"Jika menciumku tanpa izin, aku akan menamparmu lain kali." Nata menggerutu kesal. Untung saja dia tak terbuai oleh suasana. Jika sudah begitu, habislah dan tamatlah riwayatnya. Jika di rumah Rama hanya ada mereka berdua, itu tak akan pernah menjadi masalah yang serius. Namun, di ruang tengah ada Lingga. Pria itu bisa saja datang dan pergi ke dapur tanpa mereka sadari jika keduanya terbuat dalam ciuman mesra yang dilakukan oleh Rama. Mungkin, Lingga tak akan pernah menyebarkan itu pada siapapun dan Rama juga tak akan membahasnya sampai kemana-mana. Namun, tidak untuk diri Nata sendiri. Dia tidak bisa menerimanya begitu saja. Akan malu rasanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください