"Sayang", sapa Xena pada Pria yang sedang memeluk nya erat. Pras membuka matanya dan tersenyum. Ia mencium kening Xena lembut.
"Kenapa cantik?", tanyanya dengan mata kembali terpejam.
"Apa kamu percaya aku sayang?", tanya Xena lembut.
"Hmmm. Aku mencintaimu", ujar Pras lagi masih dengan mata terpejam.
"Sayang, aku serius. Dengarkan aku dulu dong kak Pras", ujar Xena sambil tangannya agak mengguncang pipi suaminya agar ia terbangun.
"Iya sayang, aku mempercayai hatimu sayang", ujar Pras membuka matanya.
"Biarkan aku menyelesaikan masalahku dengan Jordan ya sayang. Kamu ngga usah ikut campur", ujar Xena lagi.
Pras mengerutkan alisnya, tapi dengan mantab ia menjawab. "Aku percaya kamu akan bisa selesaikan sendiri ya sayang", ujar Pras.
"Tapi hasilnya tetap ya kamu laporkan ke aku. Kamu ngga boleh menanggung semuanya sendiri. Kamu itu istriku, susah senang kita tanggung bersama", kata Pras lagi tegas.
"Iya kak Pras, aku akan melaporkan semuanya sama kamu saat semua Uda selesai. Aku akan selesaikan secepatnya", ujar Xena lembut.
"Jujur, sebenarnya aku ingin kamu melibatkan aku untuk menyelesaikan masalah kamu dengan Jordan. Tapi it's okey, kamu lakukanlah yang kamu mau selama kamu bisa memegang kepercayaan ku", ujar Pras lembut.
Xena mencium bibir suaminya lembut dan Pras membalas ciuman istrinya. Setelah agak lama dan nafas mereka mulai habis, mereka saling melepaskan. Xena membuka pelukan Pras lalu bangun dari tidurnya dan keluar dari kamar menuju ke kamar mandi.
Pras masih malas untuk bangun karena semalam mereka baru saja mengantarkan keluarga Pras ke Bandara dan pulang sudah larut sekali. Keluarga Pras sengaja mengambil penerbangan malam agar sampai ke negara mereka saat hari terang. Anthony sebenarnya berat untuk meninggalkan Lily, tapi ia berjanji akan segera kembali untuk mengurus documen kepindahan kuliahnya ke kota ini.
Xena kembali ke kamar dengan hanya berhanduk saja. Tampak rambut basahnya terbalut handuk juga di kepalanya. Xena membuka lemari pakaian dan akan mencari pakaian dalamnya. Pras yang mengintip lalu dengan serta merta bangun dari tidurnya memeluk Xena dari belakang.
"Sayang ... Kamu Uda selesai Kan?", bisik Pras ditelinga Xena.
Wangi tubuh Xena benar-benar meningkatkan gairah Pras. Pras menciumi telinga Xena dan saat tidak mendapatkan jawaban dari Xena ia berhenti. Xena membalikkan tubuhnya menghadap Pras lalu ia mencium bibir suaminya lembut. Xena melingkarkan tangannya ke leher Pras dan tetap mencium suaminya.
Pras membisikkan doa ditelinga Xena. Lalu ia membawa tubuh Xena yang masih hanya terbalut handuk ke atas tempat tidur. Ia mulai mencumbu istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Saat melepaskan handuk dari tubuh Xena, sempat ia memandangi takjub tubuh indah istrinya. Muka Xena memerah karena malu dan berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut, tapi segera di tepis Pras.
"Biarkan aku memandangi yang sudah sah menjadi milikku", bisiknya lirih dengan nafasnya yang menggebu.
Muka Xena masih memerah saat dengan tiba-tiba Pras menciumi lembut setiap jengkal tubuh istrinya. Pras membuka piyamanya dan Xena tersenyum saat melihat tubuh telanjang suaminya.
"Tahan ya sayang kalau sakit", bisik Pras lirih saat ia akan memasukkan miliknya ke tubuh Xena.
Xena agak menjerit kesakitan saat Pras dengan kekuatan penuh mendorongnya, ia menatap muka Xena yang makin memerah dan kemudian mereka berdua pertama kali merasakan kenikmatan menjadi suami istri sampai nafas mereka hampir habis.
Sebercak darah di seprai menjadi bukti kesucian Xena telah ia berikan kepada suami sahnya. Setelah melepaskan, Pras melafalkan doanya dan mencium istrinya lembut sebelum ia berbaring dengan lelah dan senyum mengembang di bibirnya ke samping tubuh istrinya yang juga letih akibat ulahnya.
"Aku mencintaimu Xena", ujar Pras. Ia lalu memeluk tubuh polos istrinya dan kemudian menyelimutinya. Xena menyembunyikan mukanya yang memerah di dada Pras yang masih belum berpakaian. Mereka telah melakukan nya.
Sekarang mereka berdua telah makin mantap melangkah berdua untuk menghadapi segala rintangan yang akan menghadang kehidupan pernikahan mereka yang baru mereka jalanin.
maaf ya saya hapus bab yang saya posting sebelumnya soalnya jujur saya ngga cocok buat bikin cerita kriminal. Ujung-ujungnya ngga tau mesti gimana lanjutkan makanya saya hapus aja. Maaf ya