Jam menunjukkan pukul 9.30 saat mobil yang dikemudikan oleh Pras memasuki halaman Resort A.
Resort A itu memiliki restoran yang terbilang cukup ramai dihalaman depannya dan dibelakang gedung administrasi terdapat beberapa villa yang disewakan. Agak dipojok terlihat deretan kamar untuk para pengunjung, dengan beberapa motor terparkir di sana. Disisi yang lain juga ada beberapa kamar yang dijadikan Mess untuk para karyawan.
Mobil Xavier terjebak macet, sehingga mereka belum juga tiba di area resort.
Setelah Pras memarkirkan mobilnya di depan gedung administrasi, semua juga ikut turun dari mobil untuk meluruskan badannya.
Xena menggandeng Viola masuk ke dalam gedung administrasi diikuti semua yang dimobil. Xena menuju front office untuk meminta kunci Villa yang sudah mereka booking.
"Selamat Pagi mba, kami sudah booking Villa atas nama Xena Alexandra Utomo", ujar Xena karena memang Villa dibooking atas nama lengkapnya.
Recepsionis itu kaget mendengarnya menyebutkan namanya lalu segera ia menghubungi seseorang. Tak lama keluar seorang pemuda berjas dari ruangan yang bertuliskan general manager menghampiri Xena.
"Selamat Pagi ibu Xena. Selamat datang di Resort A. Saya Wahyu yang merupakan GM dari Resort A ini. Mohon maaf kami tidak menyambut ibu dengan layak karena tadi pak Jason juga baru memberitahukan kedatangan ibu", ujar Wahyu dengan hormat.
"Om Jason? Kalian kenal?", tanya Xena heran.
"Kenal Bu. Saat penandatanganan akta jual beli resort ini kami bertemu dan kami juga sudah diberitahukan mengenai struktur manajemen yang baru. Resort ini milik ibu, ibu sebagai direktur kami" ujar Wahyu menjelaskan.
Xena mengerutkan kedua alisnya, Pras melihat ke muka Xena menunggu jawaban Xena. Xena hanya membuka HP nya lalu menghubungi Nathan.
"Daddy, aku uda sampai Resort A, tapi katanya om Jason sudah melakukan pembelian atas Resort ini dan Resort ini milik ku, kok aku engga tau ya. Seriously Dad? Resort ini atas nama aku dan aku direktur disini? Ini hadiah pernikahan ku? Astaga Daddy, aku ngga tau harus omong apa. Makasih ya Dad, Mom, I Love You. Iya aku suka banget. Terimakasih Dad. See you at home", Ujar Xena sambil tangannya menutup mulutnya yang membentuk huruf O yang besar.
Pras masih tidak mengerti dan hanya melihat ke arah istrinya menunggu jawaban istrinya.
"Daddy bilang, dia sudah beli Resort A ini beberapa waktu lalu. Kan kita rencananya menikah 6 lagi makanya dia sengaja membelikan resort ini untuk hadiah pernikahan kita. Dia juga sempat kaget kemarin waktu dengar kalau kita booking di Resort ini makanya dia sengaja kasih surprise ini", ujar Xena menjelaskan.
Pras tersenyum, ternyata mertuanya begitu sayang kepada istrinya sehingga bahkan menyiapkan hadiah istimewa untuk pernikahan Xena. Wahyu lalu menunjukkan ruangan Xena di samping ruang kerjanya yang bertuliskan Direktur dan Xena masuk ke dalamnya. Ruangan ini lebih kecil dari ruang kerjanya di WD Group namun terlihat nyaman sekali.
"Kapan foto itu sampai sini?", tanya Xena saat melihat foto pernikahan nya dengan Pras Jumat lalu sudah terpasang indah di belakang meja kerjanya. Pras, Anthony, Lily, Viola Dan Riri menempati sofa yang ada di ruang kerja Xena.
"Itu datang kemaren sore Bu dan baru dipasang. Maaf apakah pemasangan sudah benar disitu atau mau dipindahkan Bu?", tanya Wahyu sopan.
"Tak apa disitu, bagus kok. Soalnya aku heran, cepat sekali kalian mendapatkan foto itu, kan aku baru menikah Jumat kemaren", ujar Xena riang.
"Selamat ya Bu, Pak Pras atas pernikahan nya. Oh iya, mohon maaf Villa yang ibu booking masih ada tamunya. Kami sedang menyiapkan Villa yang lebih besar Bu agar ibu dan keluarga lebih nyaman. Mohon maaf untuk menunggu sebentar", ujar Wahyu memberitahukan.
"Ngga apa-apa. Kami menunggu disini saja dulu. Oh iya, kakak aku kak Xavier akan tiba beberapa saat lagi, tolong beritahukan kalau kami menunggu disini ya", ujar Xena sopan.
"Pak Xavier, Vice Presdir WD Group ya Bu. Baik bu, nanti saya beritahukan front office. Saya permisi sebentar ya Bu", Ujar Wahyu lalu ia keluar dari ruangan itu.
Tak lama ada seorang yang masuk membawakan minuman untuk mereka ke dalam ruangan itu. Selang beberapa saat masuklah segerombolan yang di tunggu-tunggu.
"Xena, aku tadi bertemu GM Resort ini, aku baru tahu kalau Daddy telah membeli resort ini untukmu", ujar Xavier terlihat senang sekali.
"Aku juga kaget kak waktu tadi aku mendengarnya dari Daddy. Astaga Daddy aku benar-benar tidak menyangka", ujar Xena.
"Mana kak Luna?", tanya Xena mencari-cari sosok Luna diantara kawan-kawan nya.
"Luna sedang ngobrol dengan kawan-kawan lamanya. Ternyata dia juga kaget waktu masuk ke halaman Resort ini, dia pernah bekerja di sini beberapa lama. Tadi di depan dia bertemu dengan kawan-kawan lamanya jadi ngobrol deh", ujar Xavier.
"Bu Xena, Pak Xavier dan Pak Pras, Villanya sudah siap, Villa nomor 6 disebelah sana. Mari saya antarkan", ujar Wahyu yang muncul di pintu.
Semua lalu bersiap, kembali ke mobilnya masing-masing. Lunapun yang sedang mengobrol dengan kawan-kawan nya memutuskan obrolan dan masuk ke mobil Xavier. Tetapi Xena yang menggandeng Viola ditangannya memutuskan untuk berjalan kaki dari gedung administrasi menuju ke Villa ditemani Wahyu dan dikawal oleh beberapa security yang sudah diberitahukan Wahyu bahwa wanita cantik itu adalah big bos baru mereka.
Sesampainya di depan Villa, semua bekerjasama memasukkan barang bawaan ke dalam Villa. Wahyu pamit kepada Xena untuk meneruskan pekerjaannya tapi ia sudah memerintahkan beberapa security untuk menjaga sekitar Villa yang ditempati oleh big bosnya itu. Didalam Villa ada 6 kamar tidur, 2 dibawah dan 4 diatas. Saat pembagian kamar, ada senyum jahil di muka Prasetya.
"Oke kita pembagian kamar ya", ujarnya di hadapan kawan-kawan nya.
"Kamar 1 yang dibawah Michael dan Willy ya, dan kamar 2 Xavier dan Anthony. Maaf ya Xavier, kamu belum bisa sekamar dengan Luna, kamu kalah langkah denganku", ujarnya menggoda Xavier yang dihadiahkan Xavier dengan lemparan bantal ke tubuh Pras.
"Sial loe. Sengaja mau pamer", gerutu Xavier.
"Hahahahaha", tawa lepas Pras terdengar.
Para gadis terpesona melihat Pras dan Xavier, kedua pemuda tampan itu bertengkar. Kamar diatas ditempati oleh Adriana bersama Wilma, Lily dan Riri, Luna tidur bersama Viola dan tentu saja Xena dengan Prasetya. Setelah pembagian kamar, masing-masing membawa masuk barang pribadi mereka ke dalam kamar.
Tak lama Xena dibantu Lily, Luna, Adriana dan Wilma menyiapkan makan siang. Bahan-bahan yang dibeli oleh Luna semalam sebagian sudah diolah oleh pelayan di rumah Nathan Utomo sehingga mereka hanya tinggal menghangatkan saja.