webnovel

Cakaran

***

~Malam hari~

Tampak Lucas yang kini sedang menajamkan pedang nya untuk bertempur melawan ras iblis nanti. Tak hanya menajamkan pedang nya, namun Lucas juga menyiapkan kelengkapan persenjataan lainnya. Karena esok, dia bersama Charlotte ditugaskan untuk memimpin pasukan tempur di Medan perang. Sehingga butuh persiapan yang matang sebelum berangkat.

"Hmm aku tak sabar ingin mencabik-cabik ras iblis. Melihat tangisan dan lainnya! sungguh pemandangan yang amat menyenangkan," ucap Lucas dengan dingin.

Disaat Lucas baru saja selesai bicara, tiba-tiba Charlotte mendobrak pintu kamar nya yang membuat Lucas semakin jengkel akan sikap nya Charlotte.

"Lucas, kau ini sebenarnya bukan berada di tingkatan C ya?!" tanya Charlotte.

"Aku hanya di tingkatan C!" ketus Lucas yang semakin gregetan dengan Charlotte.

"Ah masa? tetapi aku tidak dapat menghapus atau mengunci ingatan mu. Seharusnya aku dapat melakukan nya dengan mudah apalagi kau berada dibawah ku. Dan seharusnya kau tunduk hormat pada....." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Lucas melempar pisau ke dinding yang membuat Charlotte membatu. Karena pisau itu tepat berada di samping kiri nya.

Ketika Charlotte terdiam, Lucas bangkit berdiri dan angkat bicara.

"Charlotte, disini tidak ada peraturan nya hormat pada tingkatan yang lebih tinggi. Kalau peraturan seperti itu, adanya di ras iblis! apa jangan-jangan kau berasal dari ras iblis?" ucap Lucas yang membuat Charlotte kesal.

"Bisa-bisanya kau menuduh ku ras iblis?! kalau aku dari ras iblis, mana mungkin aku bergabung dengan pasukan ras manusia?" ujar Charlotte kesal.

"Ya mungkin saja kau ditugaskan untuk menyelidiki ras manusia agar ras iblis bisa dengan mudah menyerang ras manusia jika tau kelemahan nya. Apalagi kalau di Medan perang, ras manusia selalu memenangkan nya," kata Lucas dengan santai yang membuat Charlotte semakin jengkel. Sontak saja, Charlotte langsung menampar wajah Lucas yang membuat Lucas terdiam.

"Hei! dengar ya?! aku ini dari ras manusia bukan ras iblis! kau lah yang dari ras iblis itu," ketus Charlotte sembari berjalan pergi. Disaat Charlotte pergi meninggalkan, Lucas..

"Gadis itu sangat galak ya? padahal ku pikir dia orang yang ramah," ucap Achlys yang tiba-tiba saja muncul.

"Iya, kupikir juga begitu. Hmm mungkin saja dia punya dua kepribadian maka nya terkadang ramah terkadang galak begini," ujar Lucas dengan dingin yang membuat Achlys terdiam. Lalu Achlys melirik kearah Lucas serta menepuk bahu nya.

"Kau berhati-hatilah pada setiap orang terutama terhadap gadis itu," kata Achlys dengan tegas yang membuat Lucas terdiam.

"Sebenarnya ada apa dengan dia? kenapa kau selalu menyuruhku untuk berhati-hati?" turut Lucas namun Achlys malah tiba-tiba saja menghilang.

"Ish Achlys, kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku sih?! aku sangat penasaran dengan gadis itu, apa perlu aku menyuruh bawahan ku untuk menyelidiki nya?" batin Lucas.

Sedangkan di sisi lainnya....

"Hmm Lucas memang sialan! kupikir dia adalah cowok yang baik-baik ternyata tidak. Dan bodohnya aku mengungkapkan semua jati diriku padanya! aku benar-benar bodoh," ucap Charlotte sembari memukul-mukul kepala nya sendiri. Disaat Charlotte memukul kepala nya, Camila melewati nya dan langsung menghampiri nya.

"Hei, apa yang kau lakukan? kenapa kau memukul-mukul kepala mu begitu?!" ujar Camila sembari menahan tangan Charlotte. Charlotte melirik kearah Camila yang kini tengah menatap nya dengan tatapan cemas lalu mendorong nya.

"Tidak perlu sok memperdulikan ku begitu. Aku sangat benci orang-orang seperti mu," kata Charlotte yang membuat Camila keheranan dengan sikap nya.

