Jenazah sudah dibawa ke rumah dan sudah berada di peti mati. Adit selalu setia menggenggam tangan sang istri yang sudah tak bernyawa. Ia menatap istrinya yang begitu cantik tengah tertidur di dalam peti mati.
"Sayang, kenapa secepat ini?" Gumam Adit menatap Putri.
Eric hanya diam dan memeluk anak laki-laki nya yang terus saja menangis. Rafael dan Reksa memeluk si kembar yang menangis di samping peti mati Putri. Putra? Pria itu sakit dan ia usahakan untuk ikut memakamkan sang kembaran besok. Hanin memeluk sang suami yang terlihat hancur. Lucas? Dia kehilangan untuk kedua kalinya. Ia menatap peti mati dengan tatapan kosong dengan air mata yang terus saja membasahi wajahnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com