"Baik juga ibunya si Juleha," ujar Leon ketika ia dan Aslan sudah kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Aslan tertawa pelan mendengar ucapan Leon. "Sekarang tahu kan, siapa yang memenuhi kebutuhan gizi gue sehari-hari."
"Untung lu bisa kenal Ibu pemilik warung, ya. Lumayan kan, lu bisa dapat porsi nasi lebih banyak," sahut Leon sembari tertawa pelan. Ia kemudian mencomot sebuah bakwan yang ada di plastik yang diberikan Ibu Juleha.
Aslan mengerutkan dahinya ketika melihat Leon yang kini asyik menikmati bakwan buatan Ibu Juleha. "Makan melulu. Lu belum kenyang abis makan banyak kayak tadi?"
"Dikasih makanan ya, harus dimakan. Masa cuma gue pegangin aja," sahut Leon. Ia kemudian mengambil sebuah bakwan dan menunjukkannya pada Aslan. "Mau ngga lu?"
Aslan melirik Leon yang duduk di sebelahnya. Ia kemudian membuka mulutnya. Leon berdecak pelan sambil menyuapkan bakwan ke dalam mulut Aslan. "Mau juga kan, lu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com