Suci Sella turun dari mobil dengan muka cemberut, begitu teganya si Nirmala, sampai dia tega menelantarkan anak cantik seperti Suci.
Benar saja setelah Suci turun, Nirmala menancapkan gasnya, dan meninggalkan dia di jalan raya yang sepi, jauh dari pemukiman.
"Dasar teman durhaka?" umpat Suci kesal. Berjalan dengan kaki yang dengan berjalan ditendang keras ke depan.
"Aku nggak menyangka, kalau dia itu teman yang egois. Bisa-bisanya aku diturunkan di tempat sepi kayak gini. Kalau ada preman yang ganggu aku gimana? Apa sedikitpun tidak ada rasa kasihan terhadapku. Kita kan sudah berteman cukup lama," gerutu Suci Sella sendiri, sambil terus berjalan menyusuri jalanan sepi di sepanjang jalan itu.
Suci mengambil ponsel di dalam tasnya, dan terpaksa dia akan memesan taksi online untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください