webnovel

Aiden: Shadow Warrior

Di dunia yang diperintah oleh kekuatan magis yang kuat, seorang pemuda bernama Aiden tumbuh dalam kegelapan dan kesepian setelah kehilangan keluarganya dalam serangan pasukan iblis yang ganas. Namun, ketika dia menemukan bahwa dia memiliki kemampuan untuk memanggil dan mengendalikan bayangan misterius yang memiliki kekuatan luar biasa, takdirnya berubah.

Aguzta_setia · ファンタジー
レビュー数が足りません
18 Chs

Episode 13

Pertemuan Para Raja

Matahari pagi baru saja terbit, sinarnya menembus jendela kamar perawatan di Negara Suci. Aiden terbangun dari tidurnya, merasakan tubuhnya yang masih lelah dan perih akibat pertarungan dengan Lich. Di sebelahnya, Elara duduk di kursi, matanya yang tajam memandang keluar jendela dengan penuh kekhawatiran.

"Elara," Aiden memanggil dengan suara serak.

Elara menoleh, senyumnya samar namun penuh keteguhan. "Aiden, kau sudah bangun. Bagaimana perasaanmu?"

"Lebih baik, berkat perawatan di sini. Tapi pikiranku masih terganggu oleh Eben dan yang lain. Kita harus segera mencari mereka," jawab Aiden sambil berusaha bangkit dari tempat tidur.

Elara mengangguk. "Aku juga memikirkan hal yang sama. Mereka pasti membutuhkan bantuan kita. Tetapi sebelum kita pergi, kita harus mendapatkan izin dari Seraphina."

Aiden mengangguk setuju. Mereka berdua tahu bahwa meskipun mereka ingin segera berangkat, mereka harus menghormati tuan rumah mereka dan menyusun rencana yang matang.

 

Di aula besar istana, para pemimpin kerajaan telah berkumpul. Pertemuan itu dipimpin oleh Seraphina yang anggun dan berwibawa. Di sampingnya, berdiri Sir Cedric, ksatria terkuat Negara Suci, dan tujuh Valkyrie yang telah menjadi simbol kekuatan dan harapan bagi kerajaan.

"Para pemimpin yang terhormat," mulai Seraphina dengan suara yang tenang namun kuat, "Kita telah melalui masa-masa yang berat. Pertarungan melawan Lich telah menunjukkan betapa rapuhnya kedamaian kita. Sekarang, kita harus bersatu dan merencanakan langkah selanjutnya."

Raja Alden dari Kerajaan Terang mengangguk setuju. "Kerajaan Terang telah hancur. Kota-kota kami dalam reruntuhan, dan rakyat kami butuh bantuan. Namun, kami juga harus mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang dalam kekacauan ini."

Ratu Lysandra dari Kerajaan Angin menambahkan, "Kami di utara akan memberikan bantuan sebanyak yang kami bisa. Tetapi kita perlu informasi yang lebih jelas tentang musuh kita."

Di saat pertemuan berlangsung, Aiden dan Elara masuk ke dalam aula. Semua mata beralih pada mereka, terutama Seraphina yang melihat mereka dengan tatapan yang penuh perhatian.

"Maaf mengganggu," kata Aiden dengan nada hormat, "Tetapi kami membutuhkan izin untuk meninggalkan Negara Suci dan mencari teman-teman kami yang hilang. Mereka mungkin dalam bahaya."

Seraphina mengangguk pelan. "Aku mengerti kekhawatiran kalian. Tetapi perjalanan ini akan sangat berbahaya. Apakah kalian yakin ingin melakukannya?"

Aiden mengangguk tegas. "Kami harus melakukannya, Ratu Seraphina. Eben dan teman-teman kami sangat penting bagi kami. Kami tidak bisa meninggalkan mereka."

Raja Marcus dari Kerajaan Alrandia berbicara, "Mereka adalah orang-orang yang kuat dan penting dalam pertarungan melawan Lich. Kehilangan mereka adalah kerugian besar bagi kita semua."

Setelah beberapa saat hening, Seraphina mengangguk. "Baiklah, kalian punya izin. Tetapi, aku tidak akan membiarkan kalian pergi tanpa perlindungan." Dia memandang ke arah Sir Cedric dan Valkyrie. "Sir Cedric, kamu akan menemani mereka. Dan dua dari Valkyrie akan ikut serta untuk menjaga mereka."

Sir Cedric dan dua Valkyrie yang dipilih, Freya dan Ingrid, mengangguk dengan mantap.

Aiden merasa lega. "Terima kasih, Ratu Seraphina. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menemukan mereka."

Setelah pertemuan berakhir, Aiden dan Elara bersiap untuk perjalanan mereka. Di tengah persiapan, Aiden berbicara dengan Elara dengan nada serius, "Elara, perjalanan ini akan sulit. Tetapi kita harus tetap kuat. Mereka membutuhkan kita."

Elara memegang tangannya dengan erat. "Aku tahu, Aiden. Kita akan menemukan mereka, apa pun yang terjadi."

 

Matahari siang mulai menyinari kota Birat, kota kecil yang terletak di ujung selatan Kerajaan Terang. Di tempat inilah Aiden dan Elara memulai perjalanan mereka beberapa waktu lalu. Sekarang, dengan bantuan dari Negara Suci, mereka kembali untuk mencari petunjuk tentang keberadaan Eben dan teman-teman mereka.

Kota itu tampak sepi, hanya beberapa penduduk yang tersisa. Banyak dari mereka telah mengungsi ke kota-kota terdekat karena serangan iblis yang terus menerus.

Sir Cedric berjalan di depan, matanya yang tajam mengawasi setiap sudut. Freya dan Ingrid mengawal dari belakang, memastikan tidak ada ancaman yang mendekat.

"Kita harus mencari petunjuk di rumah-rumah yang masih utuh," kata Sir Cedric. "Mungkin ada sesuatu yang bisa membantu kita menemukan mereka."

Aiden dan Elara setuju. Mereka mulai menyisir rumah-rumah, mencari tanda-tanda keberadaan teman-teman mereka.

Di salah satu rumah yang tampak masih utuh, Aiden menemukan sebuah buku catatan yang tampak baru. Ia membuka halaman-halamannya dan menemukan tulisan tangan yang dikenalnya.

"Ini tulisan Eben!" seru Aiden.

Elara mendekat, melihat tulisan itu. "Apa yang dikatakannya?"

Aiden membaca dengan keras, "Kami berlindung di gua di pegunungan. Jika ada yang menemukan ini, mohon bantu kami."

Sir Cedric mengangguk. "Itu petunjuk yang kita butuhkan. Ayo, kita ke pegunungan sekarang."

 

Di lain tempat, di Negara Suci, pertemuan rahasia berlangsung di ruang bawah tanah istana. Seraphina duduk di kursi tinggi, di depannya berdiri beberapa bangsawan yang tampak khawatir.

"Saya tahu kekhawatiran kalian," kata Seraphina dengan suara tenang namun tegas. "Kekuatan Aiden memang luar biasa dan tidak biasa. Tapi kita harus memastikan dia adalah sekutu, bukan ancaman."

Salah satu bangsawan, Lord Armand, mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Kita tidak tahu asal-usul kekuatan itu. Mungkin ada sesuatu yang lebih besar di baliknya."

Seraphina mengangguk. "Kita akan menyelidiki lebih lanjut. Namun, untuk saat ini, kita harus fokus pada pemulihan dan pertahanan kita. Aiden dan Elara akan menjalankan tugas mereka mencari teman-teman mereka. Kita akan mengawasi mereka."

 

Perjalanan menuju pegunungan memakan waktu beberapa hari. Aiden, Elara, Sir Cedric, dan dua Valkyrie bergerak dengan cepat namun hati-hati. Mereka tahu bahwa waktu adalah hal yang paling berharga.

Di tengah perjalanan, Aiden dan Elara sering berbicara tentang masa lalu mereka, mengingat kembali kenangan di desa Miram dan kota Birat. Ini membantu mereka tetap fokus dan bertekad dalam perjalanan mereka.

Saat mereka mencapai pegunungan, mereka menemukan gua yang disebutkan dalam catatan Eben. Mereka memasuki gua dengan hati-hati, dan di dalam, mereka menemukan Eben dan beberapa teman mereka yang terluka tetapi masih hidup.

"Aiden! Elara!" seru Eben dengan lega. "Aku tahu kalian akan datang."

Aiden dan Elara bergegas membantu Eben dan teman-temannya. Sir Cedric dan Valkyrie menjaga pintu masuk gua, memastikan tidak ada ancaman yang mendekat.

"Kita harus keluar dari sini dan kembali ke Negara Suci," kata Sir Cedric. "Mereka butuh perawatan."

Mereka mulai perjalanan kembali ke Negara Suci, dengan Eben dan teman-temannya yang terluka. Perjalanan itu panjang dan berat, tetapi mereka tahu bahwa mereka telah menemukan harapan di tengah kegelapan.

 

Saat mereka kembali ke Negara Suci, mereka disambut dengan sukacita. Seraphina sendiri menyambut mereka di gerbang istana.

"Kerja bagus," kata Seraphina dengan senyum. "Kalian telah menyelamatkan banyak nyawa hari ini."

Aiden merasa lega, tetapi dia tahu bahwa pertempuran mereka belum selesai. Di malam hari, saat semua orang beristirahat, Seraphina memanggil Aiden ke ruangannya.

"Aiden, aku ingin berbicara denganmu," kata Seraphina. "Ada sesuatu yang harus kita bahas tentang kekuatanmu."

Aiden mengangguk, siap untuk mendengar apa yang Seraphina katakan. Dia tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan banyak hal yang masih harus diungkap.

Dengan tekad yang baru, Aiden bersiap untuk menghadapi apa pun yang datang. Bersama dengan Elara, Eben, dan teman-teman baru mereka di Negara Suci, mereka akan melanjutkan perjuangan mereka melawan kegelapan yang mengancam dunia.