webnovel

WIDOW Hidup Kelam Di Suatu Wilayah Kota

Menyisakan luka didalam jiwa karena Cinta yang tidak seindah harapannya, membuat Alinda menjadi seorang perempuan yang selalu dianggap hina oleh semua orang. Terlebih lagi karena pergaulannya yang salah pun semakin membuat dirinya menjadi seorang perempuan yang liar dan binal. Bagi Alinda menangis adalah suatu kenistaan yang tidak akan dia lakukan , karena tekad dan keinginannya yang kuat telah menjadikan Alinda sebagai perempuan yang dewasa sebelum waktunya. Perjalanan hidup yang penuh dengan sandiwara membuat Alinda semakin kehilangan tempat bernaung dan kasih sayang yang selalu dia rindukan. Hingga akhirnya, penantian Alinda pun tercapai setelah dia harus melewati seribu mata lelaki yang penuh dengan misteri. Alinda semakin yakin bahwa dirinya telah berubah karena kenyataan. Namun, Apakah Alinda akan menetapkan cintanya ? atau Alinda terus berkelana dengan cintanya ? mohon kawan kawan tidak lupa memberikan ulasan , saran dan kritiknya ya... agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan bercerita..(◍•ᴗ•◍) Terima kasih , Salam hormat selalu penuh cinta dari saya. Chandrawati.

Chandrawati · perkotaan
Peringkat tidak cukup
305 Chs

Tanpa nama

" Sesungguhnya Sejak kapan kamu ketemu Ibu dan Ayah... JO !"

Tanpa ragu lagi aku pun bertanya langsung kepada pak Supir yang aslinya ku tahu bahwa dia adalah Jo.

Pak supir itu pun tersenyum dan memandang ku dengan tatapan bahagia, karena ternyata aku masih bisa mengenalinya.

Namun karena hati ini masih terbawa emosi maka aku pun kini beralih ke Ibu dan Ayah, yang sedari tadi hanya bisa diam tanpa suara.

"Ibu jawab aku kapan Ibu mengenal laki-laki ini ?" tanya ku kepada Ibu. Ibu pun menjadi salah tingkah dan mukanya menjadi pucat karena merasa bersalah kepada aku melihat Ibu seperti ini aku pun jadi merasa bersalah dan meminta maaf kepada Ibu.

"Maaf bu ..... bukan Alinda marah kepada Ibu cuma Linda hanya ingin bertanya saja Ada apa sebenarnya di antara kalian semua..."

Kulihat Ibu hanya bisa meremas jari jarinya karena Ibu pun takut untuk bicara , karena mungkin Ibu sendiri tidak tahu harus berkata memulai dari mana.

"Akulah yang bersalah bukan mereka...!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com