webnovel

The sole ruler of the new world

Novel ini menceritakan Seorang yang bernama Axelle Daven Digar yang kehilangan kedua orang tuanya sebelum dia beranjak 6 tahun, Demi membalas dendam dia berhasil melalui kehidupan seperti di nereka dan mendapatkan kekuatan sehingga dia berhasil melakukan balas dendam. Pada akhirnya dia mempunyai kekayaan dan pristise tidak tertandingi di kehidupan di bumi yang membuat dirinya dijuluki Khan yaitu raja tunggal di bumi. Namun setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, Dia kehilangan Arah, seperti mayat hidup tanpa tujuan dibawah eksterior glamor seorang raja yang kuat. Sehingga membuat Dirinya ingin bereinkarnasi dan hidup normal seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi kehidupan tempat Axelle Daven Digar bereinkarnasi yaitu dunia yang penuh dengan sihir dan monster, ditambah dengan kerakusan manusia yang sama dengan di kehidupan sebelum dia bereinkarnasi. Sehingga membuat dirinya mengoreksi kesalahan masa lalunya dan berlatih menjadi kuat agar dapat menjaga keluarganya.

Ak_han · Fantasy
Not enough ratings
28 Chs

Salju Hitam

Sudut Pandang Aldira Saquile

Setelah jauh dari jangkauan Leviathan tingkat tinggi itu, diduniaku leviathan itu dikenal dengan nama Griffin. Akhirnya, aku dapat menggerakkan tubuhku, semua kejadian ini sangatlah berharga, membuatku ingin bertambah kuat dengan cepat. Namun, tidak semua didapatkan dengan instan didunia, meskipun ada pastinya akan mempunyai resiko tinggi sebagai bayarannya.

"Dira! Bagaimana dengan keadaanmu?" Ujar dari mira, membuatku sadar dari lamunanku yang memikirkan kekuatanku yang masih kurang.

"Ah! Aku baik-baik saja, hanya saja..." Ucapku pada mira, akan tetapi sebelum menyelesaikan penjelasanku, Mira memotongnya.

"Tidak perlu kamu pikirkan kejadian hari ini, perjalananmu masih panjang di usiamu yang masih sangat muda, sebab itu! Jangan terlalu dipikirkan dira," Ucap dari Mira untuk menenangkanku.

"Hem! Namun aku tidak menyangka, aku tidak dapat bergerak sedikit pun, dan ju..." Balasku pada mira dan dia memotongnya kembali.

"Aku tau perasaanmu Dira! Kamu pasti kecewa dengan kekuatanmu yang sekarang, namun kamu harus sadari, tidak selamanya kamu itu ada diatas, karena masih ada yang lebih tinggi diatasmu!" ucap mira mendes kepadaku.

"Hem baiklah, terima kasih banyak telah banyak membantuku," Balasku padanya, dan juga karenanya, aku mendapatkan pencerahan yang berharga, sepertinya aku harus lebih bangga dengan dengan diriku, karena tidak semua anak-anak sepertiku saat ini.

"Sama-sama dira, dan sepertinya Lesley sebentar lagi sampai," Ujar Mira padaku.

"Hu uu uuft... Bagaimana kamu mengetahuinya? Nuna," Balasku kepada Mira, dengan sedikit menenangkan diriku dari kekecewaan.

"Pffeettt! Ka Ha ha ha ha! Hei hei dira! kenapa kamu baru memanggilku Nuna, sejak kita pertama kali bertemu, kamu belum pernah! Menyebutku Nuna!" Balas Mira yang tertawa lepas setelah ketegangan tadi.

Aku pun terdiam dan merasakan suhu tubuhku meningkat, sepertinya itu adalah rasa tersipu Malu diriku, dikarenakan candaan mira tersebut. Aku tidak bisa membayangkan wajahku yang sedang tersipu malu sekarang. Dan sampai membuatku tidak mengetahui kalau Lesley sudah tiba, dan dia pun langsung menyambung obrolan kecil tersebut.

"Ha ha ha! Maafkan aku... ini pertama kali, aku melihatmu yang seperti itu, ditambah lagi dengan wajah merah seperti itu, sekarang kamu bukan dira yang kukenal, karena biasanya kamu selalu tenang," Ujar mira mendes.

"Benarkah? Aku tidak salah dengar? Sebaiknya kamu gunakan topengmu," Sambung Lesley dengan tawa kecilnya, dan pada saat itu juga, aku melihat Lesley tertawa kecil dan tersenyum lepas, setelah ketegangan bertemu Leviathan tingkat tinggi.

"Ya! kamu tidak salah dengar, Wajah dira memerah dan dia terlihat sangat manis," Ucap Mira mendes.

"Ok-ok, Dan kalian berdua itu, sangat cantik sampai-sampai bunga pun malu," Sambungku pada mereka berdua.

Namun tiba-tiba aku disemprot air oleh mira dari tanganya, Sehingga membuat diriku basah kuyup. Hal itu merupakan kekuatan dari elemen dari Mira Mendes.

"Mira!" Ucap reflekku.

"Itu tidak baik! Dan sangat tidak baik, jika kamu menggoda seniormu!" Ucap Lesley Turner.

"Dira kamu belajar dari siapa? Menggoda seperti itu? Hah!" Tanya mira kepadaku.

"Aku ingin tahu juga, kamu yang masihlah! anak-anak dapat menggoda kami!" Sambung Lesley dipercakapan.

"Baiklah! Ok-ok! Aku menyerah dengan pembicaraan ini!" Ucapku kepada mereka berdua.

"Berhentilah! Menggodanya! Dan ada satu hal yang ingin kubicarakan, namun sepertinya waktunya belum pas, apakah semua artefaknya sudah aktif?" Tanya Lesley pada Mira.

"Ha ha ha! Baiklah-baiklah, Tentu saja masih aktif sampai 7 hari, sebaiknya kita tidak pergi ke area Hutan lagi, jadi kita akan tetap di area safana sampai sutuasi aman kembali," Balas Mira Mendes pada Lesley.

"Tapi sebelumnya, jelaskan terlebih dahulu, agar aku mengerti," Sambungku pada mereka berdua.

"Nanti akanku jelaskan, sekarang lebih baik kita berjalan menuju dataran tinggi untuk beristirahat," Balas Lesley.

Kami pun, melanjutkan perjalanan menuju dataran yang lebih tinggi, agar tidak terganggu oleh Levithan-leviathan didalam area Safana ini. Kami berjalan dibawah taburan bintang dan diterangi oleh cahaya bulan. Semua ini sangat membuatkan tenang, setelah dari ketegangan sebelumnya.

"Yah! Kita sudah sampai, disini cukup jauh dan nyaman untuk kita berirstirahat," Ucap Mira.

"Mira, bukankah lebih baik kita sedikit lebih jauh, agar kita lebih jauh dari jangkaun Leviathan tingkat tinggi tadi," Balas Lesley.

"Sekarang kita sudah cukup jauh, dan juga keberadaan kita tidak akan ditemukan, meskipun oleh bandit," Ucap Mira pada Lesley.

"Kau Benar! Semua ini karena artefak itu," Balas Lesley.

"Terima kasih untuk semua yang kalian lakukan, sujujurnya aku senang karena kalianlah, sukarelawanya, Mira, Lesley," Sambungku dengan menyiapkan kantung tidur untuk diriku sendiri.

"Kalian telah menyiapkan semua kemungkinan yang akan terjadi, terutama kejadian tadi, dan kalian tidak takut dengan perasaanku untuk mengatakan kekuranganku, dan itu merupakan sesuatu yang kubutuhkan untuk berkembang, ditambah lagi aku cenderung berlebihan," Sambungku pada mereka berdua, dengan ditambah humor kecil dalam penjelasanku.

Mereka berdua menjawab dengan senyuman cantik mereka, aku sangat senang telah berhasil lolos dari Leviathan tingkat tinggi sebelumnya. Lesley dan Mira pasti lelah, lebih baik aku tidur terlebih dahulu, "Sebaiknya, kita benar-benar harus tidur," Ucapku, agar tidak menambah beban mereka berdua.

Terhitung 10 menit setelah kami berbicara, namun aku masih belum tidur sepenuhnya, terdengar Lesley dan Mira membicarakan diriku.

"Mira, itu sangat aneh, saat aku berbicara pada dira, aku tidak merasa sedang berbicara dengan anak-anak," Ujar Lesley dengan pelan-pelan.

"Kamu benar, perasaanku sendiri seperti, berbicara dengan seorang laki-laki, bukanlah anak-anak," Ucap Mira pada lesley

"Apakah kau menganggapnya seperti itu? Aku pun juga seperti itu, namun tetap harus ingat dengan pekerjaan kita," Balas Lesley pada Mira.

Semua percakapan itu aku dengar, mereka benar-benar profesional dalam pekerjaannya. Dua Kristal core ini, harus cepat kumurnikan dan kujadikan pedang.

Memurnikan Kristal core seperti kau mengekstrak data agar dapat kalian gunakan, aku akan melukannya semaksimal mungkin agar berhasil. Dan tidak terasa, aku sudah tertidur saat memikirkan pemurnian.

Keesokan harinya, Mira dan Lesley telah menyiapkan sarapan bersama, dan mereka sedang berganti pakain utama mereka yaitu baju. Tinggal aku seorang yang belum bersiap untuk melakukan kegiatan, aku pun mengambil beberapa pakain dan mandi ditepi sungai, Lesley telah memberitahuku, sungai didalam area Safana sangatlah aman, sehingga membuatku bergegas membersihkan diri.

Setelah selesai semuanya, dari membersihkan diri dan sarapan bersama, aku bertanya pada mereka tentang tujuan selanjutnya.

"Lalu, kemana kita akan pergi?" Ungkapku, pada mereka berdua.

"Sebenarnya, salah satu alasan aku membawamu kemari adalah untuk sparing denganmu," Balas Lesley.

"Sparing?" Balaku pada Lesley.

"Ku perhatikan gaya bertarungmu terkadang… terlahat agak canggung, seperti kepalamu memahaminya, tapi tubuhmu tidak dapat mengikutimu," Ucap Lesley padaku.

"Itu benar Dira! Waktu kami melihat Sparingmu dengan Jack Miller, kami seperti melihat seorang berpengalaman, aku pun juga ingin bertarung denganmu," Sambung Mira Mendes.

"Hem! Itu boleh juga, tapi latihan apa yang kalian pikirkan," Ucapku pada mereka berdua.

"Aku perlu mengetahui batas fisikmu sebelum kita pergi kedalam Dungeon atau menyelesaikan misi kertas kosong yang kamu bawa, jadi batasi mana dan hanya gunakan pedang saat bertarung denganku," Ucap Lesley dengan mengeluarkan Deggernya.

"Jika ingin menguji fisiknya, sebaiknya kita bekerja sama Lesley," Sambung Mira pada Lesley.

"Tentu saja," Balas singkat Lesley.

"Baiklah-baiklah, aku akan menggunakan pedang yang diberikan kepala desa, karena pedang pemberian orang tuaku patah," jawabku pada mereka.

"Jika persiapanmu sudah selesai, ikuti kami," Ucap Lesley.

"Ayo Dira," Ucap Mira.

Dan mereka pun sambil berjalan, menuju tempat sparing/bertarung yang sudah ditentukan oleh Lesley. Tempat itu cukup luas untuk bertarung, dan terdapat beberapa Leviathan kecil berkeliaran. Dan Lesley pun, bertanya kesiapanku, "Apakah kau, sudah siap?" Ujarnya.

"Tentu! Persiapanku sudah selesai!" Ucapku, Dengan melakukan posisi siap bertarung.

"Jika begitu! Kita mulai!" Ucap Lesley dan langsung menyerangku.

Secara bergantian Mira menyerangku, membuat diriku bertahan, aku bersabar menunggu celah untuk menyerang balik, mereka menyerangku seperti dua mata pisau. Mereka berdua sangat terhubung dalam mengalirkan serangan.

Aku pun berhasil menemukan momentum untuk menyerang, namun mereka berhasil menghindari seranganku, dengan cepat Lesley dan Mira melakukan serangan balik padaku sehingga membuatku mundur.

Pertarunganku dengan Lesley dan Mira, memastikan ketakutan yang kumiliki setelah bertemu dengan Leviathan tingkat tinggi sebelumnya.

Pada saat aku, menemukan momen untuk menyerang kembali sepertinya tubuhku telah mencapai batasnnya, sehingga aku tidak dapat memaksimalkan seranganku. Dari pertarungan tersebut, aku lebih banyak bertahan dan mundur.

Semua ini karena aku terobsesi dengan sihir yang menakjubkan didunia ini, sehingga membuatku berpuas diri terhadap skill pedangku dimasa lalu tanpa mengasahnya kembali.

Kemampuan sihirku merupakan penopang dalam segala hal yang ku kerjakan, itu bahkan menutupi kekurangan dan batasanku.

Sekarang aku seperti mengayunkan pedang dalam air. Sebaiknya, aku harus benar-benar menyerah, mereka pasti akan melanjutkannya jika aku tidak menyerah. Aku sudah mencapai batasanku, "Jika aku tidak menyerah, aku akan terkena serangan mereka dan membuat mereka menyesal untuk menguji batasanku," Dalam pikiranku sembari menghindar serangan Lesley dan Mira.

"Aku menyerah! Kalian menang," Ucapku, pada mereka berdua dengan nafas yang terengah-engah yang sambil duduk.

"Kemampuan fisikmu sangat kurang, dan gerakanmu masih canggung, tapi kamu menutupinya dengan teknik yang tepat," Ujar Lesley kepadaku.

"Itu benar! Ditambah intuisi dan reflekmu sangatlah mengangumkan," Sambung Mira kepadaku.

"Bisa dibilang sangat menakutkan," Sambung Lesley padaku juga.

"Kalian sungguh berlebihan, Terima kasih atas pujianya," Balasku pada mereka.

"Itu tidak berlebihan, diusiamu yang sekarang, kamu telah mampu mengimbangi kami, secara perlahan saat kamu menjalankan misi dan memasuki Dungeon menggunakan sihirmu sampai rema..." Ucap Lesley namun kupotong penjelasanya.

"Perjalananku baru dimulai! Beberapa tahun terakhir aku sangat terobsesi dengan sihir, Jadi! Mulai sekarang, aku akan melatih fisikku dan memasuki Dugeon tanpa mana memperkuat tubuh maupun sihir elemenku," Ujarku pada Lesley.

"Kamu ingin menjelajahi Dugeon tanpa kekuatan sihir elemenmu?!" Ucap mira dengan wajah terkejut.

"Bahkan untuk Peteluang tinggi A sepertiku, masih dibutuhkan satu dekade untuk melakukan hal senekat itu," Sambung Lesley kepadaku.

"Dira! Aku tau kamu hebat tapi untuk hal sema..." Sambung Mira kembali.

"Sebelum aku memasuki akademi Lotuvia, itu sudah cukup untuk diriku!" Ucapku pada mereka. Dan secara bersamaan aku berdiri memegang pedangku.

"Jika begitu! Jangan lupakan Kristal core yang kamu bawa itu," Jawab Lesley.

"Ah iyya! Pertama-tama, aku akan memurnikannya dan kemudian aku akan melunakkanya," Ujarku pada mereka.

