webnovel

Young Gods & Goddesses

'Young Gods and Goddesses' yang artinya Dewa dan Dewi muda, atau bisa disebut Rogha. 12 Dewa-Dewi Olympus, diantaranya; Zeus, Poseidon, Hades, Demeter, Hermes, Artemis, Apollo, Afrodit, Ares, Athena, Hephatestus dan Hestia. Masing-masing dari Dewa-Dewi, mereka mengutus Manusia, Nimfa, dan Elf. Untuk dijadikan Rogha. Rogha berperan penting untuk menjaga keseimbangan Alam semesta. Mereka yang terpilih menjadi Rogha akan memiliki kekuatan setara dengan Dewa-Dewi yang memilihnya. Ada beberapa aturan untuk menjadi Rogha. Pertama, Mendapatkan 3 Jenis liontin berbeda. Kedua, Mencapai puncak Gunung Olympus. _______________________________________________ PERHATIAN!!! Novel sedang dalam tahap pengembangan. Akan di revisi besar-besaran. Mulai 1 Januari 2023, diperkirakan 3-5 Bulan kedepan baru akan selesai. Prolog ~ Follow Instagram @aoko_novel untuk memberikan Support :D. Terimakasih.

Aoyama_Kouji · Fantasi
Peringkat tidak cukup
45 Chs

Abad 21

Di abad ke 21 dimana teknologi,bangunan dan Penemuan terbaru berkembang dengan pesat.

Prancis, 22 April 2051

(Ilustrasi tempat)

(Palais Royal)

BOOOM!!!

Terdengar suara bom di beberapa pintu masuk sehingga pintu pintu masuk kini tertutup oleh reruntuhan bangunan.

Seketika itu manusia manusia berlarian layaknya semut yang tertimpa hujan.

Mereka berlarian tanpa arah.

"Nona apakah kamu baik baik saja?"

ucap pria ber jas yang sedang tertimpa bangunan.

"aaaaahh ... kakikuuu.. kakikuuu terjepit"

"Tolooooooong!!"

Teriak wanita berambut pirang sambil memegang sebuah koper.

Pria Ber jas hitam berusaha mengangkat tembok hancur yang menindihi tubuhnya seketika itu ia bangun dan segera menghampiri Wanita berambut pirang.

Ketika pria berjas itu hendak mengangkat Tembok yang hancur ia melihat sebuah kawat yang menancap pada kaki wanita itu hingga membuat darah itu keluar semakin banyak.

"Kyaaaaaaaaa jangan di angkat.... sakit .... sakitttt....!"

Lirih wanita itu sambil mengeluarkan air mata menahan sakitnya.

"Profesorr tahan sebentar saya akan ...."

belum selesai berbicara terdengar suara tembakan membuat Pria berjas itu melongo melihat kepala Profesor.Jasmin De Cern tertembak tepat di jidad nya,lalu ia segara membalikkan arah sambil memegang pistol dengan kedua tangannya.

Terlihat 3 Manusia atau bisa di sebut UNIT-Cyber berdiri di belakang pria ber jas hitam berjarak 20 meter.

UNIT adalah semacam Prajurit atau anggota dari organisasi tersebut, ada 3 jenis UNIT diantaranya UNIT-Militery (Helm Merah)yang biasanya khusus untuk bertarung, UNIT-Human(Helm Hitam) adalah UNIT yang membantu Profesor untuk meneliti dan menjaga Markas dalam Unit in, UNIT-Cyber(Helm biru tua) Ini adalah UNIT temuan terbaru buatan dari Organisasi N.C.U.D (yang menembak Prof.Jasmine)terbuat dari Jasad manusia yang di rombak menjadi UNIT dengan perlengkapan Cyber bertarung dan Defense.

"Bzzzzzz ...Lapor target di temukan"

ucap UNIT yang berdiri di tengah sambil memegang pistol di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang bagian helm tepat di posisi telinga terlihat seperti sedang mengatakan sesuatu.

"heei heii siapa kalian jangan mendekat!!!!"

ucap pria ber jas itu sambil memegang pistol dengan kedua tangannya meskipun tangan ia bergetar.

"Item Found!"

ucap salah satu UNIT

Terdengar seperti suara robot meskipun terlihat jelas itu manusia yang memakai helm aneh seketika UNIT itu meloncat lalu berdiri di belakang pria ber jas .

Dengan sigap pria ber jas itu langsung membalikkan arah untuk menembakan ke arah Kaki UNIT meskipun ia melihat dengan jelas peluru itu mengenainya tetapi darah tidak keluar

Lalu 2 UNIT bergerak dengan cepat mereka memegang tangan Pria ber jas itu dan menjatuhkan pistolnya lalu melilit tangan pria itu ke belakang, salah satu UNIT itu menendang kaki pria sehingga pria berjas itu berlutut.

Diikatnya Pria ber Jas itu dengan peralatan yang UNIT ambil dari tas kecilnya.

Tak lama UNIT itu terbang ke atas gedung Palais Royal sambil membawa Koper.

29 Tahun kemudian tepatnya pada Tanggal.

~2 Mei 2080 Indonesia~

Terlihat Pria berkulit putih ala ala oppa korea dengan rambut ikal ala Spanyol itu sedang tertidur.

DIA adalah Alex dengan nama lengkap Alex Victory Wailson dengan tinggi 161cm, Berat badan 63 kg. 

kini ia masih tertidur terlentang ,terlihat bajunya terbuka sedikit hingga nampak lekukan otot pada perutnya.

ia terbangun setengah sadar karena mendengar suara nada alarm. tangan kirinya merabah ke meja tempat untuk meraih Smartphonenya kemudian ia mematikan alarm dan terbangun sembari duduk bersandar. ia mencoba untuk melihat Jam pada smartphonenya namun pandangannya kabur Ia pun menyipitkan Matanya untuk memperjelas pandangan yang masi buyar

06:12

itulah Jam yang ia lihat di smartphonenya ,ia pun segera beranjak dan bersiap siap untuk pergi ke Sekolah.

Sambil memasang sabuk pinggang ia menuruni tangga dari lantai 2,Lalu ia mengambil roti di meja makannya sambil menuangkan susu yang ia ambil dari kulkas.

Selesai sarapan ia pun keluar Rumah ketika pintu itu tertutup kemudian Pintu itu mengunci otomatis,Kemudian Alex melempar serpihan Roti sisa yang tidak ia habiskan ke Kolam kecil yang berisikan beberapa Ikan emas, saat berada di Luar Rumah tepatnya ketika berada di gerbang depan rumahnya Ia menurunkun SkateBoardnya lalu menyalakan lagu

~Dawin-Jumpshoot~.

(Gambaran gedung era 2080)

Sambil memandang sekeliling nya terlihat gedung-gedung berlomba lomba mengapai langit seakan akan mereka hendak menantang dewa yang berada di atas sana.

Kemudian Alex menjalankan Skateboardny Sesaat berada di Gedung samping rumahnya Alex melihat Pria memakai Topi yang sedang berdiri di halaman gedung lantai 2.

"ah itu Pak Feri,"

ucapnya dalam hati

Alex Pun memanggil Pak Feri dengan lantang karena ia sedang berada di lantai 2.

"Pagi Pak Feri,"

Ucap Alex Sambil menatap Gedung yang tinggi.

"Hei Alex pagi juga,"

Sahut Pak Feri dengan suara lantang sembari mengawasi gedung yang sedang di Upgrade.

Alex Memandang Bagian lantai teratas gedung Pak Feri yang sedang di upgrade dengan tangan kirinya untuk menahan silaunya matahari.

"Tambah berapa lantai pak?,"

Tanya Alex merasa penasaran dengan suara lantang pula sambil berdiri di atas Skateboard.

"2 Lantai Lex,"

Jawab Pak Feri sambil melepas topi dan mengipas ngipas ke Wajahnya.

Saat mereka sedang berbincang bincang kemudian muncul sosok anak kecil yang memanggil manggil namanya.

