webnovel

Besok, Jangan Terlambat

Editor: Wave Literature

Sehari sebelum acara pesta makan malam, manajer mengadakan rapat sebentar ketika mendekati jam pulang kerja, terutama dengan para karyawan yang akan menghadiri pesta makan malam agar tidak mempermalukan BLOVE.

"Semua, selesaikan pekerjaan dengan cepat. Aku akan mengizinkan kalian pulang lebih awal jam 12:00 sehingga kalian semua bisa mempersiapkan diri untuk pergi ke pesta makan malam besok."

Meskipun semua karyawan tidak terlalu suka dengan gaya kerja manajer, mereka merasa lega karena besok mereka diperbolehkan pulang lebih awal.

Setelah selesai kerja, Xiao Hong segera berlari, lalu menghentikan Xiao Lan dan Ning Youyou yang akan pergi. "Youyou! Xiao Lan! Dengar-dengar, para wanita dari departemen sebelah juga menghabiskan sebagian uang mereka untuk menyewa pria di luar untuk dibawa ke acara pesta makan malam besok."

"Lalu, kenapa? Jika punya uang, memang harus dipakai. Kalau uangku cukup, aku akan mencari suami terbaik agar aku menjadi wanita yang populer," kata Xiao Lan.

Xiao Lan melanjutkan, "Katakan sesuatu, Youyou."

"Tapi, Xiao Lan, kita telah menghabiskan uang untuk mencari pria agar bisa dibawa ke acara besok. Jika orang lain tahu, bagaimana?" tanya Xiao Hong.

Xiao Lan menatap Xiao Hong dengan wajah serius, lalu berkata, "Apa yang perlu ditakutkan? Jika kamu tidak bilang, aku tidak bilang. Pokoknya kita tidak bilang ke siapapun. Siapa yang akan tahu? Para pria itu juga profesional. Selain itu, jika ada seseorang yang kenal, mereka juga tidak akan mengatakannya. Kamu lihat saja. Jika mereka sampai mengatakannya, bukankah itu secara tidak langsung juga memperlihatkan bahwa mereka juga sering pergi ke sana?"

"Jika dipikir-pikir, benar juga," kata Xiao Hong sambil mengangguk.

"Sekarang sudah H-1. Jangan terlalu banyak berpikir."

"Yah..."

Xiao Lan tampak begitu optimis menghadapi acara ini. Meskipun Xiao Hong sedikit khawatir, berkat Xiao Lan, ia sekarang kembali bersemangat dan tinggal menunggu pesta makan malam itu tiba. Ketika mereka pergi, mereka mengirim pesan pada kedua pria itu untuk memberikan informasi tentang acara besok. Setelah mendapatkan balasan, Xiao Lan dan Xiao Hong pulang dengan hati tenang.

———

Selama perjalanan pulang, Ning Youyou duduk di taksi dan tenggelam dalam pikirannya sendiri dalam waktu yang lama. Ia memikirkan apa yang dikatakan Xiao Lan. Beberapa saat kemudian, ia mengirimkan pesan ke sebuah nomor.

| Jangan lupa, besok malam.

Setelah mengetik pesan tersebut, Ning Youyou tersenyum melihat pesannya berhasil terkirim. Namun, ketika pesannya tidak juga mendapat balasan, ada sedikit rasa khawatir yang muncul di hatinya. Bahkan, ia merasa begitu takut jika pria itu tidak bisa datang ke pesta makan malam.

Jika pria itu tidak datang, kemungkinan Ning Youyou akan menjadi yang paling payah. Pria itu adalah satu-satunya pilihan yang akan ia bawa dan ia tidak punya cadangan lain. Hingga Ning Youyou sampai di rumah, belum ada balasan juga dari pria itu.

———

Di Senja, Mu Shaoqing duduk di sofa dengan segelas anggur di tangannya. Melalui gelas anggur itu, matanya menatap ponsel yang ada di atas meja. Ketika ia melihat pesan yang muncul di ponselnya, senyum di wajahnya menjadi lebih dalam. Tanpa diduga, ternyata itu adalah pesan masuk dari si anak kucing.

Dia tidak sabar menunggu lebih lama rupanya, batin Mu Shaoqing. Ia pun berpikir, Jika aku tidak datang, akankah anak kucing itu akan menangis? Atau, akankah wajah kecilnya memerah karena marah? Menurut Shaoqing, memikirkan bagaimana jadinya ekspresi anak kucing yang sedang bingung itu terasa begitu menyenangkan.