webnovel

Jordan

Xena memasuki sebuah resto dekat kantor WD. Kali ini ia meminta pengawalnya ikut masuk tetapi duduk di meja yang berbeda dengannya karena ia tak mau ada kesalahpahaman lagi dengan Pras.

Xena menuju meja yang sedang diduduki oleh Jordan. Jordan begitu antusias saat ia menerima chat dari Xena yang mengajaknya bertemu.

"Hai Jordan, sudah lama menunggu?", sapa Xena. Xena langsung mundur saat Jordan akan memeluknya.

"Sayang", ujar Jordan heran melihat Xena yang mundur.

"Maaf Jordan, kita sudah tidak bisa seperti dulu lagi. Duduk lah dulu", kata Xena sambil duduk.

"Xena aku merindukanmu", ujar Jordan lembut sambil duduk di depan Xena.

"Aku sudah memesan makanan favoritmu", ujar Jordan saat melihat Xena membuka buku menu. Xena mengerutkan alisnya.

"Apa kamu yakin yang kamu pesan adalah yang mau aku makan?", tanya Xena datar. Ia memanggil pelayan dan memesan menu yang berbeda dengan yang dipesan Jordan.

"Sayang, kamu kan selalu memesan menu itu bila kita makan disini", ujar Jordan.

"Bukan aku yang pesan, tapi kamu yang pesan menu itu. Bukankah dulu kamu tak pernah minta pendapatku saat memesan atau membeli sesuatu?", sindir Xena.

HP Xena berbunyi, ada beberapa chat masuk di HP Xena. Rupanya chat dari Pras dan ada beberapa foto yang di share Pras di HP Xena.

"Xena itu karena aku tau mau kamu, aku tau apa yang kamu suka", ujar Jordan sambil mencoba memegang tangan Xena yang ada di atas meja tapi Xena lebih dulu menarik tangannya.

"Jordan apa yang kamu lakukan 3 tahun jauh dariku?", tanya Xena.

"Aku kuliah dan aku merindukanmu", ujar Jordan percaya diri.

"Benarkah?", tanya Xena datar.

Xena hanya diam saat pelayan datang membawakan pesanan yang dipesan Jordan. Saat pelayan akan menaruh pesanan di depan mejanya, Xena menolak dan menyuruh taruh di depan Jordan.

"Maaf mba, aku ngga pesan itu, itu dia yang pesan, jadi berikan padanya", ujar Xena. Pelayan itu heran namun tetap menaruh sesuai permintaan Xena.

"Kamu telah berubah Xena", desis Jordan. "Aku berubah untuk lebih baik. Aku sudah tidak bisa kamu suruh untuk ikuti semua maumu. Aku sudah tidak dibutakan lagi oleh cintamu yang otoriter", sindir Xena tajam. Jordan terdiam.

"Xena kembalilah menjadi Xena ku. Aku akan menerima mu kembali apapun dirimu", ujar Jordan lembut.

"Untuk apa aku kembali padamu Jordan. Aku sudah memiliki semua yang kuinginkan", ujar Xena tersenyum sinis.

"Xena, aku selalu memikirkan kamu. Selama di Luar Negeri aku selalu ingat kamu Xena", ujar Jordan.

"Masa si? Bukannya kamu banyak bersenang-senang? Kamu ngga kuliah kan di sana? Kamu dipenjara kan karena buat keonaran saat kamu di Luar Negeri?", tanya Xena ketus.

"Xena, siapa yang bilang seperti itu ke kamu? Lily? Dia memang cemburu. Dia suka sama aku makanya dia ngadu yang nggak-nggak sama kamu", ujar Jordan.

"Jangan bawa-bawa Lily. Dulu dengan bodohnya aku percaya semua kata-kata kamu. Sampai aku sering bertengkar dengan Lily. Tapi sekarang, aku lebih memilih Lily daripada kamu. Lily bahkan belum tau tentang kedatangan mu", ujar Xena.

"Sayang, aku masih mencintaimu", ujar Jordan.

"Jordan, aku sudah menikah dan aku sangat mencintai suamiku", ujar Xena datar. Xena diam saat pelayan mengantar pesanannya.

"Terima kasih mba. Oh iya mba, meja yang itu nanti billnya digabung dengan pesanan saya ini ya. Kalau yang bapak ini di depan saya tolong dipisahkan bill nya ya", ujar Xena dengan cueknya.

"Apa maksudmu Xena? Kamu bawa orang lain ke sini?", tanya Jordan sambil melihat meja yang ditunjuk Xena. Terlihat dua orang pria berjas yang selalu melihat ke arah mereka berdua.

