Nata tak henti-hentinya menatap wajah Rama. Mengoleskan salep luka untuk menghilangkan nyeri dan luka lebam di atas wajah Rama sekarang. Tak perlu ditanya kemana Alby sekarang, remaja itu memilih untuk pergi dengan dahlil alasan dia bisa melakukannya sendiri. Toh juga, di rumahnya ada mama Farah. Dia bisa mengobatinya nanti. Nata tak perlu khawatir. Dia hanya perlu merawat Rama saja. Dia keras kepala kalau bukan Nata yang menyentuhnya.
"Siapa tadi?" tanyanya pada Rama. Remaja di depannya memilih bisu. Bungkam tak mau menjelaskan apapun. Tentunya itu bukan masalah yang ingin dicampuri oleh Nata. Rama tak akan pernah mengijinkan hal itu. Dia tak akan membiarkan sang kekasih masuk ke dalam sisi gelap dalam kehidupannya.
"Rama ...." Nata meninggikan suaranya. Sedikit kesal, Rama menjadi pendiam kalau dia melakukan sebuah kesalahan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください