webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · 若者
レビュー数が足りません
114 Chs

Chapter 7

Kaito

Plak ...

Tamparan Mina membangunkan Kaito.

"Oi Kaitolol bangun oi!"

     Aku perlahan membuka mata dan melihat Mina di kamar ku. Aku pun berkata.

"Kenapa sih? Jangan main tampar aja lah."

"Pala mu ... adik mu ini demam gini kenapa?", kata Mina sembari memegang dahi Hanabi yang tertidur.

Aku pun segera berdiri dan mengecek kondisi Hanabi. Karena dia masih demam aku berkata pada Mina.

"Hari ini aku izin gak sekolah dulu ya ..."

"Hmm ... ya udah nanti aku izinin ke guru", jawab Mina seraya melangkah keluar dari kamarku.

     Aku pun menyiapkan kain dan seember kecil air. Aku mencelupkan kain itu dan memeras nya. Lalu ku ketakan pada dahi Hanabi yang tertidur pulas. Ketika kain itu menyentuh dahi nya Hanabi membuka mata nya perlahan.

"Kak? ini kakak kan?", kata Hanabi lemas.

"Apa maksud mu? bocah ...", jawab ku dengan sedikit candaan sembari menggenggam tangan nya.

"Maaf kak ... ngerepotin", Kata Hanabi.

"Hmm ... gapapa ... mau sarapan gak?", tanyaku.

Dia hanya mengangguk lemas tanpa suara.

==============

     Kaito pun membuat bubur untuk sarapan pagi adik nya. Dengan perlahan Kaito memberikan sesuap bubur pada adik nya. Setelah selesai Kaito mencuci peralatan yang ia gunakan dan segera mandi. Setelah mengganti bajunya Kaito kembali ke kamarnya untuk melihat keadaan Hanabi.

==============

Kaito

      Ketika aku membuka pintu kamar ku aku disambut dengan kejutan.

"Kak Kaito ... selamat pagi", kata Hanabi yang sudah duduk di ranjang nya.

"Loh ... Eh, kok udah sehat aja?", tanyaku dengan wajah datar.

"Kakak sekolah aja gapapa ...", Kata Hanabi.

"Hmm ... masih sempet sih, tapi apa kamu gapapa sendiri?", tanyaku sembari melihat jam dari smartphone ku.

"Hmm ... cepetan sana sekolah!", jawab Hanabi.

     Aku pun segera memakai seragam dan memasukan buku pelajaran ke dalam ransel ku. Setelah pamit pada Hanabi aku bergegas berlari ke sekolah. Aku berlari sembari memegang smartphone. Jam 6:40, sekolah masuk pukul tujuh. Biasanya aku membutuhkan waktu 30 menit bila berjalan. Jika cuma telat 10 menit sih tak ada masalah.

     Aku terus berlari tanpa menghiraukan sekeliling. Tepat saat bel berbunyi aku sampai di gerbang sekolah. Aku berhenti sejenak untuk melepas lelah. Aku memasuki sekolah dengan nafas yang terengah engah. Rasa lelah ku hilang seketika saat melihat Ai seperti mencari sesuatu di semak semak.

     Tanpa pikir panjang aku pun memanggil nya.

"Oi Ai ... Sedang apa kau?"

Ai terkejut dan membalikan badan nya. Tentu aku tak mengharap jawaban dari nya. Aku hanya ingin tahu apa yang dia lakukan di depan semak semak yang ada di halaman sekolah. Tanpa pikir panjang aku langsung menggandeng nya.

"Ayo masuk!!!"

==============

Ai

     Lagi lagi dia satu satu nya orang yang memperhatikan ku. Seandainya aku bisa mengatakan bahwa mereka membuang buku pelajaran ku ke semak semak. Anak anak jahil pasti suka mengerjai ku, karena aku tak akan mengatakan apapun tentang kejadian yang ku alami.

=°=°=°=°=°=°=°=°=°

Kaito

     Tanpa sadar aku terus menggandeng nya. Saat masuk ke kelas kami pun jadi bahan perbincangan bagi murid murid lain.

"He? ... Mereka pacaran kah?", bisikan yang terdengar di kelas.

Aku pun sadar dan melepaskan genggaman tangan ku. Lalu segera duduk di bangku ku.    Saat melihat Ai duduk dengan wajah khawatir, aku berpikir pasti terjadi sesuatu padanya. Aku pun menepuk pundak nya dan bertanya.

"Apa ada masalah?"

Dia hanya menggelengkan kepalanya. Dia pikir aku tak bisa membaca raut wajah nya yang khawatir itu.

"Apa lagi yang mereka sembunyikan? Buku? Sepatu? Tas? atau apa?", tanya ku dengan wajah cuek.

=^=^=^=^=^=^=^=^

Ai

     Bagaimana dia bisa tahu mereka menjahili ku lagi?, padahal dia saja datang terlambat. Mungkin dia bisa membantu ku. Aku pun menyobek kertas dari buku catatan kecil ku dan menulis. "Ano ... buku pelajaran."

=°=°=°=°=°=°=°=°=°

Kaito

     Lagi lagi sobekan kertas, saat membacanya entah mengapa aku merasa terganggu. Padahal bukan aku yang mereka jahili. Saat itu juga Raku yang duduk di bangku depan ku menoleh dan memanggil ku.

"Oi ... kalau kau ingin mencari buku nya, ada di bawah pohon mangga persis di belakang semak semak yang kering."

"Eh, kau tahu? kenapa tak kau ambil?", tanyaku bingung.

"Aku tak ingin bernasib sama seperti mu ... aku tak ingin ada gosip tentang ku ... dan aku malas", jawab nya sembari mengembalikan pandangan nya kedepan.

Ketika aku berpikir untuk mengambil buku Ai yang hilang itu, disaat yang sama guru kelas kami masuk. Aku pun membatalkan niat ku. Dan berencana mengambil waktu pulang sekolah.

=^=^=^=^=^=^=^=^=^

     Kaito menjalani sisa pelajaran di sekolah dengan rasa bosan yang selalu menyelimuti nya. Akhirnya setelah bertahan cukup lama, bunyi bel sekolah yang Kaito tunggu terdengar oleh telinga nya.

∆Kring ....∆

=Para siswa dipersilahkan pulang dan bagi yang ikut kegiatan klub silahkan ke ruang klub masing masing=

Suara bel diiringi suara dari speaker yang dipasang di seluruh sudut sekolahan.

=°=°=°=°=°=°=°=°=°

Kaito

     Sebelum melangkah ke ruang klub aku meminta tolong Mina untuk merawat adik ku. Karena hari ini Mina lah yang tak ada kegiatan klub.