"Itu pengawalku. Mereka akan bertindak bila merasa aku dalam bahaya", ujar Xena santai. Jordan terlihat tegang mendengar perkataan Xena.

"Ayo makan dulu Jordan. Aku lapar", ujar Xena sambil memakan pesanannya. Xena makan dengan cueknya sampai habis sementara Jordan dengan malas memakan makanannya. Setelah selesai tinggal makanan yang dipesan Jordan untuk Xena.

"Habiskan itu, jangan buang-buang uang untuk hal yang mubazir", ujar Xena.

"Aku tahu maksudmu kembali padaku Jordan", ujar Xena.

"Tante yang biayain kamu ke Luar Negeri sudah bosan kan dengan kamu. Apalagi kamu sempat dipenjara karena ribut di bar saat kamu mabuk. Tante itu bosan saat kamu peras uangnya tapi kamu juga selingkuh dari Tante itu juga kan?", kata Xena tenang dengan senyum sinis.

"Kamu dengar darimana? Mana buktinya", ujar Jordan agak emosi.

"Kecilkan suaramu Jordan. Jangan permalukan dirimu sendiri", ujar Xena sambil memberi isyarat kepada pengawalnya untuk diam ditempatnya karena ia melihat kedua pengawalnya akan bangun dari duduknya saat mendengarkan Jordan emosi.

"Kamu salah mendengarkan berita itu sayang. Itu bukan aku. Aku setia padamu", ujar Jordan melembut.

Xena membuka chatnya lalu memperlihatkan foto yang dikirimkan oleh Pras. Ada foto bukti Jordan yang ditangkap polisi karena ribut di bar. Foto itu dimuat di Facebook kawan lama Jordan. Ada juga foto Jordan yang bersenang-senang dengan beberapa wanita dan bahkan ada foto dia meniduri beberapa wanita. Sepertinya sumber berita yang didapat Pras benar-benar handal menyelidiki suatu hal.

"Kamu sekarang tahu kan kalau aku anak dari Nathan Utomo dan aku Vice Presdir WD Group. Dulu karena aku ngga pernah kasih tau kamu kalau aku anak dari Nathan Utomo, makanya kamu semena-mena terhadapku. Dulu kamu pikir aku hanya orang biasa yang akan mengikuti semua maumu. Itu dulu saat aku begitu naif dibutakan cinta semu darimu. Tapi sekarang aku adalah Xena Alexandra Utomo Bismarck. Aku Vice Presdir WD Group dan aku istri dari CEO Lexi Group, Prasetya Bismarck. Aku bukan lagi wanita yang bisa kamu bodohi lagi dan aku bukan wanita yang bisa kamu injak-injak lagi. Menjauh dariku atau aku akan suruh pengacaraku menuntut mu mengembalikan semua yang pernah aku berikan padamu. Aku masih menyimpan semua bukti transfer aku ke kamu. Aku masih menyimpan semua permintaan "cinta"mu ke aku. Permintaan yang kamu tambahkan embel-embel bukti cintaku padamu. Ini terakhir kali pertemuan kita, jangan ada lagi pertemuan selanjutnya. Jangan pernah dekati aku ataupun Keluarga ku dan Lily. Selamat siang, semoga harimu menyenangkan", ujar Xena sambil bangun dari duduknya lalu menuju meja kasir dan membayar billnya.

Jordan sudah tidak berkata-kata apa-apa lagi, dia hanya memandang punggung Xena yang menjauh diikuti oleh dua orang pengawalnya. Semua ucapan Xena memang yang menjadi tujuannya. Ia menyesal tidak menyelidik siapa Xena sebelumnya karena Xena dulu selalu sederhana dalam penampilannya, orang tidak akan ada yang tau kalau dia anak konglomerat Nathan Utomo. Ikan besar sudah lepas dari genggamannya. Dengan langkah gontai Jordan menuju ke kasir dan saat akan membayar, dia baru menyadari uangnya kurang untuk itu. Dulu dengan mudahnya ia akan meminta Xena yang membayar, tapi saat ini tidak ada yang mampu ia lakukan selain pasrah di maki-maki pelayan Resto di muka umum.

Sementara Xena dengan langkah pasti meninggalkan masa lalunya menuju ke masa depannya. Ia tersenyum saat melihat suaminya ternyata ada di Lobby WD Group menunggu kedatangan Xena. Xena berlari dan memeluk manja Pras tanpa menghiraukan tatapan mata orang sekelilingnya. Saat menyadari orang yang berpelukan itu adalah Xena dan Pras, mereka hanya tersenyum dan berkata, "Dasar Pengantin Baru".