....
Daripada mencari jarum yang tampak tidak ada gunanya itu, Anko mengulurkan tangannya pada Mia dan bermaksud membantunya berdiri dengan menarik tangan gadis imut itu untuk bangun, dia juga memastikan dengan menatapnya sungguh-sungguh kalau jarum itu tidak mengenai wajahnya sekalipun dia melemparnya tepat ke depan wajahnya. Setidaknya gadis imut itu masih memiliki usaha untuk menghindarinya walau tidak mudah.
"...." Begitu saat mereka berjabat tangan dan saling pandang, keduanya mencoba tersenyum tipis layaknya tidak terjadi apa-apa.
"Mia, kau tidak apa-apa?" tanya Anko memastikan dengan ekspresi khawatirnya dan tentu saja dia tetap menanyakannya walau dia sempat memasang senyum tipis.
Mia yang tidak ingin gadis seperempat baya ini dikhawatirkan terus menerus oleh Anko, segera memasang senyum lembutnya dan menjabat tangan Anko kemudian berkata untuk menjawabnya, "Ya, tidak apa-apa." Ucapnya dengan optimisnya, dan akhirnya kini dia berhasil berdiri dan sejajar dengan Anko.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com