Hari pertama menjadi asisten direktur yang seharusnya di isi oleh perayaan kini di isi oleh tangisan dan kesedihan dari seluruh keluarga besar Lily. Itu semua dikarenakan orang paling tua dalam keluarganya meninggal. Begitu menyakitkan bagi Lily karena Lily yang menyadari kematian sang kakek. Lily begitu terpukul.
Lily menatap gundukan tanah yang meninggi itu dengan penuh kesedihan, namun mau tidak mau Lily harus mengikhlaskannya. Sama seperti yang Angkasa beritahu padanya.
"Ayo Ly. Kita pulang." Ujar Desi-mama Lily sambil menepuk pundak anaknya dengan pelan. Hal itu berhasil membuat Lily tersadar dari lamunannya. Kini di sekitar Lily sudah sepi kebanyakan orang sudah kembali ke rumah duga. Lily tertawa dalam hatinya, rupanya Lily tidak ingin pergi terlalu cepat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください