Setelah menjalani perawatan secara intensif. Kondisi Louis pun mulai membaik dan hari ini jadwalnya untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Ekor matanya melirik pada jam yang menggantung di dinding. Uh, sudah waktunya bersiap. Gumamnya sembari mendorong kursi roda menuju kamar mandi.
Disaat bersamaan terdengar bunyi bel apartement. Terpaksa niatnya pun tertangguhkan. Dengan diiringi hembusan nafas lelah mengarahkan kursi roda menuju pintu. Tanpa dapat mengintip lebih dulu melalui interkam Louis pun langsung membukanya. Dan ketika pintu terbuka membuat tatapan Louis membeliak tak percaya disuguhi seorang wanita yang sedang menyunggingkan senyum khas.
"Selamat pagi calon Suami-ku." Itulah sapaan yang mengiringi bibir ranum. Louis tersenyum dan belum sempat membalas sapaan Amira, sudah lebih dulu dikejutkan dengan kecupan pada pipi sebelah kiri.
"Rindu, hum?" Sembari melingkarkan sebelah tangannya pada pinggang ramping.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください