1 PROLOG

~ Mitéra Sýmpan of Gaia.

Kekuatan sihir meletup-letup di tangan seorang wanita. Kedua tangannya mengarahkan pada seorang Pria yang berjarak 17 meter. Meskipun jelas terlihat beberapa luka di tubuhnya, Pria itu tetap berdiri kokoh. senyumannya menyeringai merasa takjub dengan kekuatan lawannya.

BOOM!!! bedebum ledakan besar "Menyerahlah, Uranus" pekik Seorang Wanita itu, masih menyiapkan kuda-kuda bertarungnya disana, memperhatikan kepulan debu akibat ledakannya.

"Bebaskan anak-anakku". teriaknya.

SYUT! Uranus terbang. Keluar dari kepulan debu. lagi-lagi Uranus tetap tersenyum merasa takjub dengan kekuatan lawannya. menatap lawannya dengan takjub.

"Wahai Gaia, Istriku tercinta. tidak-kah kamu mengerti? Cyclops dan Hetakonkheire mereka bukanlah anak-anakmu." "dan aku tidak akan pernah mengakui jika mereka adalah anak-anakku". jelas Uranus yang masih terbang tinggi melayang.

"Aku menyayangi mereka," balas Gaia.

Merasa sedih mendengar penjelasan Uranus. mimik wajah Gaia terlihat jelas sedih, Air mata menetes, Gaia mencoba menundukkan kepalanya untuk menghilangkan Air matanya.

"Mereka bertubuh raksasa, mereka tidak mirip seperti kita, Cyclops dia raksasa bermata satu, Hetakonkheire dia raksasa dengan seratus tangan, sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan kita"

"Kenapa kamu begitu menyayanginya? biarkan mereka berada di penjara bawah tanah Tartarus"

Aura Gaia semakin meluap-luap tubuh Gaia mengeluarkan sihir berwarna campuran, hijau, kuning, merah ,biru seperti warna-warna Alam. Tangan Gaia mengepal seperti memaksa kekuatan penuh hendak di keluarkan.

"Arghhh!!!," Energi sihir meletup-letup disekitar tubuh Gaia.

Uranus menatap lamat-lamat Gaia. Wajahnya kembali tersenyum menyeringai.

"Jangan pikir karena telah melahirkanku kamu menilai aku lebih lemah darimu," Uranus mulai menurunkan dirinya dari langit. Kemudian ia segera menyiapkan kuda-kuda untuk menerima serangan Gaia.

"Meskipun kamu Ibu sekaligus istriku aku tidak akan segan-segan denganmu, siapapun yang tidak menurut dengan pemegang takhta tertinggi alam semesta dia pantas mendapatan ganjaran yang setimpal," Uranus semakin matang menyiapkan kuda-kudanya terlihat sangat kokoh. kini di tubuh Uranus juga muncul aura melapisi tubuhnya, berwarna putih, kuning, hitam, meletup-letup disekitar tubuhnya.

CHRUZH! gerakan tanpa bayangan seperti teleportasi. Tiba-tiba Uranus telah muncul di belakang Gaia.

Uranus mengayunkan kakinya lebih dulu untuk menendang kepala Gaia, sebelum Gaia menyadari keberadaan Uranus di belakangnya.

Lengang tidak terjadi apa-apa. tendangan kaki Uranus seakan-akan seperti nembus melewati kepala Gaia.

Gaia dengan gesit tubuhnya bergerak mundur tembus berpindah ke belakang tubuh Uranus. Seperti bayangan hitam yang menembus. Tepat ketika berada di belakang Uranus, tangan kanan Gaia dengan instan muncul sekumpulan Energi sihir berwarna campuran berbentuk bulat. Seolah-olah siap melancarkan serangan kepada Uranus. Tak segan-segan Gaia melancarkan serangan dari tangan kanannya dengan Energi sihir yang sudah terkumpul di tangannya ke punggung Uranus.

Telak mengenai Uranus, Uranus terpental jauh dari jarak sebelumnya, hingga tebing yang tertabrak olehnya hancur lebur. meskipun Gaia dan Uranus sama-sama terlihat kuat, masing-masing tubuhnya dilapisi energi khas masing-masing. Gaia tetap lebih unggul dari Uranus.

Entah kenapa kini justru Uranus terlihat kesal dari ekspresinya. ketika menerima serangan telak dari Gaia barusan. Sepertinya kesabaran Uranus mulai habis. Gaia terus memberikan serangan kepada Uranus bahkan Uranus tak pernah berhasil menyerang Gaia.

"Jika kamu sangat memaksa ingin membebaskan anak-anakmu" "Έλα ο ουράνιος δράκος" rapal Uranus. Seketika muncul huruf yunani bertebaran di sekitar tangan Uranus saat menyentuh tanah. Huruf-huruf Yunani itu bergerak melingkar disekitar telapak tangan Uranus membentuk lingkaran di tanah. "τώρα" terakhir kata-kata rapalannya sembari melirik Gaia dengan tatapan menang.

Gaia menatap waspada Uranus. seperti tau apa yang akan Uranus lakukan. Gaia mengikuti gerakan Uranus. "Έρχονται οι γήινοι δράκοι" rapal Gaia. Huruf-huruf yunani bertebaran di sekitar tangan Gaia. Saat menyentuh tanah, kemudian huruf-huruf Yunani bergerak melingkar disekitar telapak tangan Gaia membentuk lingkaran di tanah. Gaia menahan rapalannya, juga menatap Uranus dengan tajam.

SZING!!! tiba-tiba cahaya muncul disekitar Uranus. Terdengar erangan teriakan monster raksasa.

Gaia terdiam. terpaku ketika melihat sosok Dragon Langit yang di panggil Uranus.

Makhluk raksasa berwarna Kuning keemasan dengan sepasang sayap memiliki sisik yang terlihat kasar, 'Naga Langit' begitu cara Uranus memanggil makhluk raksasa itu.

Gaia menunduk seperti hendak ragu melanjutkan rapalan mantranya, terlihat huruf-huruf Yunani masih bergerak melingkar di tangannya, Gaia menatap lamat-lamat huruf Yunani itu.

"τώρα" akhirnya Gaia menyelesaikan rapalannya. Seketika huruf-huruf Yunani berhenti bergerak melingkar, kemudian mengeluarkan cahaya.

Makhluk raksasa seukuran sama dengan Dragon Uranus sama-sama memiliki sepasang sayap perbedaannya adalah Dragon Bumi memiliki sisik berwarna Hijau kehitaman.

Uranus menunjuk kepada Gaia "Ο στόχος κλειδώθηκε" rapalnya. huruf-huruf Yunani bergerak di ujung jarinya mengeluarkan sedikit cahaya. Seketika mata Naga Uranus bercahaya kemudian tatapan matanya menatap tajam ke arah Gaia.

Tanpa perintah dari Uranus Naga Langit langsung gesit terbang mengarah ke arah Gaia kepakan sayapnya terlihat ganas, paruhnya terbuka lebar kumpulan sihir berkumpul didalam mulut Naga Langit.

Dengan cepat Gaia merapatkan kedua telapak tangannya "Ενεργητική προστασία" rapalnya. huruf-huruf Yunani bertebaran bergerak melingkar di depannya. Naga Bumi dengan gesit mengeluarkan pelindung transparannya berbentuk gelembung menutupi Gaia dan dirinya.

Bedebum serangan Naga Langit menyerang pelindung transparan, berusaha mensobek pelindung tersebut. Sia-sia saja karena pelindung transparan itu sangat kokoh.

Tanpa sepengetahuan Uranus, Gaia segera mundur menjauhi Dua Naga yang sedang bertarung saling menyerang satu sama lain. Disana Gaia mengawasi Uranus yang masih tertawa puas ketika melakukan pemanggilan makhluk kuno Naga langit.

"Kronos... sekarang" ucap Gaia didalam pikirannya melakukan telepati dengan Kronos.

Entah bagaimana tiba-tiba Kronos muncul tepat di belakang Uranus. Dengan gesit Kronos memberikan serangan telak ke Uranus dengan sabitnya.

JLEB! sabit Kronos berhasil mengenai jantung Uranus. "akh... sabit ini, tidak salah lagi" saat Uranus menatap kearah belakang ia hanya tersenyum "Anak durhaka. kamu benar-benar berniat membunuh Ayahmu?. ah...jadi ramalan itu benar-benar nyata. aku tidak menduga jika kamu yang akan membunuhku"

Kronos diam tak berkomentar. "Sayangnya kamu tidak akan bisa duduk santai Kronos, karena Makhluk Legenda akan segera datang dan mengahancurkan kalian semua" HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAA" terdengar ngeri tawa'an Uranus. Seperti merasa kemenangan yang mutlak.

Entah dari mana, tiba-tiba di telapak tangan Uranus ada sebuah Batu yang tak begitu jelas bentuknya. Uranus melemparkan batu itu ke arah dua Naga yang sedang bertarung.

BOOM! dua Naga yang sedang bertarung tiba-tiba tertup asap. Gaia juga mengamatinya dari jauh masih waspada takut ada serangan dadakan dari Uranus maupun Naga Langit.

"URANUS!!!!!" Gaia berteriak murka, seolah-olah mengetahui sesuatu. Seketika baru sadar jika asap itu adalah ulah Uranus setelah melemparkan sebuah batu didekat Dua Naga yang sedang bertarung tersebut.

"HuahahahahahaHAHAHAHAHAAhahahHahahaha kamu tahu kronos. dia adalah Makhluk Legenda yang dilarang Ibumu untuk di panggil, karena makhluk ini lebih kuat dari ibumu, kamu tahu? jika makhluk ini saja lebih kuat dari Ibu, itu berarti kalian semua akan...," belum sempat Uranus menyelesaikan perkataannya Kronos menarik sabit itu kebawah membuat Kronos terbelah menjadi dua.

"Berisik sekali," Kronos menarik sabitnya kembali ia letakkan di sampingnya.

Gaia melihat Kronos membunuh Uranus, dia ingin hendak marah namun seperti tertahan karena ia kini sedang terfokuskan dengan makhluk raksasa yang lebih besar dua kali lipat dari Naga Bumi sebelumnya.

"URANUS!!! sial, ini gawat, Kronos pimpin pasukan Titan, perintahkan para Titan untuk menahan Makhluk itu" Gaia memberikan perintah kepada Kronos.

Meskipun Kronos terlihat kuat namun ia masih patuh pada ibunya "itu makhluk apa? Makhluk Legenda?," Kronos berusaha mencari tahu di saat kegaduhan amukan Makhluk Naga raksasa yang lebih besar dua kali lipat dari sebelumnya. Dua Naga yang sebelumnya sedang bertarung kini menjadi satu dengan ukuran dua kali lipat dari ukuran Naga Bumi maupun Naga Langit.

"The King of Dragon , Makhluk Legenda yang harusnya tidak pernah dipanggil" jelas Gaia. Gaia merasa bingung menghadapi The King of Dragon.

The King of Dragon menatap ke arah Gaia seperti telah menemukan mainannya. sekejap teriakan The King of Dragon membuat area di depanya menjadi terbakar habis tanpa api. Gaia nyaris terkena serangan itu. Gaia berlari mundur menjauhi The King of Dragon tepat sebelum Dragon raksasa itu berteriak.

Satu, dua , enam , tujuh, sepuluh, dua belas. Genap Dua belas lingkaran bertulisan huruf-huruf Yunani muncul di depan Gaia. seketika dua belas lingkaran itu bercahaya kemudian keluar para Titan dari balik lingkaran tersebut. Gaia berdiri tegap mengamati para Titan yang muncul dari balik portal tersebut.

"Okeanos, Koios, Hiperion, Krios, Iapetos, Theia, Rea, Mnemosine, Foibe, Tethis, Themis, dan Kronos kamu pimpin pasukan bersiap siaga menghadapi The King of Dragon, Makhluk Legenda kuno yang seharusnya tidak pernah di panggil"

Begitu para Titan sadar jika mereka kini sedang berada di tengah pertempuran besar mereka semua manatap The King of Dragon. Merasa takjub melihat Makhluk Kuno Legenda, sepertinya mereka baru pertama kali melihatnya merasa takjub dibuatnya.

"Sungguh? kita akan melawannya? aku bahkan baru pertama kali melihat Makhluk raksasa sebesar ini selain saudara kita yang bertubuh raksasa Cyclops dan Hetakonkheire, Dragon itu lebih besar dari pada saudara kita yang di penjara di Tartarus" ucap salah satu Titan bernama Okeanos. rambut lebat di janggutnya mengitari rahangnya bergoyang-goyang terbawa angin. Selendang yang menutupi tubuhnya ikutan bergoyang mengikuti irama angin yang berkisur-piruh kencang.

"Ibu bagaimana cara kita melawan Makhluk raksasa itu," ucap salah satu Titan bertanya kepada Gaia.

"Anakku Foibe kalian tidak perlu melawannya cukup awasi dan menghindar serangannya saja. Selagi kalian mengurus Dragon raksasa aku akan bersiap untuk membuat segel"

Kronos berjalan mendahului pasukan Titan lainnya tangan kanannya memegang sabit. "Baiklah serahkan Makhluk raksasa bodoh ini kepada kami Ibu. cepatlah Ibu pergi selagi dia belum menyadari keberadaan kita"

Gaia mengangguk kemudian Gaia segera membuat portal di depannya persis. Membuat ke dua belas pasukan Titan atau anak-anak Gaia bingung. "Kemana Ibu akan pergi?," tanya Iapetos.

