Five boys akan bernyanyi di depan Ruby & semua orang di kelas, Louis Aldiano Damian Rain & Sabiru menatap tak suka.
"Sabar ya Bro makanya menikah saja jika tidak ingin cemburu" gelak Radius, Sabiru segera menendang kakinya.
"I know...". Mulai Al, Ruby sangat terpesona begitu juga dengan penggemar lain dari five boys.
"You know I like you, why did you choose him!" tunjuk Gala pada Emilie.
"Eh kenapa jadi aku?" kaget Emilie.
"Oh, you hurt me! Now you want to come back together remembering our memories that you left because of him" nyanyi Rave, Chelsea tersenyum manis mendengarnya.
"What do you want now?" tanya Alvi bingung.
"Hanya ingin kamu" jawab Lyora lirih.
"I love you Ooooo i like you" bisik Rave.
"Remember the park we visited?" tanya Dave.
"Ingat kok" jawab Amora centil, Aldiano bergidik ngeri.
"Our story is just short, I don't care! What I want is just you! Yes, you!" irama Alvi.
"Yuhu! Alvi!!" teriak Lyora.
"Berisik Lyora!" kesal Rain sambil menutup kedua telinganya.
"I am jealous" serak Al, suara nafas nya di telinga Ruby.
"Uh aku sangat mencintaimu Al" alay Ruby, Louis mengepalkan tangannya.
"See you later, bye bye" nyanyi five boys mengakhiri lagu mereka.
"Yah kenapa sudah selesai aku masih ingin mendengar kalian bernyanyi" cemberut seorang gadis salah satu penggemar five boys juga bernama Priscilla Tiffany Angelica.
"Kami harus mengejar penerbangan nanti kami akan ketinggalan" manis Alvi.
"Bukankah kalian menaiki bus tadi?" tanya Gendis.
"Pesawat tidak bisa mendarat di sekolah kalian benda itu terlalu besar" jawab Al.
"Benar juga aaa! Tapi apakah kalian harus secepat ini?!" pikir Ruby.
"Ruby maafkan kami, kami sangat sibuk jika ada waktu luang janji akan kesini lagi" janji Al.
"Aku mengerti" balas Ruby lesu.
"Ya sudah ada yang ingin tanda tangan kami?" tanya Dave.
"Tentu saja sangat ingin!!" jawab para gadis berteriak heboh.
"Tapi Dave! Aku ingin berfoto dengan mu juga!!" rengek Amora cemberut.
"Baiklah ayo mendekat Amora" suruh Dave, mereka berdua berfoto.
"Kami hanya ingin tanda tangan" malu seorang gadis bernama Glenca Lilyana Aurora.
"Boleh" balas Rave.
"Masih ada waktu kita berfoto bersama" celetuk Gala.
"Benarkah?!" tanya para gadis.
"Tentu saja" jawab Five boys.
Para gadis pun berfoto dengan idola mereka, setelah itu five boys pergi sambil melambaikan tangan.
Skip sepulang sekolah...
"Ya ampun singkat sekali pertemuan kita dengan five boys" keluh Chelsea.
"Bersyukurlah Chelsea" sahut Sabiru kesal karena Chelsea terus menerus memikirkan five boys.
"Bilang saja kalian cemburu kan?" tanya Lyora.
"Kami cemburu?! Yang sebenarnya saja! Tentu saja tidak!" jawab Rain.
"Jawaban mu sangat ku ragukan" sungut Lyora.
"Terserah lah! Hey sepertinya Kyo butuh bantuan untuk misi selanjutnya" alih Rain.
Mereka pun sampai ke apartemen mewah milik Louis.
"Yo robot rongsokan kau butuh bantuan?" tanya Damian.
"Tidak, Bolu serang dia!" jawab Kyo menyuruh Bolu untuk menyerang Damian.
"Baik Ayah" patuh Bolu sembari menembak Damian dengan laser.
"Ais dasar robot rongsokan kurang ajar!" umpat Damian.
"Bolu daripada kau menyerang Damian lebih buatkan cemilan apa kek kami lelah" perintah Sabiru.
"Baik dengan senang hati" balas Bolu.
"Akhirnya terimakasih Sabiru! Aku mau ke kamar saja" final Damian.
"Ikut!" pekik Emilie.
"Ada misi lagi?" tanya Louis sepertinya tidak ingin basa basi.
"Untuk Chelsea dan Sabiru" jawab Kyo singkat, mereka berdua mendelik terkejut mendengar jawaban robot itu.
"Dimana Matthew dan juga Stephanie?" giliran Ruby bertanya.
"Aku suruh Bolu untuk mengantarkan mereka" jawab Kyo lagi.
"Kenapa harus aku?!" dengus Chelsea.
"Yeah kenapa harus kami berdua? Kenapa tidak Rain dan Lyora saja? Aldiano Amora? Atau Louis dan Ruby" oceh Sabiru sambil menunjuk teman temannya.
"Nanti saja ini cocok untuk kalian berdua" balas Kyo sok cuek.
"Robot rongsokan kurang ajar!" greget Chelsea.
"Sut sampai jumpa! Jangan pergi sebelum menyelesaikan misi itu okay?!" semangat Kyo.
"DASAR ROBOT RONGSOKAN!!" teriak Sabiru & Chelsea memaki.
"Eh Lyora Ruby kalian berdua sudah mendengar cerita ini?ada sebuah gedung di dekat apartemen Louis ini?" tanya Amora mulai bergosip.
"Tidak kami tidak pernah mendengarkan nya apa yang terjadi Amora?" kompak mereka berdua.
"Katanya gedung itu berhantu tempatnya di lantai 13" cerita Amora.
"Hih pasti sangat seram!" ngeri Ruby.
"Tentu saja aku pernah waktu kecil lewat di situ aku tiba-tiba merinding berkeringat dingin aku cepat cepat lari!" takut Amora.
"Terus bagaimana?" tanya Lyora penasaran.
"Entahlah aku mendengar suara mengerikan" jawab Amora.
"Kyo kami sudah sampai di lokasinya" beritahu Sabiru.
"Bagus! Tetap ikuti arahan ku" bisik Kyo.
"Yeah baik" balas Chelsea malas.
"Lihat itu! Ada benda asing seperti UFO!" tunjuk Sabiru.
"Ayo kita lihat! Maaf Kyo aku harus mematikan nya nanti ku hubungi kembali ayo Sabiru!" pekik Chelsea, gadis itu mematikan jam tangannya.
"Hey tunggu! Bocah sialan!" geram Kyo.
Kemudian Chelsea & Sabiru mendekati dengan perlahan-lahan setelah itu mengambil diam diam berusaha tanpa suara supaya tidak menganggu seseorang yang ada di dalamnya.
"Itu hanya benda biasa" celetuk Rain.
"Kau tidak akan mengerti Kyo cepat kembalikan kami" titah Sabiru.
"Tidak bisa! Misi kalian belum selesai!" tolak Kyo.
"Ayolah jika ada orang yang di dalam ini terluka bagaimana? Kau sangat tega!" murung Chelsea.
"Baiklah, bersiap satu dua tiga!" hitung Kyo.
"Yeay! Akhirnya kita kembali!" senang Chelsea.
"Itu apa?" tanya Damian.
"Telur dinosaurus" jawab Sabiru asal.
"Hai semuanya aku membuat telur omellet untuk kalian!" ceria Bolu.
"Uh terimakasih Bolu robot pintar" puji Ruby.
"Sama sama!" manis Bolu.
"Aku lebih suka Bolu daripada Taro robot ini lebih imut dari kakaknya" ucap Ruby.
"Dan juga sangat sopan" ucap Amora.
"Lihat ajaran nya siapa itu dulu?! Tentu saja robot Kyo yang hebat! Aku tidak terima tanda tangan jika foto? Boleh saja" pamer Kyo.
"Bolu jangan sampai seperti ayahmu ya!" peringat Chelsea.
"Sungguh dia sangat sombong sekali" komentar Emilie.
"Bolu tidak cocok seperti itu" ucap Lyora.
"Aku punya usulan hebat!!" heboh Rain.
"Usulan hebat seperti apa Rain?" tanya Louis.
"Daripada kita menyelesaikan misi yang tidak jelas disini lebih baik kita berburu hantu atau mengusirnya" jawab Rain.
"Seperti aeni Shinbi'House?" beo Damian.
"Bukan seperti itu Damian! Lagipula Hari dan teman temannya pengusir makhluk bukan hantu" geleng Rain.
"Aku harap kita bertemu dengan Casper Si hantu yang baik hati" harap Amora.
"Sifat kekanak-kanakan mu masih ada ya ternyata dasar Amora!" ucap Aldiano menyeletuk.
"Ble! Terserah ku!" ucap Amora.
"Kau yakin tidak akan ketakutan Rain? Sebenarnya aku punya misi untuk kalian di sebuah rumah hantu" beritahu Kyo.
"Tentu saja!" pede Rain.
"Jangan meminta pertolongan ku jika kau di kejar hantu nanti Rain" jahil Lyora.
"Kau sangat tega Lyora baik aku tidak akan takut!" dramatis Rain yakin.
Damian melempar ular mainannya membuat Rain menjerit.
"Ular!! Hey Damian! Awas kau!" jerit Rain.
"Jeritan nya seperti perempuan" ucap Sabiru berusaha menahan tawa.
"Aku hanya sedikit terkejut ular mainan? Cih itu saja yang kau punya untuk menakut-nakuti ku Damian?" tanya Rain.
"Tidak masih banyak kok bagus aku ada kelinci percobaan tadinya aku ingin Emilie menjadi bahan uji coba ku tapi tidak apa apa lah" jawab Damian, Emilie mendelik.
"Hei Damian! Kau ingin mati ya?!" tunjuk Emilie, Ruby segera menahan nya.
"Ayolah aku sudah tidak ingin menonton perang dunia Emilie jangan seperti ini Damian! Jangan menggodanya!" tahan Ruby.
"Kau tidak perlu repot repot Ruby biarkan saja paling ruangan ini hancur" enteng Louis.
"Ruangan ku! Pergi kalian! Bertengkar jangan di sini! Aku tidak ingin memperbaiki nya lagi!" usir Kyo memekik.
"Silahkan saja jika bisa oh ya aku lupa aku harus mengunjungi orang tua ku! Sampai jumpa semuanya! Rain nanti saja ya!". Damian bergegas pergi meninggalkan teman temannya yang lelah dengan kelakuannya.
♫♫