Malam tiba, suasana kota Jakarta yang khas dengan langit gelap, sedikit bintang di atas sana. Rama duduk di tepi teras sebuah rumah sederhana, yang ditinggali oleh Lingga. Katanya, dia berkunjung. Melihat bagaimana keadaan rumah Lingga yang baru.
Tempat ini sedikit jauh dari pusat kota. Ramai yang tak terlalu nampak di sini. Suasana tenang yang begitu nyaman, Rama menyukai ini semua.
Lingga datang membawakan dua gelas teh yang dia punya. Bibinya meninggalkan beberapa persediaan di dapur, dia bahkan meninggalkan uang saku yang cukup untuk Lingga hidup sementara waktu sembari menunggu gaji dari kerja paruh waktu yang dia lakukan.
"Adanya cuma teh," ujar Lingga. Duduk di sisi Rama. Bercelah satu meja bulat terbuat dari rotan. "Bir atau semacamnya begitu mahal. Jadi gue harap lo mengerti." Lingga tertawa renyah. Baiklah, dia benar. Rama paham akan hal itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください