Xena menggandeng Prasetya memasuki Lobby PT.CAT. Beberapa orang tampak menyapa Pras hangat dan sempat menanyakan mengenai Xena yang langsung dijawab lugas sebagai istrinya oleh Prasetya.
"Hei Pras, what's up bro. Kemane aja loe ngga pernah kumpul di klub lagi", sapa seorang Pria dengan jas hitam kepada Pras di pintu masuk aula.
"Hai Romeo, masih jomblo aja loe ya. Eh kenalkan ni, ini istri gw, Xena Alexandra Utomo", ujar Pras sambil menyalami pria itu. Romeo tersenyum lalu menyalami Xena yang berdiri disamping Prasetya.
"Pantas aja loe ya ngga pernah tunjukkan istri loe sama temen-temen di club, Istri loe cantik gini, gw juga bakalan betah di rumah kalau punya istri secantik ini", puji Romeo tersenyum setelah ia melepaskan tangannya.
"Turunkan matamu, dia bini gw", herdik Pras sewot.
"Eh istri cantik gini jangan di kekepin mulu, pamerin dong. Eh BTW tadi nama kamu Xena Alexandra Utomo, apa kamu anaknya Nathan Utomo? Vice Presdir WD Group?", tanya Romeo hati-hati.
"Iya, saya Xena anaknya Nathan Utomo dan juga Vice Presdir WD Group. Saya mewakili Daddy saya soalnya Daddy sedang ada halangan jadi ngga bisa hadir di sini", jawab Xena.
"Kok loe tau? Emang loe ada kerja sama dengan WD Group?", tanya Pras heran.
"Gw mau banget kerjasama sama WD Group, tapi standar mereka tinggi banget kalau mau kerja sama mereka. Tuh lihat di layar depan, di pajang siapa aja yang pimpinan perusahaan yang akan datang di pesta ini. Ada foto loe dan foto Xena juga, cuma Foto Xena persis ada yang paling besar di sebelah CAT", ujar Romeo sambil melihat layar yang ada di panggung di dalam Aula Pertemuan.
Pras dan Xena melihat arah yang ditunjuk oleh Romeo dan memang tampak foto Xena ada di sebelah foto Takeshi yang notabene adalah pimpinan CAT yang baru.
"Oke deh, kita ketemu tuan rumah dulu ya, kapan-kapan kita kumpul-kumpul lagi", ujar Pras sambil menepuk pelan bahu Romeo dan kemudian menggandeng Xena dilengannya memasuki aula.
Pras dan Xena berjalan sambil sesekali Pras menyapa teman-temannya yang bertemu dengannya dan saat Takeshi melihat kedatangan mereka berdua, Takeshi tersenyum lebar.
"Akhirnya kalian datang juga", sapa Takeshi mengulurkan tangannya yang disambut Pras. Lalu Takeshi mengalihkan pandangan ke arah Xena.
"Apa kabar cantik? Senang akhirnya bertemu kamu lagi", ujar Takeshi mengulurkan tangannya tapi Xena hanya menyatukan kedua tangannya di depan dadanya sambil agak menekuk kakinya.
"Apa Khabar kak. Ramai juga pestamu", ujar Xena sambil kembali melingkarkan tangannya ke lengan Pras di sampingnya.
"Iya, syukurnya semua perusahaan yang kerjasama dengan kami bisa menghadiri acara ini", ujar Takeshi tersenyum terpaksa menutupi kekecewaannya.
"Hei kami dengar kamu bertunangan, mana tunanganmu?", tanya Pras sambil tersenyum. Pras memandang mata coklat indah istrinya dengan senyumnya yang seakan memberikan kepuasannya karena Xena tidak menyentuh tangan Takeshi walaupun hanya untuk bersalaman.
"Oh kebetulan dia masih di Jepang, belum bisa ke Indonesia", ujar Takeshi datar.
"Lily kasih tau kami fotonya, cantik tunanganmu kak", ujar Xena lembut.
"Lily kasih liat kamu juga? Mirip kamu ya", ujar Takeshi tenang sambil melihat ke arah Xena.
"Hei aku lihat kawanku disana, ayo ke sana Xena. Aku tinggal ya Takeshi", ujar Pras lalu menarik tangan Xena untuk ikut bersamanya.
"Xena kamu bisa tinggal disini kalau kamu mau, biar Pras keliling dengan kawan-kawan nya", ujar Takeshi menahan tangan Xena.
Xena melepaskan pegangan di lengan Pras, Pras sempat kecewa melihatnya namun Xena justru melepaskan pegangan tangan Takeshi yang memegang tangannya.
"Maafkan kak, aku akan selalu mengikuti kemanapun suamiku pergi. Bahkan bila dia akan membawaku ke jurang, akupun akan dengan setia mengikuti nya", ujar Xena tersenyum lalu melingkarkan lagi tangannya ke lengan Pras. Kembali senyum puas menghiasi wajah Pras.
"Ayo sayang, katanya mau ketemu temanmu", ujar Xena lalu kembali berjalan menjauh mengikuti langkah Pras.
Tak lama acara dimulai, saat akan duduk ditempat yang disediakan, sempat Xena bertukar tempat duduk dengan orang yang berada di sebelah Pras karena ternyata Xena ditempatkan disebelah Takeshi sedangkan Pras berada di meja lain. Takeshi tampak mengepalkan tangannya menahan amarahnya, sementara ia melihat Pras tersenyum puas pada Xena. Sampai selesai acara, Xena sama sekali tidak mau mendekat dengan Takeshi, dia berusaha menghindari Takeshi dengan selalu bersama suaminya berbincang-bincang dengan kawan-kawan lamanya.