-FLASHBACK-
Al yang tersentak kemudian menunduk, "El? Hey? Kamu gapapa kan?" Tanya nya dengan tubuh El yang perlahan mendingin.
Dengan rindu yang makin menjadi-jadi dan tak tahu dengan apa yang dialami oleh kembaran nya Al perlahan menangis.
Pelupuk mata nya perlahan basah, ia merasakan hangat di pipinya, manik nya menjadi berkabut, tak dapat melihat wajah sang kembaran yang perlahan membiru. Dengan terpaan angin dingin menjadi saksi bisu jika Al sedang hancur dengan rindu dan sakit yang menjadi-jadi.
"El hiks hiks, ayo pulang.. sadar dulu ya?" Ujar nya sembari menunduk dan mencium kening sang kembaran dengan hati-hati.
"H-hiks El.. kenapa kening kamu dingin?" Suara parau itu semakin meninggi.
Kemudian dengan cepat ia memeriksa denyut nadi dan pernafasan anak itu, nafas Al tercekat. Emosi nya menjadi tak stabil dengan detakan jantung yang menjadi-jadi.
Tidak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com