Aslan menyedot kopi americano dingin miliknya sambil memperhatikan sekelilingnya. Sementara itu, Leon sedang menyeruput cappucino panas miliknya setelah ia menambahkan sedikit gula ke dalam kopi tersebut.
"Ada apa, Lan?" tanya Leon yang melihat Aslan terus memperhatikan sekitarnya.
Keduanya sedang berada di salah satu kedai kopi ternama yang ada di terminal tiga bandara internasional Soekarno Hatta. Mereka tiba lebih cepat dari dugaan. Lalu lintas menuju bandara yang Aslan kira akan mengalami kemacetan, nyatanya tidak terlalu padat.
Dan kini keduanya masih punya cukup waktu untuk mengobrol sambil menunggu waktu check-in Leon dibuka. Aslan kemudian mengalihkan perhatiannya pada Leon. "Lu penerbangan panjang sendirian ngga bosen, Le?"
Leon tertawa pelan. "Ya bosen. Kalo ada Nadia gue masih bisa nginsengin dia. Kalo sendirian, siapa yang mau gue isengin?"
"Pramugari," sahut Aslan sekenanya.
Leon berdecak pelan. "Lu pikir, gue ini cowok mesum yang asal godain orang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com