Amel menekan nomor telepon Richard hingga tidak lama panggilan itu tersambung menampilkan wajah Richard yang sudah siap berangkat ke kantor.
"Kamu jam segini mau berangkat ke kantor?" tanya Amel sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Tidak ada ayang jadi enggak makan di rumah, Ma. Aku dan papa pesan makanan dari kantin kantor selama kalian di Australia," jawab Richard.
"Kamu ada-ada aja. Oh iya, ini bocahmu mau mengobrol sama kamu," kata Amel.
"Bocahku siapa, Ma?" tanya Richard menahan tawanya melihat Vino yang terlihat marah.
"Anakmu lah," jawab Amel.
Richard meminta pria kecil itu menatap ke arahnya membuat Vino langsung menatap dia dengan tatapan sendu.
"Papa kenapa tidak ikut ke sini sih? Kita bisa berjalan bersama-sama kalau Papa ikut," kata Vino.
"Maaf, Sayang. Papa tidak bisa ikut karena sibuk," balas Richard.
Richard terpaksa berbohong karena dia sebenarnya hanya menghindari Kaila dan Theodor saja. Dia merasa tidak enak pada kedua orang itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com