webnovel

Perencanaan

Jacky sibuk berkemas dan memasukan kopernya dalam mobil Alphard yang kemarin menjemputnya di bandara.

"Jacky.... kamu lihat Safira???" tanya Ryuji

"Tadi pagi - pagi sekali dia pergi ke perusahaanya untuk melihat keadaan disana, kenapa kamu sudah kangen??" Jacky tersenyum nakal menggoda Ryuji

"tidak.... aku hanya ingin segera ketempat liburan kita." Jawabnya kaku tanpa melihat Jacky

" hey.... bukankah semalam kalian tidur di ranjang yang sama??? kenapa aku melihat kamu sudah ingin mengajaknya pergi ke ranjang kalian.! " Jacky melirik nakal Ryuji, pria ini memang orang yang paling mengerti Ryuji Tanaka. meski mereka bukan saudara tapi tak ada jarak diantara keduanya.

Jacky selalu bisa melihat apa yang disembunyikan Ryuji dibalik ekspresi wajahnya, bahkan meski CEO Tanaka Grup itu berbicara tanpa ekspresi.

"lihatlah mereka sudah datang, apa kamu lega???" goda Jacky saat melihat mobil sedan BMW milik Safira memasuki garasi Rumahnya.

"Haiiiii..... waaaah kalian sudah siap rupanya." pekik Silvi

"Ya.... aku sudah siap tapi sepertinya kakak ku ini jauh lebih siap lagi..." Jacky merangkul pundak Ryuji dan satu tanganya lagi menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.

Ryuji menarik lengan Jacky dan mengapit lehernya dengan satu lengan, tak lupa Ryuji juga menutup mulut Jacky yang mulai berani membual dihadapan Safira.

"Hah .. kalian ini seperti kucing sama tikus tau...." kata Safira tak menghiraukan

"Sayang.... kita akan berangkat jam berapa....?" teriak Ryuji

" biar ku fikirkan lagi...." kata Safira sambil berlalu masuk rumah

wajah Ryuji menjadi mendung, ia sungguh merindukan desahan istrinya itu tapi nampaknya wanita ini sedang sulit ditebak.

"hey.... kenapa kamu sangat bersemangat berlibur??? apa akan terjadi sesuatu???" tanya Jacky

"yaaaa dia sedang bermain- main denganku." jawab Ryuji lugas

"waaah.... sepertinya adik kecilmu mulai nakal ya....ha....ha...ha..." Jacku menatap tubuh bagian bawah Ryuji

"hey...!!! apa yang kamu lihat ?? singkirkan pandangan itu dan lanjutkan berkemas !" Ryuji menutup bagian vitalnya dengan kedua telapak tanganya kemudian meninggalkan Jacky seorang diri di garasi rumah Safira

****

Perjalanan panjang menuju pulau cinta pun dimulai, Safira dan Silvi duduk di bangku tengah sedangkan Jacky dan Ryuji duduk dibangku belakang mobil Alphard putih milih Safira.

mereka tampak sibuk memikirkan sesuatu yang mungkin satu sama lainya tak pahami, Silvi ia sibuk mencari tahu kehidupan Ryuji Tanaka melalui ponselnya, Safira sibuk memutar otak agar bisa mempertahankan Ryuji tetap berada dalam kamar, Jacky ia sedang bergulat dengan data yang dikirim tuan Tomo dari tim medis rumah sakit Tanaka, Sedangkan Ryuji ia sibuk mencari tahu mempertahankan kekuatan dimalam hari.

"kita berhenti didepan, setidaknya perut harus terisi kan.... dan aku juga ingin beberapa camilan didepan sana !!" Kata Safira memecah keheningan

"hmmm ya.... aku rasa itu ide bagus aku juga sedikit bosan di dalam mobil." kata Jacky menanggapi

sopir menghentikan mobilnya disebuah tempat peristirahatan sementara ..... bukan tempat yang mewah tapi bisa menghirup udara segar di perjalanan ini membantu merefresh kepala mereka yang mulai penat

"Silvi kita kesana yuk.... cari camilan dulu, Ryuuu kau dan Jacky boleh cari rumah makannya nanti kabari aku kalian dimana. oke" Safira kembali tersenyum menggoda

Ryuji merasa keringat dinginya mulai membasahi tubuhnya, melihat lekukan tubuh Safira yang berjalan menjauhinya membuat tubuhnya kembali diserah hawa panas yang dalam sekejap melumpuhkan logikanya.

"Uuhhhh..... Jacky kali ini kamu harus membantuku..." kata Ryuji membuang nafas panjang menenangkan dirinya sendiri.

"katakan....!" jawab Ryuju lugas

"wanita itu mengancam akan melumpuhkanku malam ini, bantu aku agar istriku menyesali perkataanya." kata Ryuji

"ha.... ha...ha.... apa kakak ipar sungguh menantangmu??? pantas saja kamu sangat bersemangat melakukan perjalanan ini..." Ryuji kembali mengolok Ryuji

"tutup mulutmu ! cepat katakan apa yang harus kulakukan agar bisa membuatnya menyesal?" Ryuji menatap Jacky penuh harap.

"hmmmm apa kamu membutuhkan semacam obat kuat tuan Tanaka??" Ryuji menyandarkan bahunya pada tubuh Ryuji dan mengankat salah satu alisnya

"menurutmu????"

"Hah.... ayolah Ryuji kamu bukan orang yang tak tahu tentang obat - obatan itu kan???"

"lalu apa mau membuatku kalah darinya???" tanya Ryuji putus asa

"baiklah kita cari bahan herbal disekitar sini, dan kumohon percaya dirilah Ryuji Adik kecilmu pasti bisa menangani masalah kecil ini." senyum nakal Jacky kembali melengkung

sementara Ryuji berfikir tentang cara mengalahkan Safira, wanita cantik itu sudah jauh lebih matang mempersiapkan segalanya.

"Saf.... kamu yakin mau makan 10 telur ayam kampung mentah gini???" Silvi menyeringai ragu

"yaaa..... aku sudah katakan tidak akan membuatnya keluar kamar selama dua hari ini."

"oke oke ..... tapi Saf kamu bilang kemarin Ryuji juga memberitahumu kalau dia selalu menghentikannya sebelum finis, apa kamu gak takut kalau berbalik kamu yang kuwalahan??"

"Sudahlah biar itu jadi urusanku..... cepat keluarkan madu dalam tas mu...." titah Safira

Silvi memberikan sebotol madu yang telah mereka beli sebelumnya di sebuah mini market dengan wajah penuh kekecewaan Silvi berkata "hmmmmm ..... sayang sekali aku tidak bisa mencuri waktu untuk mengintip kalian."

"uhuk....uhuk...uhuk..." Safira terbatuk mendengar kata Silvi, sontak ia memukul kecil kepala sahabatnya itu

"kamu !!!! dasar otak mesum.....!!! bisa - bisanya berfikir seperti itu. hah.... sudahlah anggap aku sedang mengatur kencanmu dengan Jacky nikmati liburan kalian dan sebagai imbalanya lakukan tugas yang kuberikan padamu !!! lakukan kencan dan tugasmu dengan baik agar kamu segera menikah setelah itu baru otak mesum mu itu akan sedikit terobati." kata Safira

"huft..... kamu selalu mengatakan aku otak mesum tapi kamu sendiri bodoh mengancam suami yang bugar akan membuatnya lemas, padahal kamu sendiri gak tau seberapa kuat kamu di ranjang...." gerutu Silvi

"hmmm yaaa kamu benar juga ... karena itu aku sudah mempersiapkanya dengan matang selama perjalanan aku akan mengistirahatkan tubuhku agar bugar saat melayani suamiku." Safira kembali melanjutkan mulai memasukan satu persatu telur mentah itu dalam kerongkonganya.

"Safiraa..... ijinkan aku mengintip 10 detik saja ... anggap sebagai pelajaran pra nikahku." rengek Silvi

"Gila !!!!! dasar otak mesum kamu pikir aku bintang film p*r*o???? sudah liat saja di internet kalau kamu mau belajar!!! dasar gila !!! aku berdoa kamu akan memiliki suami yang maniak sex yang selalu siap menghajarmu diatas ranjang dan memuaskan rasa ingin tahu mu yang besar itu." Safira muali ngomel mendengar permintaan konyol sahabatnya itu.

Silvi memang orang yang blak blakan dia selalu terus terang dengan apa yang ingin dia katakan termasuk ingin tahu secara langsung seseorang berhubungan suami istri. wanita itu sungguh sudah kehilangan akal sehatnya bahkan menonton film po*n* saja tidak pernah bagaimana dia bisa dia meminta ijin untuk melihat sahabatnya bercinta dengan suaminya secara langsung???

"sudah ayo kembali ke mobil aku sudah menghabiskan telur - telur itu..." ajak Safira

"kurasa kamu harus minta maaf dan berterimakasih pada telur itu jika benar karna mereka kamu bisa bertahan sampai pagi diatas ranjang." gumam Silvi

"yaa... aku pasti akan melakukanya."

Safira menggandeng lengan Silvi keluar dari warung kecil di pinggir jalan itu, tapi mereka terkejut melihat dua orang yang akrab berdiri dihadapan mereka.

"oh tidak.... Silvi mereka tidak mendengar apa yang tadi kita bicarakan kan???" bisik Safira

"mana ku tau.... tanya aja " jawab Silvi

selain Safira dan Silvi ternyata Ryuji pun sedang berencana melakukan persiapan

"Jacky mereka tidak akan curiga kan?? kantong plastik berisi madu ini masih menggantung ditanganku!!" tanya Ryuji

"entahlah.... jika sampai kakak ipar tahu hancur sudah reputasimu.." Jacky tersenyum bengis mengolok Ryuji