Evan menatap Kania bergantian dengan kedua orangtuanya. Ia merasa sedikit tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Kania meminta berpisah? Setelah sekian lama?
"Kau meminta cerai, Kania?" tanya Evan.
"Iya, Mas. Tolong ceraikan aku, aku mohon ini sebagai hadiah ulang tahunku," jawab Kania dengan suara bergetar.
Evan menarik napas panjang, "Apa ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin- kemarin?"
"Mas, selama ini aku yakin kau juga tau jika aku hanya berpura-pura nyaman dengan hubungan suami istri kita. Selama ini aku tidak pernah menjadi istri yang baik. Dan, kau tau apa kesalahan yang paling fatal bukan? Selama ini kau tidak pernah membuka aibku, aku sangat berterima kasih untuk itu. Dan kini, kau sudah menemukan istri yang sempurna. Lepaskan aku, Mas. Tapi, aku mohon, jangan sampai papiku tau kita sudah bercerai sampai waktunya tiba. Setidaknya sampai masa idahku selesai dan aku akan menikah dengan Gala."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください