webnovel

The sole ruler of the new world

Novel ini menceritakan Seorang yang bernama Axelle Daven Digar yang kehilangan kedua orang tuanya sebelum dia beranjak 6 tahun, Demi membalas dendam dia berhasil melalui kehidupan seperti di nereka dan mendapatkan kekuatan sehingga dia berhasil melakukan balas dendam. Pada akhirnya dia mempunyai kekayaan dan pristise tidak tertandingi di kehidupan di bumi yang membuat dirinya dijuluki Khan yaitu raja tunggal di bumi. Namun setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, Dia kehilangan Arah, seperti mayat hidup tanpa tujuan dibawah eksterior glamor seorang raja yang kuat. Sehingga membuat Dirinya ingin bereinkarnasi dan hidup normal seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi kehidupan tempat Axelle Daven Digar bereinkarnasi yaitu dunia yang penuh dengan sihir dan monster, ditambah dengan kerakusan manusia yang sama dengan di kehidupan sebelum dia bereinkarnasi. Sehingga membuat dirinya mengoreksi kesalahan masa lalunya dan berlatih menjadi kuat agar dapat menjaga keluarganya.

Ak_han · Fantasi
Peringkat tidak cukup
28 Chs

Glades Mountain

Setelah misiku disetujui oleh resepsionis, aku langsung menghampiri Lesley dan Mira.

Sekarang, aku sudah menjadi petualang dengan mendapatkan misi, aku akan berpetualang sebagai Axele Digar, Aku telah bebas dari Ikatan yang menahan Hidup sebagai Aldira Saquile.

Tapi pengalaman hari ini, dari ujian bersama Lita Claymore, kemudian hal yang tidak terduga dia melamarku. Dan juga, aku mendapatkan Kristal beast core ditempat Rindia. Semua merupakan suatu hal yang tidak terduga didalam hidupku.

Mengingat Lita Claymore, menyadarkanku kekurangan dari tubu kecilku sekarang dan juga, mengkorfimasi banyak hal untukku.

Aku menghabiskan banyak waktu untuk menyesuaikan diri dan mempelajari sihir didunia ini bersama Leviathan Beast Naga yaitu, Rindia yang terkontrak denganku.

Aku lebih mengasah sihir elemental, aku begitu menikmati kemampuan yang aku peroleh dari dunia ini. Dan juga aku mengasah sedikit kemampuan dalam berpedang.

Diduniaku sebelumnya, aku telah menggunakan sebagian besar Ki atau manaku, untuk memperbaiki teknik paling dasar dan memperkuat tubuhku.

Sekarang, aku tidak mempunyai batasan untuk melakukan sesuatu yang aku inginkan, jadi haruskah aku melakukan sesuatu terhadap yang ditakuti ib...

"Dira! Apa yang kau pikirkan, sampai melewati kami," Terdengar suara Lesley turner menyadarkan diriku dari lamunan.

"Ah! Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu," Balasku pada Lesley, ternyata aku telah melawati 3 meja, tempat mereka menungguku.

"Jika kau membutuhkan sesuatu, tinggal bicarakan dengan kami," Sambung dari Mira Mendes.

"Itu benar! Jangan bertindak gegabah, karena kami penjagamu," Ujar dari Lesley turner.

"Ehm! Lebih baik, kita segera berangkat kedalam untuk berburu," Balasku mereka berdua.

"Lalu, apa yang kau ambil? Apa kau mengambil misi dari papan permitaan atau kau malah tidak dapat mengambilnya?" Tanya Lesley turner.

"Ya aku juga ingin tau, Jika kamu mengambil misi yang cukup mudah, dengan skillmu itu, hanya akan membuang-buang waktu, jika kita melakukanya," Sambung dari Mira mendes.

"Soal misi, aku mengambil selembaran kosong ini," Balasku pada mereka berdua.

"Baguslah, dengan begitu kita dapat melakukan sesuatu yang lebih, aku telah memikirkan sesuatu yang lain," Balas Lesley turner.

"Jika begitu, jangan buang-buang waktu, ayo kita pergi," Sambung Mira mendes.

Kami pun pergi, Tapi sepertinya mereka sudah mengetahui, jika aku akan mengambil misi lembaran kosong.