"Tunggulah sebentar Ibu akan mempersiapkan sesuatu untuk membuat segel," tanpa penjelasan yang jelas Gaia pergi memasuki portal buatannya kemudian meninggalkan ke dua belas Titan begitu saja.

Disana The King of Dragon kini menatap mereka sepertinya The King of Dragon telah menemukan mainan barunya. tanpa berpikir panjang Kedua belas titan itu segera berpencar untuk menghindar. dan benar saja seketika tepat sekali mereka semua pergi dari tempatnya kini tempat yang sebelumnya mereka pijak sudah berlubang dalam tak terkira. Tak terbayangkan jika mereka masih disana apa yang terjadi pada mereka.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Kedua belas Titan itu masih mengawasi The King of Dragon. dan bergerak menghindar tiap tatapan mata Dragon menatapnya.

"Sia-sia jangan gunakan kekuatan untuk menyerangnya Kekuatan kita hanya akan diserap oleh Makhluk busuk ini," teriak Kronos memberitahu pasukan Titannya.

Okeanos yang merasa kesal dengan Dragon raksasa dia tak memedulikan perkataan Kronos. Dengan kekuatan Okeanos sang Lautan dan samudra. Ia merapalkan mantra panjangnya membuat pasukan Titan lainnya bingung mengamati Okeanos "το θαλασσινό νερό θα σε πνίξει" rapal Okeanos seketika muncul huruf-huruf Yunani besar seperti membuat dinding di depannya. seketika muncul Air dalam jumlah besar sangat besar dan sangat deras berkat rapalannya, air itu mengarah tepat di lokasi The King of Dragon yang sedang mengamuk.

"Okeanos! apa yang kamu lakukan, kamu mau menenggelamkan kami juga? jangan buat Olympus menjadi lautan sesukamu," Rea tampak kesal ketika Okeanos melakukan rapalan besarnya membuat Air itu mengalir seperti arus deras dari balik rapalan huruf-huruf Yunani besar seperti dinding yang tinggi itu.

"Lihatlah Okeanos kamu tidak percaya dengan Kronos air itu mulai diserap olehnya dengan mudah seolah-olah kamu memberikan minuman padanya," Themis ikut berkomentar.

Namun Okeanos hanya diam mengamati The King of Dragon yang sedang menyerap airnya, seketika menyadari hal itu Okeanos segera menggenggam tangan kirinya saat itu juga huruf-huruf yunani besar yang membentuk dinding tinggi itu hilang.

Air mulai mengering The King of Dragon terus menyerap air sisaan Okeanos. SZING!!! tiba-tiba muncul huruf-huruf Yunani bergerak melingkar disertai cahaya ditengahnya. Saat itu Gaia telah kembali setelah sekian tahun lamanya. Gaia muncul dari balik cahaya yang diputari huruf-huruf Yunani itu.

Kronos segera memberi kode kepada Titan lainnya untuk segera mendekat ke arah Gaia disampingnya, dengan gesit para Titan bergerak untuk berpindah di dekat Gaia.

"Saat aku mengeluarkan rantai, kalian raih satu per-satu rantai, berdiri melingkar disekitar The King of Dragon tanamkan rantai di tanah sesuai dengan aba-aba'ku." jelas Gaia memberikan rencana kepada ke Dua Belas Titan.

Gaia berdiri tegap kemudian membungkuk melukai telapak tangannya hingga kemudian Darah berwarna merah keluar dari telapaknya.

"Darah merah? Ibu... bukankah ibu tidak memiliki darah bagaimana bisa ibu memiliki darah Merah seharusnya darah itu milik Makhluk Bumi," Kronos berkomentar.

Namun Gaia tak menghiraukan Kronos ia kembali melanjutkan triknya "ενεργή σφραγίδα μεγάλης αλυσίδας" rapalnya. Huruf-huruf yunani bertebaran disekitar Gaia, kemudian berjalan menyerap darah merah tersebut seperti spons. "Η σφραγίδα του Ανθρώπινου Αίματος έγινε ανθρώπινη" rapal lanjut Gaia. suara Gaia terdengar merdu rapalan panjangnya membuat candu mendengarnya. Para Titan dibuat takjub mendengar suara rapalan Gaia yang sangat panjang sepertinya mereka baru kali ini mendengar rapalan terpanjang.

Seketika Huruf-huruf yunani yang telah menyerap darah kemudian terbang melesat cepat ke arah The King of Dragon. disana Huruf-huruf Yunani itu bergerak berputar diatasnya.

