Terdengar dering telefon dari ponsel Xiao. Dia mengambil ponsel disakunya ,dan terlihat ada panggilan masuk dari Sek Jin.
"Hao nan, kamu istirahatlah. Aku akan mengurus perpulanganmu. Sepertinya sek Jin menelfon, aku akan mengangkatnya sebentar ". Xiao membaringkan Hao nan kembali dan keluar dari ruangan.
📞 "Tuan Xiao, Dewan Direksi telah menunggu anda di ruang rapat. Apakah rapat akan dilanjutkan? ".
📞 "Tunda rapat untuk besok, dan batalkan semua temu janji untuk hari ini. Kamu kirim semua file ke Mansion, karena aku hari ini tidak kembali kekantor. Setelah Hao nan mendapatkan pemeriksaan, ternyata dia hamil. Jin.. Aku tidak bisa membayangkan seandainya waktu itu aku tidak datang tepat waktu, Apakah akan berakhir sama seperti ini? ". Suara Xiao terdengar parau.
📞 "Tuan Xiao, Nyonya Hao walaupun terlihat rapuh tapi sebenanya hatinya sangat kuat. Dia berani mengambil keputusan dan menghadapinya ".
📞 "Jin..! Bagaimana penyelidikan dari rumah lelang? Apakah kamu sudah menemukan petunjuk siapa yang menjual Hao pada mereka?. Sudah hampir setengah bulan dari kejadian itu, tapi aku belum menemukan bukti yang kuat untuk menyeretnya ke penjara ".
📞 "Tuan tidak perlu risau, perlahan tapi pasti kita akan dapat mengetahui niat dibalik perbuatannya dan menyeretnya kepenjara. Lalu bagaimana dengan kasus kematian Zhe Quan, apa Tuan akan membuat perhitungan dengan Kakak anda? ".
📞 "Mengenai kasus kematian Zhe Quan untuk sementara waktu kita jangan membahasnya, Terutama didepan Hao nan. Dia sedang hamil dan aku tidak ingin dia tertekan ".
Setelah menelfon Sek Jin, Xiao mengurus Izin perpulangan Hao nan dan secepatnya membawanya keluar dari rumah sakit. Xiao kembali ke kamar Hao nan untuk segera membawanya keluar dari rumah sakit.
"Hao Nan.. Mari kita pulang. Aku akan merawatmu agar bayi yang ada didalam rahimmu tidak memprotes Ayahnya ketika besar nanti. Sekali lagi terima kasih memberi kabar bahagia ini padaku. Kita akanvmembuat keluarga yang bahagia ". Kata Xiao. Dia mencium kening Hao sebelum menggendong Hao keluar dari Rumah sakit. Dan membawanya pulang menggunakan mobil.
📌📌📌
Setelah sampai di depan Mansion, Xiao menggendong Hao keluar dari mobil dan membawanya masuk kedalam rumah.
"Xiao cepat turunkan aku! Kamu sudah memaksa menggendongku dari Rumah sakit hingga menjadi bahan tontonan dan sekarang kamu juga menggendongku setelah sampai rumah. A.. Aku kan sedikit malu ".
Xiao tidak mendengarkan perkataan Hao dan tetap menggendongnya hingga sampai di kamar. Di atas ranjang Xiao menurunkannya.
"Nyonya Hao.. Aku melakukan hal seromantis bukan membalasnya justru kamu masih berkata aku membuatmu malu?. Apa kamu benar-benar ingin aku melakukan hal yang lebih memalukan dari ini? ". Kata Xiao jahil.
Hao nan ingin membalas perkataan Xiao yang menyebalkan itu tapi sepertinya ada orang yang datang. Ternyata Dari luar Bibi Shu dan pelayan yang lain datang untuk memberikan selamat.
"Nyonya Hao.. Saya Bibi Shu mewakili para pelayan lain mengucapkan. -Selamat atas kehamilan Nyonya ".
"Bibi Shu.. Kamu sudah aku anggap sebagai orang tuaku, Tentu saja Bibi sampai tidak perlu sungkan. Kita adalah keluarga ".
"Bi.. Buatkan cemilan yang terbuat dari sayuran atau buah-buahan untuk Nyonya. Karena kondisinya yang lemah Bibi harus memperhatikan pola makannya. Apalagi dia selalu sembarang makan makanan instan. Jika Bibi melihatnya langsung sita ".
"Baik Tuan.. Seperti perintah anda. Kalau begitu kami akan keluar membuat camilan untuk Nyonya ". Bibi berjalan keluar dari kamar di ikuti Xiao.
"Bi.. Sebelum itu kunci pintunya dan jangan sampai ada orang yang masuk sebelum aku memberi perintah! ". Kata Xiao sebelum Bibi Shu keluar dari kamar.
"Xiao..! Apa kamu tidak keterlaluan Mengatakan segalanya pada pelayan?. Aku hanya makan mie apa salahnya? ". Kata Hao nan merajuk, hari ini Hao nan terlihat lebih manja dari biasa.
