webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · 若者
レビュー数が足りません
194 Chs

Part 62 - Kabar Bu Cindy dan Kisah Menyentuh Hati

Drttt ...

Smartphone Aksa bergetar. Panggilan telepon dari Bu Cindy.

"Halo, Bu?"

"Aksa... Ayya sama kamu? Kenapa florist sepi?"

"Maaf, Bu. Saya terpaksa pergi dulu dari sana."

"Ok. Pasti karena Kelana lagi kan?"

"Iya, Bu."

"Tolong... sekarang kabari saya kalian dimana? Biar saya jemput."

"Saya share alamatnya di Whatsapp, Bu."

"Ok. Saya tunggu. Jaga Ayya baik-baik di sana, ya."

Klik. Panggilan ditutup seketika. Raut wajah bertanya-tanya tersirat dari Ayya.

"Gimana, Mas? Bu Cindy sudah berkabar?"

"Iya, tadi Bu Cindy minta kita balik lagi ke sana."

"Lalu? Mas jawab apa?"

"Saya jawab kasih alamat rumah ini."

"Ndakpapa?"

"Lalu?"

"Aku kawatir sama Mas."

"Aku lebih kawatir sama kamu, Ay. Setidaknya kita sampaikan dulu sama Bu Cindy. Yaah? Kamu masih kuat kan?"

Ayya mengangguk. Matanya nampak sedikit sayu. Aksa mengajaknya ke teras rumah. Kembali mengeluarkan barang bawaan Ayya.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください