"Sayang, kita ke kantor WD dulu ya sebelum pulang. Aku hanya tanda tangan berkas sebentar daripada mereka bulak balik kirim document ke Jakarta", Ujar Nathan pagi itu kepada Adelia yang sudah merapikan semua barangnya ke dalam koper pinknya.
"Oke", jawabnya singkat. Setelah merasa tidak ada yang tertinggal, Adelia akan mendorong koper pinknya keluar kamar tapi langsung dicegah Nathan.
"Sayang, aku yang bawa", ujarnya langsung mengambil koper dari tanggan Adelia. Hari ini Nathan masih berpakaian santai, dia membeli T-SHIRT couple lagi dan memakainya dengan Adelia. Walaupun warna T-SHIRT mereka berbeda tapi tetap saja orang yang melihat akan tau mereka memakai T-SHIRT couple. Mereka lalu menuju lobby yang langsung disambut oleh sopir WD Surabaya yang membawa koper pink Adelia masuk ke mobil. Nathan langsung ke front office melakukan check out dan membayar tagihan kamar Adelia. Kemudian mereka berdua berjalan bergandengan tangan memasuki mobil diikuti padangan mata semua orang yang kagum pada kemesraan pasangan ini.
Sebentar kemudian mobil melaju menuju ke kantor WD Group di Surabaya. HP Nathan berbunyi saat masih dalam perjalanan, ternyata yang menelepon adalah Jason.
"Iya Jason, Oke. Tunggu aku tanya Adel dulu dia mau warna apa. Sayang kamu mau mobil baru kamu warna apa?", tanya Nathan tanpa memutuskan sambungan teleponnya.
"Mobil apa? Aku uda punya", ujar Adelia tak mengerti.
"Sayang uda saatnya ganti, mobil kamu uda model lama", ujar Nathan menjelaskan.
"Sini aku bicara dengan Jason", ujar Adelia dan Nathan memberikan HP nya kepada Adelia.
"Halo Jason. Jason kalau kamu berani memindahkan mobil saya dari garasi, dan mengganti dengan yang baru, kamu akan menemani Nathan saya gantung di pohon Cemara depan rumah", ujarnya judes lalu memberikan HP kembali kepada Nathan. Nathan speechless mendengarnya apalagi diikuti tatapan judes Adelia.
"Jason batalkan saja semua PO mobilnya termasuk punya saya", ujar Nathan pelan.
"Hmmm mau ganti mobil saya tanpa bilang-bilang ya?", ujar Adelia dengan tangan siap mencubit pinggang Nathan, buru-buru Nathan langsung menangkap tangannya.
"Ngga jadi sayang. Ngga ada yang berani kok memindahkan mobil tuan putri Adelia dari garasi", ujarnya merayu.
Kemudian mereka sampai di lobby WD Group sehingga Nathan bisa bernafas lega terhindar dari cubitan ganas Adelia. Dia langsung keluar dari mobil dan membantu istrinya keluar dari mobil.
Saat mereka berdua memasuki Lobby kantor, semua mata memandang ke arah Nathan yang hari itu sangat bercahaya memperlihatkan kulit putihnya yang menawan dan garis lehernya yang tegas. Baru kali ini mereka melihat Bos Besar hanya memakai T-SHIRT apalagi T-SHIRT couple dengan wanita yang ada dalam genggaman tangannya. Alex ada di Lobby menyambut mereka bersama semua karyawan WD group Surabaya.
"Waduh silau sekali hari ini, pagi-pagi Uda lihat kemesraan gini bikin iri jadi pengen nikah juga", ujar Alex tersenyum. Nathan langsung mengkaitkan tangannya ke bahu Adelia dan mencium rambut Adelia.
"Sayang kita harus bisa bikin iri orang ini biar dia ngga jadi bujang lapuk terus" ujarnya. Kagetlah orang-orang disekitar mereka mendengar kata-kata Nathan.
"Semua karyawan WD Group Surabaya, hari ini saya perkenalkan dengan resmi istri dari bos besar kita, ibu Adelia Wijaya. Selamat datang kakak ipar", ujar Alex dengan suara keras.
"Selamat datang ibu Adelia", ucap semua karyawan WD Group.
"Terima kasih ya sudah menerima kami", balas Adelia sopan sedangkan Nathan tetap dengan tatapan mata tajam nya melihat semua karyawan nya. Lalu Nathan menggandeng Adelia naik ke lantai atas dengan menggunakan lift ke ruang meeting, berbeda jalan dari waktu pertama kali mereka datang.
Sesampainya di ruang meeting, seperti biasa Nathan membukakan kursi untuk Adelia, lalu duduk disebelahnya dengan nyaman. Adelia kembali memasang wajah judesnya.
"Nathan, awas ya berani ganti barang aku lagi tanpa ijin dari aku", ancam Adelia dengan tatapan tajam ke arah suaminya.
"Ngga sayang, ngga akan lagi", ujar Nathan lalu mencium bibir Adelia cepat karena Alex tiba-tiba mengganggu masuk ke ruang meeting.
"Aku menggangu waktu pacaran kalian ya? Maafkan ya. Tapi sudahlah, jangan membuat bujangan ini makin iri saja dong", ujar Alex memelas.
"Sisca aja deketin Alex. Dia masih single loh", ujar Adelia menggoda.
"Dia bukan type ku kakak ipar", ujar Alex lemah.
"Lantas seperti apa type mu", ujar Adelia lagi.
"Yang sepertimu kakak ipar, cantik dan cerdas. Aku pasti akan menggodamu kalau saja aku tidak tahu kau istri orang sableng ini. Bisa dijorokin dari lantai 10 kantor pusat kalau aku berani", ujar Alex yang hampir saja mau dipukul Nathan setelah dia mendengarkan kata-kata nya.
"Jangan tambah sainganku", ujar Nathan tegas.
"Hahaha ternyata sainganmu banyak ya sampai kau buru-buru membuat kakak ipar hamil", goda Alex cuek.
"Iya itu kebanggaanku untuk membuktikan hak milikku", ujar Nathan bangga. Adelia sudah siap mencubit, namun tangan Nathan lebih sigap lagi meraih tangannya lalu menciumnya dengan mesra.
"Akhh aku lebih baik keluar mencari orang yang harus segera memberikan document kepadamu daripada aku mati iri disini", ujar Alex sambil ngeloyor keluar ruang meeting.