"Hao nan.. Kamu akan melahirkan anak dari Xiao Hui, tentu saja mulai sekarang kamu harus menjaga kesehatanmu agar janin yang ada dalam rahimmu tumbuh secara sehat. Lagi pula, apakah kamu tahu.. Aku sebenarnya sudah merindukan untuk menyentuhmu. Tapi sayang.. Dokter menyarankan agar jangan terlalu sering melakukan hubungan. Sepertinya aku akan benar-benar tersiksa kali ini ". Kata Xiao dengan wajah memelas, Hao nan sontak saja terkekeh menahan tawa mendengar perkataan Xiao yang terdengar ambigu.
"Pffft.. Tuanku, apa kamu tidak terlalu jujur mengatakan itu? Lagi pula walau aku tidak hamil sekalipun belum tentu aku mau. Kamu terlalu percaya diri ". Kata Hao nan mantap membuat Xiao menariknya dan membisikkan sesuatu.
"Iyakah.. Kamu tidak mau, Bagaimana kalau kita membuktikannya?. Aku janji akan melakukannya dengan lembut ". Bisik Xiao.
"Dengan lembut? Mak.. Maksudmu? ". Hao nan mengulangi perkataan Xiao. Wajahnya langsung memerah mendengar perkataan Xiao.
Melihat wajah merah Hao nan yang begitu menggodanya membuat Xiao menjatuhkan Hao nan ke kasur. Dia melepas Jas dan melemparnya.
"Nyonya Hao... Kamu sendiri yang memintaku untuk membuktikannya ". Kata Xiao yang sudah diatas tubuh Hao nan dengan mata menatap wajah Hao yang semakin memerah. Xiao melepas dasi dan melemparnya,
"Tu.. Tuanku, ini masih pagi. Bagaimana kalau ada Bibi atau pelayan yang datang?. Apa kamu akan membiarkan mereka melihat ini ".
"Aku sudah menyuruh Bibi mengunci pintu dan memintanya agar jangan sampai ada orang yang masuk sebelum aku memberi perintah. Sekarang tidak ada alasan untukmu menolakku, Sayang.. Berhentilah memberontak, Kamu cukup menurut dan menikmati saja apa yang akan aku berikan ". Bisik Xiao.
Perlahan Xiao mencium Hao nan dan memberi sentuhan pada Hao. Ciuman yang semakin lama semakin dalam berlanjut turun ke leher dan tangan menggapai bagian yang lain.
"Xi.. Xiao.. ". Desah Hao nan.
Ditengah permainan yang sedang berlangsung tiba-tiba ponsel Xiao berdering. Sebenarnya Xiao ingin mengabaikan tapi ponsel itu tidak mau berhenti berdering.
"Sepertinya itu telefon yang penting. Lebih baik kamu mengangkatnya ". Kata Hao nan.
'Siapa yang berani menelfon disaat aku sedang menikmati waktu dengan istriku? Apa orang itu sudah bosan hidup '. Batin Xiao.
Dengan perasaan kesal karena harus menunda lagi Xiao mengangkat telefon yang ada dimeja. Karena melihat panggilan itu ternyata dari SekJin Xiao berjalan menjauh dari ranjang.
📞"Jin..! Aku sudah mengatakan bawa semua file ke rumah. Mengapa kamu masih menelfonku, Adakah hal penting? ".
📞 "Tuan Xiao.. Nona Yi Zhe tiba-tiba datang dan membuat kegaduhan di kantor. Pihak kantor sudah mencoba membuatnya keluar dari kantor, tapi sepertinya dia mendapatkan Hak Kekuasaan dari Ayah Tuan melalui sebuah kertas bertuliskan sebuah perjanjian pertunangan. Saya juga tidak menyangka Nona Yi Zhe akan melakukan segala cara sampai sejauh ini ".
📞 "Jin, tahan Yi Zhe diruanganku jangan sampai dia keluar dan membuat keributan. Aku akan segera kesana! ". Xiao menutup telefonnya dengan perasana geram.
'Yi Zhe.. Kamu berani datang ke kantorku dan membuat gaduh?. Apakah kamu Benar-benar ingin melawanku? Kita lihat, sejauh mana kamu bisa bertahan dengan rencana murahanmu. Pertama Zhe Quan, ke dua kamu membawa Liying kembali dan menjadikannya calon dari Mei Lin dan ketiga kamu mencoba memisahkanku dengan Hao nan. Jika waktunya telah tiba, aku pastikan kamu akan membayar semuanya '. Batin Xiao.
malam kka..
akhirnya bisa up juga. maaf buat yang nunggu krn lama upnya.
hdeh.. lagi mau bermain yang asyek Asyek.. ada ajah penggangguny. nah tuhkan jadi berhenti du tengah jalan. tuh Yi Zhe ngapain pke acara membuat rusuh. jadi gatot rencana Xiao buat main sama si Istri. wkwkwk
ditunggu ya komentar dan krisannya
jangan lupa vote dan rate fullnya
Happy reading