Setelah perkara ini terselesaikan, otomatis hati Ning Youyou menjadi lebih tenang. Ia memandang pria yang sampai saat ini masih belum menyentuh sumpitnya itu dan bertanya, "Um… Apakah ini tidak sesuai dengan seleramu? Apakah kita perlu menggantinya dengan sesuatu yang lain?"
"Tidak perlu. Aku tidak lapar," jawab Mu Shaoqing, masih dengan ekspresi dingin.
Makan malam keduanya telah selesai dan Ning Youyou bangkit untuk membayar tagihan. Setelah membayar tagihan, ia menghampiri pria itu. Ia takut jika pria itu merasa menyesal. "Um... Sudah selesai. Walaupun aku bekerja di BLOVE, tetap saja kita sama seperti bekerja dalam satu perusahaan. Sampai jumpa nanti."
"Iya," jawab Mu Shaoqing dengan lembut.
Ketika keduanya berjalan di pinggir jalan, Ning Youyou mencegat taksi, lalu memandang Mu Shaoqing dan berkata, "Tuan Mu, silahkan masuk ke taksi terlebih dahulu. Hari ini aku sudah banyak merepotkanmu. Aku yang akan membayar biaya taksi ini."
Mu Shaoqing memandang Ning Youyou, lalu menjawab dengan lembut, "Tidak usah. Kamu duluan saja. Aku masih ada keperluan."
Dari kalimatnya yang sederhana, Ning Youyou tahu bahwa pria ini memiliki karakter yang tidak banyak bicara. Hari sudah sangat malam. Ning Youyou harus pulang cepat agar orang tuanya tidak khawatir sehingga ia naik taksi terlebih dahulu.
Mobil yang mulai berjalan itu tiba-tiba berhenti. Jendela mobil itu perlahan diturunkan, lalu Ning Youyou meoleh ke arah Mu Shaoqing dan memanggil, "Mu..."
Mu Shaoqing hanya diam menatapnya tanpa kata. Lalu, Ning Youyou melanjutkan, "Berapa nomor teleponmu? Apakah boleh disimpan? Agar kita bisa tetap berkomunikasi untuk tiga hari ke depan."
Mu Shaoqing hanya menatap Ning Youyou. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain hanya tertegun. Ini pertama kalinya ada seorang wanita yang meminta nomor ponselnya. Namun, akhirnya Mu Shaoqing memberikan nomornya. Ning Youyou segera mengeluarkan ponselnya dan mencatat nomor yang telah disebutkan dalam hati. Layar ponselnya telah rusak, tapi untungnya ia memiliki ingatan yang bagus sehingga ia bisa langsung menghafal nomor itu.
Dengan segera, ponsel di saku Mu Shaoqing berdering. Ning Youyou menggoyangkan ponselnya sambil tersenyum, "Ingat, ini nomor ponselku."
Setelah Ning Youyou meninggalkan tempat itu, Mu Shaoqing segera mengalihkan pandangannya. Lalu, ia langsung menelepon seseorang dan memberitahukan keberadaannya. Kurang dari tiga menit, sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Tang An segera turun dari mobil, lalu membukakan pintu untuknya, "Silahkan, Bos!"
Tanpa basa-basi, Mu Shaoqing segera masuk ke dalam mobil dan mobil itu melaju ke arah yang berlawanan. Ketika duduk di mobil, Mu Shaoqing membuka ponselnya dan nomor yang baru saja meneleponnya tertera di layar. Ning Youyou. Mu Shaoqing melirik sekilas nomor ponsel milik Ning Youyou, lalu mengetik dua kata dengan ragu-ragu dan menyimpan nomornya.
Kucing kecil.
Ya, dia seperti kucing kecil yang membingungkan, batin Mu Shaoqing.
"Tang An, apakah tiga hari lagi ada pesta perayaan perusahaan?"
Tang An berpikir, Kenapa Tuan Mu tiba-tiba peduli dengan hal tersebut? Ia pun menjawab, "Benar, Tuan. Tiga hari lagi akan ada pesta perayaan akhir tahun perusahaan. Perusahaan akan mengadakan jamuan makan malam di Hotel LOVE bintang lima milik Zhou Feng. Semua karyawan akan hadir dalam perayaan tersebut."
"Apakah saat makan malam wajib membawa pasangan?"
Tang An sedikit mengernyit, lalu menjawab, "Sebenarnya, perusahaan awalnya memberikan kelonggaran pada karyawan dengan memperbolehkan mereka membawa anggota keluarga untuk menghadiri pesta makan malam. Namun, lama-kelamaan para karyawan yang hadir di acara pesta tersebut terbiasa membawa pasangan baik pria maupun wanita."
Penjelasan Tang An membuat Mu Shaoqing terdiam dan ekspresi wajahnya menjadi lebih dingin. Sementara itu, Tang An menjelaskan sambil memperhatikan perubahan ekspresi Mu Shaoqing. Tang An sangat bingung dan bertanya-tanya, Kenapa Bos tiba-tiba sangat memedulikan acara perayaan perusahaan tersebut? Lagi pula, acara itu sudah diadakan berkali-kali dan Bos tidak pernah hadir di acara seperti itu, apalagi memedulikannya.