Kami pun pergi menuju gerbang, disini seperti di desa Aster, yaitu daerah yang dikeliling oleh Barir. Pada saat dijalan aku menjadi pusat perhatian orang banyak, karena mempunyai yang tubuh pendek. Sepertinya mereka membicarakan ukuran tubuhku yang memang pendek, atau aku di anggap anak bangsawan yang dikawal oleh dua gadis muda yang cantik. Namun aku mengabaikan tanggapan itu, seperti Lesley dan Mira mengabaikan semua orang yang terpikat dengan mereka.

Dan juga beberapa orang yang sedang membicarakan penyebaran mana yang biasa terasa saat berada didalam Glades Mountain seperti bertambah luas dan melewati pos guild petualangan. Namun kalian jangan berfikir jika semua orang itu sama, karena tidak semua orang mempunyai sifat buruk, dan juga terdapat orang normal seperti kelompok Soul Light.

Di pos guild petualangan yang seperti desa kecil ini, mempunyai pemandangan sore hari yang sangat indah membuat pikiranku tenang. Dan juga kedua pengawalku itu, membuat diriku sadar, jika aku masihlah anak-anak yang dijaga oleh dua pengawal.

Aku harus lebih hati-hati dan tidak terbawa sensasi semangat yang begebu-gebu dari tubuh kecil ini.

Sesampai digerbang untuk memasuki Glades Mountain, Dua penjaga meminta Lisensi dan surat misi yang kami ambil.

Kami pun memperlihatkan Lisensi dan misi yang kami ambil, pada saat memperlihatkan linsensi itu, Mira bertanya sesuatu kepadaku.

"Apa kau perlu menyiapkan sesuatu sebelum kita memasuki Area-area Glades Mountain?" Tanya Mira.

"Sepertinya tidak perlu, Aku sudah menyiapkan semua yang ku butukan selama se minggu kedepan," Balasku pada mira.

Dan kami pun selesai melakukan pengecekan Lisensi atau kartu guild dengan bukti telah mengambil misi.

"Kalau begitu, ayo berangkat," sambung lagi dari Mira yang sedang berdiri didepan gerbang yang sedang berdiri didepan gerbang yang dilapisi barir.

Kami pun memasuki kedalam, pemandangan sunset yang sangat indah, burung-burung berterbangan dan terdapat penjaga di gerbang yang berjumlah 10, namun sepertinya lebih dari 10, karena titik penempatan penjaga itu berbeda.

Dan juga terdapat petualang yang merekrut anggota untuk menjalankan misi, mereka mempromosikan diri dengan misinya. Rata-rata yang merekrut seperti itu, sedang mengambil misi tingkat C dan B.

Kami terus berjalan menjauhi pos keluar masuk Glades Mountain, aku merasakan area safana ini sangat damai.

"Area safana bukankah, terlalu damai?" Ucapku pada Lesley dan mira, dengan mamperhatikan terdapat sekelompok petualang yang memburu.

"Kita sudah sampai didalam area safana, kebanyakan disini sudah dijelajah, petualang kelas bawah juga menggunakan area ini untuk menyelesaikan permintaan misi," Ujar Lesley.

"Dan juga, dira area ini tempat bermalam kita, namun ayo coba ikuti kecepatanku dan lesley," Sambung mira dan mereka pun langsung berlari.

Namun saat aku mulai mengikuti mereka, Terasa Rinia ingin keluar dari ranselku, rinia pun mengeluarkan kepalanya.

"Kyu (papa) Kyu (papa) Kyu (papa)," Terdengar suara Rinia, dan membuat kami terhenti.

"Papa aku mau itu," ujar rinia, dengan menunjukkan ke Rubah yang sedang memakan kelinci yang mempunyai telinga besar.

"Baiklah akan ku bunuh untukmu," Balasku kepada rinia melalui telapati.

"Kenapa ikatanmu, apa ada masalah?" Ujar Mira menyambung dalam percakapanku bersama rinia, namun dia hanya berbicara denganku tidak bersama rinia.

"Aku sendiri! Biar bertambah kuat," Balas Rinia kepadaku, melaui telapati, namun saat dia berbicara bersamaan rinia mengucapkan kata kyu dari mulutnya. Dan rinia pun langsung lompat mengejar rubah itu.

"Tidak usah khawatirkan, Dia akan baik-baik saja, Lebih baik kita lanjutkan," Balasku, pada mira.

"Jika begitu pergilah! kemana pun yang kamu inginkan, dan menjadilah kuat!" Ucapku pada Rinia, namun dia tidak merespon telepatiku.

"Rinia ikatanmu, pasti senang dengan kehidupan liar yang dipenuhi energi mana, Glades Mountain mempunyai tingkat ambient mana yang lebih padat, dan yang aku ketahui, jangkauan ikatan dan yang mengkontrak jauh lebih besar dan luas,"

"Ayo cepat, pemberhentian pertama kita, akan memakan waktu seharian dan jauh lebih berbahaya saat malam, Cobalah untuk mengikuti kami kembali," Sambung dari lesley, dan dia pun langsung berlari.

"Jangan terketinggal!" Ucap Mira dan mulai berlari juga mengejarr Lesley.

Aku pun mengikuti Mira dan Lesley, namun saat berlari aku mengingat semua hal terakhir kali bersama Rinia dan meresakan kegelisahan akan kehilangan rinia.

Aku penesaran, apa seperti ini yang dirasakan oleh orang tuaku, menyaksikan anaknya pergi berpetualang diusia yang tak seharusnya.

"Berhati-hatilah Rinia," Ujarku pada rinia dengan melakukan telepati.

Setelah berlari seharian, aku terkapar seperti mengalami kekalahan telak dan merebahkan diri. Aku terbaring melihat langit biru yang dihiasi warna oranye yang indah, ditambah burung kecil yang berterbangan, dan pepohonan yang menjulang tinggi disekitarku.

Mira dan Lesley disibuk menyiapkan batu dan kayu bakar untuk penerangan sekaligus untuk memasak tangkapan kami. Dan juga mira tidak lupa membuat barir melindungi tempat kita tidur bersama.

Jika bukan karena penyerapan mana di atmosfer sambil bergerak, aku tidak akan bertahan. Sungguh sangat rentan tubuh anak kecil ini.

"Kau punya inti merah cerah, bukan? Kau hebat! Meski kamu masih berusia 8 tahun, kamu mampu mengikutiku, namun itu bukanlah gerekan dan kecepatan anak seusiamu," Ujar lesley saat aku sedang memulihkan diri dengan berbaring.

"Benar kau hebat dira, diusia seperti itu kau mampu mengikuti kami, meskipun kami menurunkan kecepatan, namun gerekanmu tetap membuat kami terkesan," Sambung dari Mira.

Aku tidak mampu menjawab tanggapan mereka, aku hanya dapat berbaring lemah ditanah karena kelelahan.

"Kupikir, kita seharusnya berhenti dan istirahat beberapa kali," Ujar dari Lesley dengan memegang tanganku untuk menyalakan api unggun.

Setelah beberapa menit aku terbaring, aku membantu mereka meski tidak banyak yang harus kubantu, dengan kekuatanku aku membuat gundukan tanah untuk kami bertiga duduk bersama.

Mira Membawa ikan hasil dari tangkapanya saat aku terbaring, tidak terasa matahari sudah sepenuhnya tenggalam dan berganti sinar bulan dengan bintang yang tak dapat terhitung jumlahnya.

"Makhluk ikatanmu masih belum kembali, apa dia baik-baik saja?" Ujar Lesley kepadaku yang sedang membaca aturan buku tentang petualang.

"Itu benar, aku juga penasaran," Sambung dari mira.

"Kalian itu kompak ya, Rinia selalu mengirimkan diriku pesan secara berkala, dia sangat senang dialam bebas ini," Balasku pada mereka.

"Aku bisa bayangkan, rasanya sangat bosan ada didalam ruangan setiap saat," Balas Lesley.

"Ya, dan sekarang dia pastinya sangat menikmati hal ini," Sambung dari Mira.

"Yak kau benar mira, Rinia sangat senang dan percaya dia akan bertambah kuat saat kembali," Balasku pada mereka.

"Sepertinya, ikatanmu terbebani dengan kekuatanmu yang besar, sehingga dia melakukan hal tersebut," Ujar mira.

"Entahlah, aku pun harus bertambah kuat karena tanpa kekuatan, untuk melindungi orang terdekat seperti keluargaku dan kalian," Balasku pada mira.

"Dira dimana Kristal core itu, apa kau yakin itu kau tempa untuk pedangmu yang patah? Apakah kau yakin menempanya sendiri?" Tanya Lesley kepadaku.

"Ada didalam tasku, tentu saja untuk pedangku yang patah, dan karena aku sudah banyak membaca buku, aku harus mencobanya agar aku mengetahui hasil dari pengetahuanku," Balasku pada Lelsey.

"Tapi kau harus berhati-hati saat akan menempanya, karena kristal core mempunyai kesadaranya sendiri, dan aku sangat berterima kasih telah mau melindungiku," ucap Mira.

"Dan aku juga berterima kasih dira, kamu ingin menjadi kuat untuk melindungiku dan orang terdekatmu yang lain, namun sepertinya aku harus melindungimu terlebih dahulu, Lesley apa kau merasakanya?" Tanya mira pada lesley.

"Ya! Aku merasakannya, ini disebabkan oleh Kristal core milikmu, karena akan menarik perhatian Leviathan beast liar berdatangan kemari untuk memakanya," Ucap Lesley kepada mira dan kepadaku.

Aku tidak menyadari kehadiran Leviathan beast tingkat tinggi yang akan muncul sebentar lagi, karena kepekaan merasakan situasi berbahaya dari jauh untuk tubuh anak anak masihlah kurang dalam merasakan bahaya.

Kami bertiga pun bersiap memegang senjata ditempat duduk masing-masing, namun kami merasakan tekanan dari Leviathan yang mempunyai level cukup tinggi. Dan leviathan itu, terbang rendah didalam pepohonan yang sangat tinggi itu. Tiupan angin ringan mengenai kami menandakan kedatanganya yang telah dekat dan sampai ditanah.

Dan saat itu juga sinar cahaya terang menyilaukan mata kami, pada saat itu juga muncul Siluet dari Leviathan tersebut dibalik semak-semak dan pepohonan didalam sinar terang tersebut.

Terlihat samar-samar dari mataku sosok Griffin Makhluk mitologi dari didunia asalku. Makhluk mitilogis itu bertubuh singa, dengan sayap hingga ujung ekornya, dengan kepala Elang dia dibalut mantel putih mutiara dengan sisik berkilauan atau dikenal surai singa.

Di bawah mata ungu yang berwarna-warni ada tanda emas bercahaya di seluruh surai yang terdepat dilehernya dan menyebar ke seluruh tubuh dan ekornya seperti ukiran suci.

Tanda-tanda ini mengingatkan saya pada pola kesukuan yang sangat elegan, hampir seperti langit, bercabang secara harmonis dan dengan tujuan seperti tanaman merambat yang ditempatkan dengan hati-hati.

Sayap Griffin itu putih bersih dihiasi dengan bulu-bulu mata pisau putih yang begitu halus dan terlihat kaki depan seperti elang yang mempunyai tubuh singa mendekati kami.

Sinar Cahaya keemasan yang menyelimuti Griffin itu meredup yang membuat seluruh tempat menjadi gelap yang hanya diterangi api unggun kecil. Dan makhluk itu mengingatkan diriku pada sosok Rindia yang berubah menjadi Naga.

"Papa! Kau tidak apa apa?" Ujar Rinia melakukan telepati, sehingga membuatku sadar lamunan oleh makhluk itu.

"Aku baik-baik saja, kau jangan mendekat!" Balasku kepada rinia.

"Tapi papa!" balas Rinia.

"Hei nak! Ya! kamu yang melakukan telepati, sepertinya kamu mempunyai ikatan yang menarik," sambung dari griffin itu yang tiba-tiba memulai pembicaraan.

Membuat kami bertiga terkejut dengan Makhluk tersebut.

"Kalian bertiga membewa sesuatu yang berbahaya, bisakah kalian memberikanya kepadaku?" Ucap dari Griffin tersebut.