"kak Alex... main yuk,"

Sapa Anak kecil dengan nada Keras, Pak feri pun segera memegangi Deru karena Khawatir terjatuh.

Silaunya Sinar matahari membuat Alex tidak dapat dengan Jelas melihat Anak kecil yang memanggilnya.

Ia pun tidak merespon nya karena melihat jam di tangannya Pukul,

 06:45 

Kemudian Alex segera menjalankan Skateboardnya untuk kembali melanjutkan perjalananya menuju sekolah.

"Saya duluan pak Mau ke sekolah, Daah Deru"

Sorak Alex sambil melambaikan Tangan kepada Anak kecil yang bernama Deru.

"oh ya Lex... nanti pulang Sekolah mampir ya"

Usul Pak Feri Sambil menggendong Deru.

"Ah... oke pak kalau saya inget "

Alex menjawab sambil melajutkan SkateBoardnya.

Jam 07:00.

Alex menatap gedung Sekolahnya terlihat sebuah tulisan di atas gerbang besi sekolah itu.

~Smp CoVider-01~

Tepat setelah Alex Melewati gerbang Sekolah alarm tanda masuk Sekolah berbunyi.

DingDong!!!

DingDong!!!

DingDing!!!

(sfx:suara Bel sekolah)

Ia pun segera terburu buru memasuki gedung padahal masih pagi tetapi sudah sepi di gedung sekolahnya ia pun segera menaiki Lift, Tampaknya ia orang terakhir yang memasuki sekolah ,Lift terlihat sepi Alex Segera memencet timbol Lantai 9 dimana kelas ia berada.

Ting!

Suara bunyi Lift,

tanda lantai yang di tuju telah tiba.

Pintu Lift Terbuka dan ia segera Melangkah keluar lift untuk menuju ke kelas, ia pun memasuki Kelas Sembari melihat pintu bertulisan.

~Class 9G~

Beberapa temannya menatap Alex seorang kutu Buku yang selalu telat berangkat sekolah... Alex salah satu murid termiskin ia berangkat sekolah hanya menggunakan Skateboard roda biasa,teman teman lainnya menggunakan mobil mewah ,sepeda jet dll.

Alex tidak memedulikan temannya,ia Segera duduk di Bangkunya sambil membaca Buku

~Dewa Dewi Olympus~

Tak lama setelah duduk ,datang satu perempuan dengan tatapan matanya seolah olah penasaran apa yang sedang Alex baca,Dengan sigap Vicia mengambil buku Alex

"Vicia!!,"

Bisik Alex sambil mengerutkan alisnya kemudian mengulurkan tangannya seolah hendak mengambil kembali buku yang di ambil Vicia.

"hah?,"

Kata Vicia Sambil menghindari tangan Alex yang berusaha mengambil kembali bukunya,ia tidak memedulikannya dan ia pun berbicara dengan keras seolah² memberikan pengumuman di depan kelas.

"Hey Gays Jaman begini dia masi percaya sama Dewa Dewi loh itu si Alex,"

seluruh ruangan pun gaduh,Alex hanya terdiam dan tidak peduli sambil mengunyah permen karet.

"Hah Dewa Dewi?"

"Ngapain Baca gitu mendingan nonton SpiderGirl Max wkwkwk seru"

"apaan bagus an juga Fast and Feress 9"

"Dewa air Dewa api hahahahahah"

"Ga sekalian Tuh Avatar eng wkowkwowko dia kan bisa mengendalikan 5 elemen sekaligus"

"ey ey bro Dewa apa itu namany Dewa kematian hahahahah mana dewa kematian , kematian itu yang nentuin kita sendiri kapan kita mau mati ya ga boy?,"

Usul Salah satu siswa Pentolan di kelas sambil menatap teman di samping bangkunya.

Lalu Pak Guru pun Berjalan memasuki kelas, tanpa ada siswa yang menyadarinya.

"DIAM!!! 

Teriak Pak Guru, Berusaha menyeimbangi kegaduhan kelas.

"Sekarang waktunya Pelajaran pertama silahkan duduk ke tempat masing² kenapa kalian ribut apa yang di ributkan"

tanya Pak Guru dengan terheran heran.

