Setelah semalam menangisi perpisahannya dengan Javier, dan gelisah hingga kesulitan untuk tidur, akhinrya Adrianna bangun dengan mata sembab. Sang ibu tampak duduk di sisi ranjangnya menunggunya bangun.
"Mom?" Alis Adrianna bertaut beberapa saat, "Apa yang mommy lakukan di kamarku sepagi ini?" Protesnya sambil menyembunyikan wajahnya kembali di balik selimut.
"Javier akan terbang dua jam lagi, jika kau bergegas bangun dan mandi kita masih bisa menemuinya di airport." Ujar Christabell yang sudah tampak siap dengan celana jeans blouse berwarna coklat susu dan kuncir ekor kuda. Adrianna dan Chrsitabell justru tampak seperti kakak dan adik dibandingkan ibu dan anak.
Adrianna mengintip dari balik selimut, dia tampak mempertimbangkan saran ibunya itu, dan Christabell terlihat menghela nafas dalam. "Semakin lama kau berpikir, maka kesempatanmu semakin tipis untuk bisa bertemu Jav sebelum dia kembali ke Melbourne."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com