"Tidak akan," Balasku kepadanya dengan sedikit terbata bata karena tekanannya.

Sehingga dia memandangiku dengan matanya yang tajam.

"Dira! Bisakah kau bergerak?" Ucap dari Lesley.

Aku tidak membalas ucapanya, namun mengisyaratkan tidak dapat bergerak dan aku melihat mira telah terlepas dari tekenan makhluk tersebut. Akan tetapi, Mira sedang menunggu kesempatan untuk membawaku lari.

"Sepertinya Kalian berfikir untuk pergi dariku, namun hal itu, tidak akan terjadi," Ucap dari Griffin tersebut.

"Tunggu! Kamu itu, makhluk apa?" Ucap griffin itu dengan menatapku.

"Kenapa kau bertanya begitu, dia hanyalah anak manusia," Balas Mira yang tiba-tiba memelukku dan dengan cepat membawaku pergi.

Sudut Pandang Lesley turner.

"Ha ha ha, Sepertinya kau ditinggal, manusia!" Ucap dari Leviathan tersebut dengan tawa kecilnya.

"Jangan salah sangka, mungkin aku terlihat ditinggal, tapi kami mempunyai artefak yang membuat kami terhubung meski teman kami jauh," Balasku kepada leviathan tersebut.

Jika leviathan mampu berbicara dengan manusia, itu merupakan leviathan tingkat S Bintang 3. Jika kalian ketahui, aku hanyalah peringkat A yang tentunya bukan level yang harus kami hadapi.

"Begitukah!? Meski kalian lari, namun tidak akan jauh karena cahaya tadi merupakan barir yang kubuat," ucap dari leviathan tersebut

"Tapi jangan remehkan kami, karena kami manusia selalu melakukan persiapan untuk penjelajahan, meski tidak semuanya seperti kami," Balasku pada Leviathan tersebut.

"Ooh! Aku mengerti, persiapan yang kamu maksud itu, kamu mempunyai artefak lain, tidak hanya satu,"

"Sepertinya, aku terlalu meremehkan kalian, namun karena anak itu pergi, aku akan memberitahumu, anak itu berbeda dengan kalian, tubuhnya menampung dua kekuatan besar, meski dia itu masih-lah anak-anak, kekuatan besar itu adalah kekuatan kegelapan (Penghancur) dan kekuatan Cahaya (Memulihkan)," Ucap Leviathan tersebut kepadaku dengan jelas.

"Apa yang kau jelaskan? aku tetap percaya dira, dia manusia yang baik," Balasku kembali dengan menunggu tanda artefak siap digunakan dibahuku.

"Hem, dia mempunyai nama yang manis, soal Dira hanya kalianlah yang mengetahuinya, Namun Dia membawa dua Kristal core yang menarik, aku sangat menginginkanya," Balas dari Leviathan beast

"Sepertinya, pembicaraan ini sampai disni," Ucapku dan langsung menggunakan artefak teleportasi diempat.

Sudut Pandang Griffin

"Hem! Keberadaan mereka benar-benar menghilang dan tidak dapat kurasakan, Artefak yang luar biasa," Gumam diriku.

Aku terlalu meremehkan artefak yang mereka miliki, mereka sudah membuat atau menemukan Artefak-artefak didalam Dungeon sebelum datang kesini. Namun, aku menemukan hal yang lebih menarik dari Kristal core Naga, aku menemukan Makhluk yang dapat menampung dua kekuatan besar.

"Sepertinya dunia ini akan mengalami banyak perubahan yang tidak terduga."

Bersambung...

Spesial dari Author

Terima kasih yang telah membaca cerita novel fantasi ini, jika nantinya novel ini updatenya sedikit lama. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan saya seorang guru, jadi saya disibukkan dengan kegiatan mengajar dan kerja keperluan rumah lainya. Terima kasih lagi untuk para pembaca, terus dukung novel ini dengan cara like komentar yang positif agar saya tambah semangat dalam mengerjakan novel ini yang penuh Fantasi, Misteri, Dialog di dalamnya.

Terima kasih selamat membaca dan tunggu kelanjutan dari ceritanya.

Ak_hancreators' thoughts