"Dia Baca beginian pak,"

Ceplos Vicia sambil menunjukkan buku Alex.

"padahal kan banyak buku yang lebih jelas ,lucu aja pak hahahaha,"

sambil tertawa melihat Alex.

Suasana di dalam kelas kembali gaduh siswa lain pun tertawa.

pak guru menggentakkan meja dengan tongkat BaseBall

BRAK!!!!!

Suasanapun tampak hening

...

" Vicia Bawa sini bukunya"

Perintah Guru itu sambil menunjuk pada Buku yang di pegang Vicia.

lalu Vicia pun berdiri Mata nya menatap sinis kepada Guru itu seolah olah ia membencinya namun ia kemudian menutupnya dengan senyuman palsu.

Pelajaran Selesai...

" Alex ke Ruang Guru kalo mau ambil buku ini,"

Sahut Pak Guru sambil memberesi Bukunya.

"..... iya pa,"

Ucap Alex dengan nada lirih.

Alex pun terngiang ngiang,

~kenapa tidak di sini saja repot repot ke kantor hmzz ~

12:00

Bel Pulang Sekolah berbunyi

Wuing!!!

Wuing!!!

Wuing!!!

Alex segera pergi menuju ke Ruang Guru sambil membawa tas dan Skateboard andalannya yang selalu ia taruh di pundaknya, Ketika ia sampai di Ruang Guru sayangnya pintunya tidak terbuka lalu ia mencoba melihatnya dengan jelas di Pintu kaca itu dan gelap gelap gelap....

gelap ...

gelap ...

Dan...

"Alex!"

Teriaknya Guru itu sambil membawa buku Milik Alex.

Alex hanya terdiam Merasa tidak terkejut merasa gurauan yang di buat Pak guru itu GARING.

" Pak.... itu" 

Tunjuk Alex mengarah kepada buku yang di Pegang Pak Guru itu.

"saya paham... Saya akan kembalikan jika kamu berjanji tidak membawa buku ini lagi ke sekolahan"

Sambil menunjukkan buku Milik Alex di tangannya.

" (Terdiam sambil mengkerutkan bibirnya)"

Alex terdiam sesaat.

Ia mulai merasa Malas berbincang dengan guru itu.

"Alasanny pak? "

Tanya Alex dengan rasa penasaran.

"Saya bilang tidak boleh ya tidak boleh, ini Cerita tentang Dewa Dewi kan?"

"Asal kau tahu Al, Dewa kini ancaman bagi para manusia, lalu kenapa kamu membaca cerita fiksi itu?"

Ucap pak Guru sambil menjelaskan kebenaran menurutnya.

"... Dewa bukan ancaman!"

Lontarnya sambil melirik ke arah lorong,Sepertinya terlihat sesorang sedang mengupingnya namun dengan sekejap ia hilang.

"Jawab iya atau tidak, jika tidak Bapak tidak akan mengembalikannya!"

Balas guru itu dengan sedikit Suara keras.

"cih... "

"baik pak"

Alex Semakin kesal dan semakin muak berbicara dengan guru itu.

"Jangan bawa lagi! mengerti?" 

Sambil memberikan buku ke Alex.

Alex pun mengambil tanpa membalas kata kata yang di lontarkan oleh pak guru, Ia langsung mengambil buku dan Pergi menaiki SkateBoardnya yang ia turunkan dari Pundak.

"Makasih Paaaakk!"

Sebutnya sambil berteriak

Lalu ia kini Pergi pulang sekolah dengan Skateboardnya, Melewati Gerbang sekolah yang nampaknya kini sudah sepi bahkan yang tersisa hanyalah Satpam dan Pelayan Cafe di sekolahnya yang nampaknya merekapun sedang bersiap siap untuk pulang.

Terlihat kendaraan Motor terbang ke sana kemari sangat ramai berada di udara,Meskipun Alex yang hanya menggunakan SkateBoard jadulnya ia tak pernah berkeinginan untuk memiliki Kendaraan Canggih.