"Kau ini kenapa sih?! aku kan hanya mencoba menghentikan mu yang memukul-mukul kepala. Kalau kau terus melakukan nya, bisa berdampak bahaya!" tegas Camila yang membuat Charlotte semakin kesal.

Disaat itu, muncullah suatu cahaya di tempat mereka hingga cahaya tersebut sampai ditempat Lucas. Melihat sebuah cahaya di suatu lorong membuat Lucas segera bergegas ke tempat cahaya tersebut berasal.

Sesampainya ditempat, cahaya tersebut menghilang dan kini hanya terdapat Camila yang tergeletak di lantai.

"Camila, apa ya terjadi?" tanya Lucas yang khawatir.

"Hiks, aku takut," Camila memegang tangan Lucas dengan kencang yang membuat Lucas heran dengan yang terjadi sebelum nya. Para anggota pasukan ras manusia pun mengerumuni mereka berdua. Evan juga berada di sana dan langsung menuju kearah Camila.

"Camila, kau kenapa?" tanya Evan cemas.

"Evan, sebaiknya kau bawa Camila ke ruang rawat untuk diperiksa. Biar aku yang mencari penyebab dari semua kejadian ini," pinta Lucas yang langsung dilakukan oleh Evan. Ketika Evan pergi membawa Camila, Lucas bergegas menuju ruang kamera pengawas untuk mengecek rekaman yang terjadi sebelum nya di tempat Camila.

Beberapa menit kemudian....

"Kenapa kau terlihat terburu-buru?" tanya Charlotte yang tiba-tiba saja menghalangi Lucas. Melihat hal itu, sontak Lucas langsung mendorong Charlotte dan kembali berlari. Tetapi baru beberapa langkah berlari...

"Aku lah yang menyerang Camila," singkat Charlotte yang membuat Lucas menghentikan langkah nya.

"Apa maksudmu?!" ucap Lucas dengan dingin.

"Camila lah yang menyerang ku duluan. Tiba-tiba saja muncul cahaya dalam tubuh nya dan dia langsung mencakar ku! lihat!" Charlotte menunjukkan tangan kanan nya ya terdapat sebuah cakaran cukup panjang. Dari lengan hingga punggung tangan nya yang tentu saja membuat Lucas terkejut.

"Tetapi selama ini, Camila tak pernah melakukan hal seperti itu! dia hanya menyerang orang-orang jahat dan ras iblis," ujar Lucas yang masih tak begitu percaya dengan penjelasan Charlotte.

"Terserah saja jika kau tak percaya! yang jelas dia melakukan penyerangan padaku duluan. Dan aku menyegel nya tadi! aku khawatir segel yang ku gunakan untuknya lepas dan dia kembali menyerang orang yang tidak bersalah," kata Charlotte yang membuat Lucas terdiam. Dan akhirnya Lucas ingat dengan kejadian seperti ini di zaman dulu.

~Flashback on ~

Terlihat Lucas yang kini tengah asyik memotong apel di dapur. Tak lama setelah nya, Camila datang sembari membawakan buah stroberi yang dipetik sendiri di kebun.

"Lihat Lucas, aku membawakan buah stroberi untukmu," ucap Camila sembari memberikan buah stroberi untuk Lucas namun sayangnya, Lucas langsung menolak nya.

"Maaf Camila, aku tidak suka dengan buah stroberi. Kebetulan aku alergi dengan buah stroberi jadi lain kali kau tak perlu memetik nya untukku," ujar Lucas yang membuat Camila terdiam.

"Ya sudah kalau begitu, kenapa gak jadikan ini sebagai hiasan di cake saja? kau mau membuat cake kan?" tanya Camila sembari tersenyum tipis.

"A-aku tidak sedang membuat cake, Camila. Aku hanya sedang memotong buah apel lalu memblander nya menjadi jus apel. Lagipula, kalau aku membuat cake, aku takkan menambahkan stoberi nya," jawab Lucas yang membuat Camila sedih. Disaat itu, tiba-tiba saja muncul sebuah cahaya di antara mereka berdua.

Lalu tak lama setelah nya, Camila mencakar Lucas dari dada kiri hingga perut bagian kanan Lucas yang membuat Lucas langsung terjatuh.

"Camila, kenapa kau mencakar ku?!" tegas Lucas.