"gunakan perubahan raksasa kalian berdiri melingkari Dragon, cepat sekarang!," perintah Gaia.

Tanpa disuruh dua kali pasukan Titan mengangguk kemudian mereka semua menyiapkan posisi kuda-kudanya masing-masing.

Okeanos, Koios, Hiperion, Krios, Iapetos, Theia, Rea, Mnemosine, Foibe, Tethis, Themis, dan Kronos. Mereka semua kini telah selesai melakukan perubahan wujud menjadi raksasa. Dengan instan mereka semua berteleportasi ke arah The King of Dragon berdiri melingkar membuat formasi sesuai dengan intruksi Gaia.

Gaia kembali berdiri tegap kemudian merapatkan kedua telapak tangannya memejamkan matanya "ενεργή λειτουργία σφράγισης" rapalnya tiap suara yang di keluarkannya mengeluarkan cahaya dari mulutnya. kemudian Huruf-huruf Yunani yang bergerak melingkar di atas The King of Dragon mengeluarkan Dua belas rantai besar, para Titan itu segera meraih rantainya masing-masing dipegang erat-erat.

"Kenapa Dragon ini tidak menyerang kita?," tanya Tethis. dan hei sepertinya mereka baru menyadari jika The King of Dragon sudah tertutup Pelindung transparan, sepertinya itu penyebab Dragon itu tidak bisa menyerang mereka.

"SEKARANG!" teriak Gaia melakukan telepati di pikiran para Titan, sontak para Titan itu segera menanamkan rantai di tanah. Kemudian mereka menyelesaikan perubahan wujud raksasanya kembali seperti wujud semula.

The King of Dragon berusaha memberontak namun sia-sia saja karena dia telah di segel dengan sempurna oleh Gaia.

Gaia berteleportasi di dekat The King of Dragon tepat di samping Kronos. Kemudian Gaia berjalan mendekat, tepat berada di depan pelindung transparan yang menutupi The King of Dragon. Gaia mengulurkan kedua tangannya menyentuh pelindung transparan itu. Seketika aura Biru keluar deras dari tubuh Gaia, seolah-olah mana Gaia ditarik keluar oleh The King of Dragon.

Rea yang panik melihat Gaia seperti kesakitan berlari mendekati Ibunya. "tidak Rea, biarkan. sebentar lagi selesai" Gaia mencegah Rea.

Kedua belas Titan menatap takjub Gaia, Rea khawatir dengan Ibunya menatap The King of Dragon dengan ngeri.

Plop! seketika The King of Dragon berubah menjadi Bayi mungil. saat itu pula rantai dan huruf-huruf Yunani hilang bersamaan. Gaia berjalan mendekati Bayi mungil tersebut diikuti Titan-titan lainnya.

Mereka semua menatap Bayi mungil yang sedang tertidur pulas, para Titan saling bertatapan tak mengerti apa yang sedang terjadi. Gaia tersenyum kecil mengetahui jika apa yang di lakukannya berhasil sempurna.

BRUK! tiba-tiba Gaia terduduk lemas hampir jatuh untungnya Kronos segera meraih Gaia sehingga Gaia terjaga. Kedua belas titan panik melihat Gaia tiba-tiba terlihat lemas didepannya.

"Ibu...," para Titan merasa khawatir dengan Gaia, mereka semua segera berjalan panik mendekati Gaia, para Titan terlihat khawatir. Tidak lama Gaia membuka matanya, sepertinya Gaia masih tersadarkan diri.

Tangan Gaia bersinar tangan kirinya meraih sesuatu di balik dadanya bergerak menembus tubuhnya diikuti dengan cahaya bersinar disekitar tangannya. Gaia kembali menarik tangannya dari dadanya hingga keluarlah sebuah Buku yang ia raih dari balik tubuhnya. Sebuah buku bersinar terang bersampul warna hijau.

" ~ROGHA PROSTATIS~ " Mnemosine membaca sampul buku yang di keluarkan Gaia. Gaia tersenyum menatap para Titan lainnya "ya...," ucapnya tipis, kemudian Gaia memejamkan matanya kembali.

Para Titan saling menatap bingung. Rea berjalan mendekati Bayi mungil yang sedang tertidur lemas kemudian meraih Bayi itu lalu ia gendong di tangannya.

Kronos mengangguk kepada Titan lainnya, memberikan kode jika Gaia baik-baik saja, hanya saja dia tertidur yang entah kapan Gaia akan bangun.

avataravatar
Next chapter