Tiga hari berlalu,
Adit terus saja mengunjungi makam, Putri. Semalam sore, Adit datang dan duduk di samping makam anak dan istrinya. Cukup lama pria itu di sana, mungkin jika Eric tidak datang Adit tidak akan pulang ke rumah. Saat ini Adit duduk di balkon kamar sambil memeluk foto pernikahannya dengan Putri.
"Aku sudah kehilangan semesta ku, kenapa kau tega mengambil semesta ku dariku, Tuhan? Kenapa?" Gumam Adit.
Pria paruh baya tersebut sudah tiga hari duduk di dalam kamar. Emily dan Emma bergantian membawakan makan untuk ayahnya yang benar-benar terlihat murung. Emily baru saja pulang sekolah dan langsung berlari ke dapur, untuk mengambil makanan dan minuman untuk sang ayah. Emma? Gadis itu masih ada di sekolah, karena ada tugas OSIS yang harus di selesaikan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com