Lensi sibuk menyiapkan makan siang , tanpa di bantu asisten rumah tangga . dia cekatan memasak hidangan pembuka , sup , lauk inti dan hidangan penutup .
" nona , biar saya bantu memotong sayurannya " seorang pelayan muda . yang baru saja menyajikan cemilan untuk para tamu . menawarkan bantuan kepada lensi . karena merasa tidak tega melihat lensi . kesana kemari memasak sendirian .
" Terimakasih ,, Tin , nama pelayan muda itu Titin " gak perlu , lagian ini sudah biasa aku lakukan .
untung dulu lensi perna bekerja paruh waktu . di salah satu cafe dekat kampus dan sering membantu nu tuyu . mengerjakan orderan yang berbau bau masakan .
setelah membuat beberapa roti kering , sebagai suguhan tamu sekarang lensi . sedang mengoalah masakan inti .
sregg ,, cup ,, cup ,, dari arah belakang Kenze memeluk tubuh mungil Lensi , memberikan kecupan lembut .
" kau ,, " jangan begini , malu ada Titin . Lensi mencoba melepas pelukan Kenzi .
" ,,, dia sudah ku suruh kedepan " , menyuguhkan teh dan kue kepada para tamu .
" ,,, a ,,, aaa tetap saja , aku masih bau dan harus menyelasaikan ini "
semakin Lensi meronta melepaskan pelukan . Kenze malah semakin mengeratkan pelukannya .
" em ,, " baiklah akan ku lepaskan , tapi bukan berarti nanti malam kau akan ku lepaskan .
" hufff ,,, " 😣 pipi Lensi memerah , karena malu .
**** !!!
Butik ,, jam 🕛 siang
Baiklah ,, sudah waktunya makan siang , kita brik dulu . Faniy memberikan perintah .
" kita pesan makanan , apa mau keluar cari makan " Ika bertanya sembari melangkah mendekati Jordi . yang sedang duduk melipat beberapa baju .
" kita ,, makan di luar saja " mobil resto Nu tuyu . parkir dekat sini . kita makan di sana saja . hubungi butik 2 , siapa tau Doni dan meriy bisa gabung .
" ok " Ika langsung setujuh dengan ide Faniy .
***!!
Di ruang makan
suasana berubah menjadi tegang , saat Lensi tau . ternyata yang datang bertamu adalah ibu , bibi Yollan , Joni ayah tiri Lensi , dan juga Tiyas .
yang terhitung masih keluarga , kedatangan keluarga ini . membuat Lensi tak nyaman , dan dia hanya bisa terdiam melihat pola keluarga tirinya ini m
wajah tiyas berubah masam , begitu mengetahui kalo Lensi ada disini . apa lagi begitu mama Kenze , memperkenalkan Lensi sebagai menantunya . wajahnya masamnya berubah menjadi marah .
" ayo ,, ayo , kita mulai makan " ayah Kenzi memecah ketegangan .
mereka makan dengan tenang , " hem ,, ini enak " pasti buatan koki ternama . bibi Yollan memujih masakan Lensi .
ah ,, itu bukan masakan koki . ini semua masakan menantu saya . uacapan mama Kenze menerangkan dengan santai .
khu ,, khu ,, sepontan bibi Yollan tersedak karena kaget . yang dia tau Lensi ini tak bisa mengerjakan pejerjaan rumah , apa lagi memasak . " a,,,ah ", komentar bibi selanjutnya liri .
" kau menikah ,, kenapa tidak memberitahu kami " Joni berucap , dengan nada dingin . walaupun kau bukan anak kandungku , tapi kita tetap keluarga . di setiap ucapan Joni , begitu dengan rasa menyalahkan .
Joni tau , di sini ada tuan tua . dimana dia tau kalo tuan tua paling menghargai arti sebuah keluarga . dengan begini , Joni berharap tuan tua tidak setujuh dan membatalkan pernikahan mereka .
" maaf ,, " , kami sudah memberitau tante . tapi tante tak datang , dan karena pernikahan ini terjadi secara mendadak . aku hanya mengabari kakek , lewat ayah . Ucapan Kenze singkat membela istrinya . sembari tangannya menggenggam tangan Lensi di bawah meja .
memberi kekuatan , karena dari tadi wajah Lensi terlihat datar . Lensi menyembunyikan emosinya . tapi Kenze tau di dalam hatinnya dia merasa sedih . melihat ibunya di depan mata , tidak memandangnya sama sekali .
" aa ,, maafkan kami , yang kurang baik dalam mendidik anak " , Joni berucap dengan nada menyesal . di dalam hatinya , sibuk mencari cara untuk menarik simpatih tuan tua .
khem ,, sudah hentikan pembicara ini . kita fokus makan saja . ucapan tuan tua , memutuskan semua perdebatan di meja makan .