirumah sakit, jadi aku harus kembali. Jika masalah sudah selesai aku akan mencarimu kembali."

Sufei berbicara sambil memakai sepatunya, dengan tergesa-gesa dia langsung pergi meninggalkan tempat itu, dan diantar Tong Jiumo sampai ke depan lift. Setelah Tong Jiumo kembali ke dalam rumah, dia lalu melihat anaknya yang sedang merajuk dengan wajahnya yang dingin.

Tong Jiumo berjalan menghampiri anaknya itu, lalu duduk di depannya dan berkata dengan serius, "Lele, ada apa denganmu? Itu adalah sahabat mami, teman bermain mami dari kecil hingga dewasa. Kamu sebelumnya tidak seperti ini, tiap bertemu dengan seseorang selalu menyapa. Ada apa denganmu hari ini?".

Ketidakbiasaan anaknya ini benar-benar membuat Tong Jiumo terkejut, Apakah karena tiba-tiba kembali ke kota Mocheng membuatnya sulit beradaptasi dengan lingkungan di sini? batinnya.

Mo Lisi mengangkat wajahnya yang dingin, kemudian langsung datang kepelukan Tong Jiumo sambil berkata, "Mami, aku tidak akan membiarkan orang menculik mami pergi. Bagaimana pun orangnya semua tidak boleh!"

Walaupun dia adalah seorang perempuan, Mo Lisi tidak akan membiarkan seseorang membawa ibunya pergi, karena dia memang anak yang pegitu posesif. Jadi, selama dia cocok atau menyukai orang tersebut, dia tak akan membiarkan orang lain membawanya pergi.

Tong Jiumo berjongkok, kemudian dengan lembut membelai punggung Mo Lisi "Lele, tidak akan ada yang membawa mami pergi, dan tidak pula orang yang bisa membawamu pergi dariku" katanya.

Saat selesai berbicara, Tong Jiumo tertegun dan ketika ingat laki-laki yang dibicarakan Sufei membuat wajahnya memucat. Meskipun sudah lima tahun berlalu, tapi dia berpikir kalau ada kemungkinan dia akan membawa pergi anaknya, dan hal itu membuatnya sangat khawatir. Karena dia telah hidup di luar negeri bersama Tong Lele selama lima tahun dengan tenang, jadi dia tidak akan membiarkan orang lain untuk mengambil anaknya.

Memikirkan hal itu langsung membuat Tong Jiumo memeluk erat anaknya, "Lele, mami akan berusaha untuk memberimu kehidupan terbaik dan tidak akan ada yang membuatmu menderita." katanya dengan sedih.

"Iya mami, aku sayang mami." kata Mo Lisi, tiga kata yang dia ucapkan saat itu merupakan ketulusan dari dalam dirinya. Karena ketika berada di rumah besarnya, dia tidak pernah mengucap sepatah katapun dengan orang lain. Tapi, itu terjadi sebelum dia bertemu dengan Tong Jiumo. Setelah dia merasakan kasih sayang dari seorang ibu, dia juga telah menemukan apa yang selama ini diinginkan oleh dirinya sendiri, yaitu seorang ibu yang saat ini ada didepannya...