"Aku tidak bisa membayangkan, jika pedang itu sudah selesai," Jawab Mira kepadaku.

Setelah semua percakapan kami lakukan, kami kembali ketempat peristirahatan untuk memulihkan tenaga seperti semula. Dan juga Mira dan Lesley lebih waspada karena kejadian kemarin, dia selalu mengecek artefaknya masih berfungsi.

Aku berbicara banyak hal dengan mereka tentang sihir dan mereka banyak bertanya padaku tentang kekurangan teknik mereka miliki. Aku pun menjelaskan beberapa teknik dan kekurangan mereka sedangkan Lesley dan mira menjelaskan sihir yang mereka ketahui.

Setelah kami banyak bertukar informasi, satu minggu kemudian, kami mulai memasuki Dungeon tanpa manapulasi mana dengan tanpa kesulitan. Aku memulai semuanya dengan bertahap, agar kejadian saat bertemu dengan Leviathan tingkat tinggi, aku dapat tidak terulang kembali.

Pada saat aku mempunyai waktu kosong, aku mulai memurnikan Kristal core naga sebelum melunakannya. Tidak lupa, setelah misi aku kembali kerumah satu minggu sekali untuk menapati janji pada ibuku dan melatih Rin Wesley, Netorius, Alice Tremaine.

Usia mereka sama denganku yaitu 9 tahun, pada awalnya aku ingin melatih Rin Wesley dan Netorius di usia 10 tahun. Namun mereka melihatku mengajari Alice Tremaine. Sehingga aku pun mengajari kaka beradik dari Ras Elf tersebut.

Mereka berusaha keras agar dapat bangkit dan dapat menggunakan sihir, alasan mereka menjadi kuat agar tidak diperbudak oleh orang yang tidak mempunyai moral.

Karena aku melatih mereka, aku menghabiskan waktu dua hari dirumah, hal itu membuat ibuku sangat senang. Setelah itu, aku kembali menuju Glades Mountain Area Safana menjadi petualang.

Memurnikan Kristal core Naga Hitam tidak sesuai dugaanku, karena memurnikannya membutuhkan waktu 2 tahun di usuiaku yang ke 11 tahun. Dan juga, aku harus mencari tempat untuk membuat tungku pembakaran dan melakukan proses pelunakannya.

Pada akhirnya, kami menemukan tempat yang aman untuk melakukan proses penempaan Kristal core, tempat itu tempat tambang bekas yang merupakan Dungeon kosong. Setelah itu, Lesley mengaktifkan artifak dan Mira membuat barir agar tempat kami tidak ditemukan.

Aku pun memulai proses penempaannya, aku melunakkan Kristal Core Naga Hitam, akan tetapi Kristal Core ini belum mau mendengarkanku. Aku akan terus menempa sampai Kristal core itu menerimaku.

Pada akhirnya, sudah terlihat seperti pedang yang menggumkan. Namun pedang yang menggunakan Kristal core itu, tetap bersikukuh untuk tidak menerimaku. Karena pada saat Kuasah pedang itu tetap tumpul, malahan batu Asahku yang habis.

Aku pun terus mengasah pedang tersebut sampai Tajam, Aku ingin tahu sampai kapan Kristal Core Naga ini bertahan. Dan akhirnya aku berhasil menaklukkanya.

"Salju Hitam," Itu merupakan nama Debu Vulkanik yang muncul dari gunung berapi dan terlihat seperti salju. Arti dari Salju Hitam, Harapan dan kematian.

"Kunamakan kamu Salju Hitam!" Tuturku pada pedang tersebut.

Ini bukan pedang yang diberkati dewa maupun pedang iblis, namun pedang ini adalah naga itu sendiri yang kujadikan pedang, dan mempunyai mana yang melimpah.

Pedang ini, dilimpahi mana yang mengerikan, jika aku ceroboh, aku akan dilibas oleh pedangku sendiri.

Bersambung…

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

Ak_hancreators' thoughts