webnovel

misi kedua di negara Perancis

"Kau bikin pusing tujuh keliling buat aku mabuk kebayang" senandung Ruby.

"Gayamu cool dan seksi mentok aku kepada kamu, jadi semakin cinta" sambung Amora.

"Kau sihir aku yang sedang kosong di saat aku butuh cinta!" nyanyi Chelsea.

"Mantra mantra dahsyat mu menarik aku yang sendiri memang lagi putus cinta" nyanyi Emilie juga.

"Katakan katakan kau sungguh-sungguh(hey yeay) hanya ada aku dalam hatimu(ooh ooh ooh) katakan katakan kamu cinta aku untuk selamanya kau jadi milikku!" lanjut Lyora.

"I don't wanna lose you, your i don't wanna hold you i don't make you. Make you sad and make you cry" nyanyi mereka.

"I don't wanna lose you, your i don't wanna hold you i don't make you. Make you sad and make you cry" nyanyi mereka lagi.

"Melelahkan! Baru ada pelajaran tambahan sekarang les lagi!" lelah Damian.

"O kasian sekali untung aku robot" ejek Kyo.

"Jangan mengejek bagaimana kalau kita bertukar tempat?" tawar Aldiano.

"Tidak terimakasih Aldianorus!" tolak Kyo tegas.

"Nama ku Aldiano" koreksi Aldiano.

"Itu sama kok cuma di tambah rus nya saja" celetuk Rain.

"Yap benar sekali air hujan tidak ku sangka kau lebih pintar dari yang lain" puji Kyo.

"Ya tentu saja tunggu kau memanggilku apa tadi?! Coba ulang!" tanya Rain.

"Air hujan? Hua maafkan aku!" pinta Kyo.

"Terima lah pembalasan dendam ku robot usang!" sengit Rain.

"Aku sudah minta maaf! Dan aku bukan robot usang!" balas Kyo.

"Sabiru obeng" titah Louis.

"Ini dia semoga bisa di perbaiki" harap Sabiru.

"Tenang saja aku bi-sa! Sudah selesai ini akan berhasil ayo kita tes" Louis melepaskan topinya.

"Ternyata cukup kuat" puji Sabiru.

"Kalian berdua sedang melakukan apa?" tanya Ruby.

"Dia sangat cantik! Siapa nama mu? Aku Kyo! Ayolah jangan sombong kamu bidadari jatuh dari surga ke hati ku" oceh Kyo bersenandung.

"Robot mana punya hati" cetus Damian.

"Memperbaiki sesuatu" jawab Louis.

"Louis kau sangat baik hati! Karena mencari kan ku pasangan oh aku sangat terharu! Kau juga Sabiru!" haru Kyo.

"Tidak aku sedang tidak mencarikan pasangan untuk mu" geleng Louis.

"Terus?!" tanya Kyo.

"Dia akan menjadi partner mu untuk membantu kita juga saat misi" jawab Sabiru.

"Terserah saja! Yang penting dia bersama dengan ku!" tekan Kyo.

"Itu mengerikan aku tak pernah menyangka robot bisa jatuh cinta" geli Damian.

"Ayolah aku punya perasaan juga! Oh Sisilia!!" teriak Kyo.

"Hei itu nama mantan kekasih ku!" sahut Rain.

"Yang ke berapa?" tanya Lyora.

"Ya pertama lah! Cuma dia mantan ku! Tapi dia malah selingkuh dengan yang lain saat itu aku tidak percaya dengan cinta namun kau datang Lyora" jawab Rain.

"Kata kata yang bagus" kagum Chelsea.

"Memang tukang merayu sekali" imbuh Sabiru.

"Tidak begitu kok!" elak Rain.

"Gawat! Ada misi darurat! Sisilia aku pergi dulu! Kamu di sini saja ya! Aku takut kamu akan terluka!" panik Kyo.

"Sudahlah Kyo bicarakan itu nanti bisa kan? Sekarang mari kita ke ruang bawah tanah!" tegas Louis.

"GO! GO! Go!" semangat Ruby.

Mereka telah sampai ke markas rahasia ruang bawah tanah.

"Ini sudah di modifikasi?" tanya Damian.

"Tentu saja! Sekarang lebih keren kan dari sebelumnya?! Aku memang luar biasa" jawab Kyo membanggakan diri.

"Yeah ku akui kau hebat juga tapi tolong jangan terlalu bangga robot Kyo" sarkas Damian.

"Kau memang tidak bisa melihat ku bahagia" renggut Kyo.

"Jangan lebay" malas Louis.

"Ini?!" kaget Emilie.

"Negara kelahiran mu negara Perancis ada masalah di sana" beritahu Kyo.

"Biar aku yang mengatasi nya! Aku bisa!" pede Damian.

"Jangan terlalu percaya diri" komentar Kyo pedas.

"Cih kita lihat saja! Mana tombol yang akan membawa ku kesana?" tanya Damian.

"Seperti yang itu aku ikut!" jawab Emilie.

"Tidak Emilie kau tidak bisa ikut kau akan terluka" khawatir Damian.

"Aku tidak selemah yang kau pikirkan Damian! Aku tetap mau ikut dengan mu!" tekad Emilie.

"Kau memang keras kepala baiklah kalau jika itu mau mu kita berdua akan ke sana bersama sama" putus Damian.

"Semoga selamat sampai tujuan kalian!" Ruby menekan tombol warna merah.

"Tunggu! Seharusnya aku yang melakukan itu!" pekik Kyo.

"Ayolah aku ingin juga menekan sekali atau dua kali tidak apa apa kan?" tanya Ruby memelas.

"Karena aku baik hati dan tidak sombong baiklah kau boleh melakukannya tapi! Hanya sekali atau dua kali ya Ruby!" jawab Kyo.

"Siap robot Kyo! Kau tidak akan menyesal percayai ku!" hormat Ruby.

"Bagaimana keadaan di sana?! Damian! Emilie! Jawab!" tanya Rain.

"Baik baik saja kita belum bertemu dengan nya Rain mungkin sebentar lagi iyakan Emilie? Ayo!" jawab Damian.

"Entahlah aku mungkin tidak bisa" ragu Emilie.

"Kita sudah berada di sini Emilie jangan menganggap dirimu tidak bisa aku yakin kau bisa semangat!" seru Damian.

"Bijak sekali kata kata yang bagus" puji Kyo.

"Jangan sekarang Kyo! Ayolah Emilie kau yang mau ikut dengan ku, aku menyayangimu pegang tanganku" bujuk Damian.

"Okey Damian seperti katamu! Aku bisa!" balas Emilie, memegang tangan Damian.

"Itu baru gad- teman ku Kita lihat oh ya! Sudah ketemu! " ralat Damian.

"Mari selesaikan ini teman teman" ajak Kyo.

"Hai aku Emilie dan di sebelah ku ini namanya Damian siapa nama mu? Maafkan aku jika aku terlalu banyak bicara" tanya Emilie.

"Stephanie aku takut" jawab Stephanie.

"Takut dengan apa?" kini giliran Damian bertanya.

"Malam ini akan gerhana bulan seluruh umat manusia akan musnah kalian berdua harus percaya padaku!" jawab Stephanie lagi.

"Stephanie jangan takut malam ini bukan gerhana bulan" tenang Emilie.

"Kalian berdua sama saja ternyata tidak ada yang percayai ku! Orang tua ku teman teman ku" lirih Stephanie.

"Bukan begitu hah baiklah kami akan membantu mu!" angguk Damian.

"Benarkah?" tanya Stephanie masih tidak percaya.

"Tentu saja anggap lah kami teman teman mu" jawab Emilie.

"Hey Stephanie! Masih memikirkan berita konyol itu? Jangan percaya ayo bermain siap saja akan kalah!" sungut seseorang, dia teman Stephanie.

"Kita akan mati Matthew! Dan kau masih saja membuat lelucon!!" marah Stephanie.

"Aku harus bilang beberapa kali sih?! Stephanie! Attendez, qui êtes-vous?" tanya Matthew kebingungan.

"Nous sommes les nouveaux amis de Stephanie" jawab Damian.

"Kau bisa bahasa Perancis?" bisik Emilie.

"Aku baru sedikit belajar" balas Damian berbisik balik.

"Begitu ternyata Oui! Nous sommes effectivement amis de Stephanie! Nous venons de nous rencontrer" jelas Emilie.

"Matthew ravi de vous rencontrer" ramah Matthew.

"Pourquoi tu ne crois pas ce que dit Stéphanie?" tanya Emilie.

"Je ne peux tout simplement pas croire même si c'est mon petit ami" jawab Matthew.

"Tu es méchant!!" isak Stephanie, gadis itu berlari meninggalkan mereka bertiga.

"Stephanie!" panggil Matthew.

"Ooo dia marah ayo Emilie kita pergi misi kita sudah selesai" kekeh Damian.

"Tidak akan ku biarkan pergi! Ruby tekan tombol merah itu aku akan menyusul Emilie dan Dami-" belum selesai Kyo berbicara robot itu telah berpindah karena Ruby telah menekankan tombol tersebut berapa kali.

"Sudah sesuai perintah mu! Baik baik ya kau di sana!" balas Ruby.

"Hey Ruby! Aku belum selesai bicara! Kenapa malah?! Sudah lah memang jangan pernah mengharapkan orang lain awas kau Ruby!" lesu Kyo masih kesal.

"Quel robot est-ce?" tanya Matthew.

"Il est notre ami robot, il s'appelle Kyo" jawab Damian.

"Kyo? Un joli nom!" celetuk Matthew.

"Merci Matthew, Emilie dimana Stephanie?!" tanya Kyo.

"Dia berlari meninggalkan kami tadi kami tidak tahu di mana dia sekarang" jawab Emilie.

"Astaga! Gawat kita harus mencari nya!" desak Kyo.

"Tidak terimakasih aku mengantuk ini sudah jam tidur siang ku selamat tinggal" cetus Damian, ia ingin pergi namun ditahan oleh Kyo.

"Kau pikir! Kau itu anak kecil yang masih butuh tidur siang?! Damian!!" teriak Kyo.

"Apa kau tidak membiarkan ku untuk istirahat?!" tanya Damian.

"Jangan pernah meninggalkan misi yang belum selesai! Maaf aku menunda libur mu!" jawab Kyo.

"Tidak! Stephanie! Où es-tu?!" seru Damian.

"J'espère qu'ils ne le trouveront pas ici" gumam Stephanie.

"Aku mendengar suara ke arah sana!" tunjuk Emilie, Matthew & Kyo mengikuti Emilie kecuali Damian.

"Kenapa aku dan Emilie dapat misi yang sangat sulit! Oh Stephanie!" tukas Damian.

"Damian ayo!" seret Emilie.

"Baiklah Emilie tunggu sebentar sepertinya ada orang di sana!" balas Damian.

"Mari kita periksa kau di depan ku ya! Aku takut!" pinta Emilie.

"Selalu" lirih Damian, ia mengusap rambut panjang Emilie sebentar.

"Kenapa mereka berhenti! Oi Damian! Emilie! Ayolah!" lelah Kyo, namun keduanya malah menghiraukan dia.

"Siapa yang memanggil?" tanya Damian.

"Tidak penting kita fokus ke situ saja dulu" jawab Emilie, Kyo melongo mendengarnya ia menghampiri Emilie & Damian setelah itu menarik telinga mereka.

"Kalian berdua ini!!" marah Kyo.

"Aws! Sakit Kyo! Kau tidak punya hati! Tega sekali" rintih Damian.

"Kyo berhenti! Ku mohon!!" tangis Emilie.

"Cengeng sekali ayo lanjut mencari Stephanie kalian bisa pulang jika sudah menyelesaikan misi kalian berdua" acuh Kyo.

"Nyenyenyenye cerewet! Lebih kau robot usang diam saja biar aku yang mengatasi ini!" ucap Damian.

"Dasar terlalu percaya diri mungkin aku butuh bantuan Rain Sabiru Aldiano & Louis Louis and Sabiru alih teknologi sementara Rain Aldiano pintar akan ide ide mereka yang cemerlang! Cocok untuk Damian bisa menunjukkan jalan" pikir Kyo.

"Yuhu! Tekan tombol merah! Tekan! Tekan!" ricuh Ruby.

"Ruby!" peringat Louis.

"Aku tidak peduli!" balas Ruby.

"Tatap! Tatap mata ku Ruby! Diam lah!" suruh Louis.

"Ih apaan kau ini Louis! Lepaskan aku!" ucap Ruby memberontak.

"Makanya jangan menekan tombol itu lagi jika tidak Kyo akan marah marah padamu" nasihat Louis.

"Heh! Dia marah marah dengan ku?! Maka aku tidak akan mengembalikannya! Dengarkan!" angkuh Ruby.

"Terserah lah aku menyerah menghadapi mu!" ucap Louis sambil mengangkat kedua tangannya.

"Nah begitu dong! Kamu harus mengalah dengan ku Louis karena aku seorang gadis dan kau pemuda" sombong Ruby.

"Apa hubungan nya?!" tanya Louis.

"Ekhem begini ada pepatah mengatakan kalau pemuda seperti mu harus mengalah pada seorang gadis yang cantik dan manis seperti ku" jawab Ruby ngelantur.

"Jangan terlalu memuji percaya diri boleh centil jangan" larang Louis.

"Diam! Aku ini seorang ratu" pamer Ruby.

"Ratu apa? Ratu hutan?" ejek Louis, Ruby pun kesal.

"Kemari kau Louis! Beraninya kau mengejekku lihat saja! Awas kau Louis! Aku akan menangkapmu!" ancam Ruby.

"I love you i love you i love you" ulang Amora.

"Sepertinya aku pernah melihat itu" ingat Aldiano.

"Sungguh?" tanya Amora.

"Tentu saja Amora aku tak kan berbohong pada mu" jawab Aldiano

"Kira kira ada suatu tombol yang bisa mengantarkan kita ke zaman dinosaurus?" bingung Sabiru.

"Pasti ada coba tekan tombol yang berwarna hijau" suruh Chelsea.

"Yang ini? Baiklah kau yang meminta nya" balas Sabiru.

"Apa yang kalian bicarakan? Tombol untuk kembali ke zaman dinosaurus itu berwarna biru percaya deh!" tangkas Rain sembari menekan tombol berwarna biru.

"Saatnya makan siang?" beo Lyora.

"Akh! Sepertinya benar tombol hijau silahkan tekan tombol nya Sabiru" tutur Rain, wajahnya di tekuk.

"Aku sudah menekan nya tapi tidak terjadi apa apa" jujur Sabiru.

Kita kembali ke Kyo Emilie Damian & Matthew yang masih mencari Stephanie.

"Benda apa ini? Sepertinya ada yang menekan tombol hijau! Ruby! Sudah kubilang jangan terlalu menekan! Nanti rusak!" tegur Kyo.

"Enak saja menyalahkan ku! Bukan aku! Tapi Sabiru dan Rain!" sebal Ruby.

"Suruh mereka berdua berhenti! Jika berhasil kau akan ku ijinkan memegang kendali nanti!" mohon Kyo.

"Tawaran yang menarik! Aku ambil! Rain Sabiru! Berhenti menekan tombol tombol itu nanti Kyo marah pada kalian berdua" perintah Ruby.

"Si Ruby penghianat!" cemooh Rain.

"Iya kau juga suka menekan tombol berwarna merah itu kan?!" tebak Sabiru.

"Jangan samakan aku dengan kalian berdua ya!" cecar Ruby.

"Bukan menyamakan tapi memang benar kok" sungut Sabiru.

"Benar sekali!" setuju Rain.

"Uh dasar pemuda nakal! Louis! Beritahu teman teman mu itu!" gerutu Ruby.

"Hm? Oh ya Sabiru Rain jangan bertengkar dengan Ruby mengalah lah saja" dehem Louis.

"Dengar itu?!" tanya Ruby, dengan wajahnya yang sombong.

"Kami dengar hey Louis! Tega sekali kau lebih memilih Ruby daripada kami?! Tega ya!" jawab Rain.

"Mengalah kan bisa? Cuma masalah kecil aku tidak mau ya tidak bisa menyentuh Ruby untuk malam ini gara gara dia bertengkar dengan kalian berdua" bisik Louis.

"Kau memikirkan apa yang ku pikirkan Sabiru?" tanya Rain.

"Seperti pikiran mu Rain, Louis memang mesum tapi aku heran kok Ruby mau ya?" jawab Sabiru terheran-heran.

"Kita intip mereka malam ini sepertinya akan seru hehehe" smrik Rain, diam diam mereka berdua melakukan tos.

"Sudah ketemu! Oh Stephanie D'où viens-tu? Nous te cherchons partout" tanya Kyo.

"Laisse-moi tranquille!" jawab Stephanie, Matthew menundukkan kepalanya.

"Tapi kenapa? Aku menyayangimu Stephanie jangan seperti ini" sendu Matthew.

"Mungkin kau benar Matthew berita itu konyol jangan mudah percaya" sadar Stephanie.

"Aku senang kau sudah sadar" balas Matthew, mereka berdua berpelukan.

"Sepertinya kita ini disini cuma menyatukan cinta mereka berdua ya" ucap Damian, Emilie hanya mengangguk setuju.

"Aku jadi merindukan Sisilia hah kenapa tanah ini bergetar?!" tunduk Kyo.

"T-REK?!!" teriak mereka berlima terkejut.

"Sudah kuduga! Mereka masih hidup! Tapi kenapa dia ada di sini?!" pekik Damian.

"Kenapa yang muncul T-rek? Aku kan mau Brontosaurus" ucap Lyora sok sedih.

"Jadi kau?! Lyora! Tapi untung bukan T-rek yang asli ini hanya robot aku sendiri menciptakan nya!" pamer Kyo.

"Tukang pamer" malas mereka semua kecuali Kyo.

"Terserah ku! Tapi sepertinya dia sedang bad mood hari ini! Gawat dia akan mengamuk!" takut Kyo.

"Nah ini baru seru ayo tuan T-rek tangkap robot Kyo" jahil Damian.

"DAMIAN! Jangan Taro aku ini yang menciptakan mu! Aku adalah majikan mu Taro! Tangkap yang lain saja!" suruh Kyo ketakutan.

Mereka semua tertawa melihat Kyo ketakutan apalagi Damian, dia sampai merekam nya.

-

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

DaoistXFwn0Ocreators' thoughts