webnovel

Suatu Pagi

"Sayang sore ini aku ada undangan pesta perayaan tapi aku malas datang. Apa aku ngga usah datang aja ya, malas banget", keluh Pras saat sarapan pagi di meja makan.

"Kenapa malas? Biasanya kamu senang kumpul-kumpul sama rekan-rekan bisnis kamu", ujar Xena heran.

"Kalau datang, aku pasti ketemu sama Rival ku di pesta nanti", ujar Pras.

"Rival? Sejak kapan kamu punya musuh sayang?", tanya Xena.

"Sejak orang itu memperhatikan istriku dengan pandangan yang menyebalkan itu", jawab Pras terlihat kesal.

"Siapa si yang kamu maksud? Kok aku makin ngga ngerti ya", ujar Xena sambil bangun kemudian membereskan piring bekas makan suaminya dan bekas makannya. Seorang pelayan datang mengambil piring kotor itu.

"Mba, Raffa dan Mika jangan lupa kasih buah ya nanti jam 10an", pesan Xena pada pelayan itu dan dijawab anggukan mengerti.

"Sayang, siapa si orang yang kamu maksud? Kamu kesal karena dia memandangku? Kayanya aku hampir ngga kenal sama rekan-rekan bisnis kamu", ujar Xena sambil memandang suaminya yang masih menyeruput kopinya dengan santai.

"Siapa lagi kalau bukan kakak nya Lily", dengus Pras kesal.

"Ya ampun sayang, ngga usah sampai segitunya deh. Katanya kamu percaya sama aku tapi kenapa kamu malah gitu si. Kan uda aku bilang, percaya aku, aku ngga akan berkhianat", ujar Xena lembut.

"Ya Uda, aku ngga akan ikut, kamu aja yang pergi. Daddy juga kemarin nyuruh aku datang juga ke Pesta Anniversary CAT buat wakilin WD Group tapi nanti aku atur orang deh yang pergi wakilin. Daddy soalnya lagi ke Surabaya lagi, om Alex buat masalah lagi, kayanya Daddy bakalan ambil tindakan tegas sama om Alex kali ini. Mommy juga ikut ke Surabaya, biasa Mommy jaga emosi Daddy yang suka meledak kalo Uda berhubungan sama masalah om Alex", ujar Xena.

"Kenapa lagi sama bapaknya si brengsek itu? Oh iya karena Xavier lagi temenin Luna lahiran di Luar Negeri si makanya kamu ya yang disuruh wakilin. Kapan Xavier pulang? Babynya perempuan kan ya?", ujar Pras.

"Iya, Babynya perempuan, kata kak Xavier tunggu Babynya berumur 2 bulan baru mereka akan pulang ke Indonesia. Om Alex ketahuan memalsukan tandatangan Daddy untuk sebuah kontrak, dia belum dapat persetujuan Daddy tapi Uda main tandatangani aja kontraknya", ujar Xena.

"Wah parah banget, Uda pecat aja. Kalau di Lexi Group selain aku pecat aku tuntut juga memalsukan tanda tangan, itu Uda tindakan kriminal. Ya uda kamu datang bareng aku aja, ngga enak sama Daddy. Kan aku juga harus wakilin Lexi Group dan kamu ngewakilin WD Group", ujar Pras malas lalu bangun dari duduknya bersiap kan berangkat kerja.

Xena memeluk suaminya dari belakang sambil berjalan mengikuti nya dan Pras memegang tangan Xena yang melingkari perutnya.

"Semangat dong sayang, kan ada aku, Raffa dan Mika yang akan selalu bersama kamu", ujar Xena sambil merapatkan tubuhnya di belakang tubuh Pras.

"Iya semangat, apalagi diucapkan semangatnya sama mamanya Mika dan Raffa", ujar Pras mulai kembali ceria lalu ia melepaskan pelukan Xena dan berbalik.

"Ya Uda aku kerja dulu, nanti sore aku pulang, kita berangkat sama-sama ke CAT ya. Kamu libur kan? Istirahat ya sayang, aku lihat kamu kurang istirahat", ujar Pras lalu mencium kening Xena. Xena mendekat lalu mencium bibir suaminya lembut.

"Aku mencintaimu papa sayang", bisik Xena lembut.

"Akupun mencintaimu mama sayang", ujar Pras lalu berbalik dan keluar rumah masuk ke dalam mobilnya yang kemudian mobil meluncur ke kantor Lexi Group.

Xena hanya tersenyum melihat kepergian suaminya lalu ia masuk ke dalam kamarnya melihat kedua putranya ternyata sudah bangun dari tidur mereka. Ia menggendong kedua putranya dengan susah payah lalu membawa mereka ke gazebo belakang tempat bermain mereka. Ia menyuruh baby sitter mempersiapkan susu dan makan pagi untuk kedua putranya.