webnovel

Cahaya hitam

"Ah tidak! tidak! Aku tidak mengidolakan nya, hanya saja pernah mendengar selentingan artikel yang membahas keluarga itu." Singkat Lucas seraya mengalihkan pandangan nya. Mendengar hal itu, Leo terdiam lalu tak lama ia memegangi rambut Lucas yang membuat sang bawahan terheran.

"Kenapa kau menyentuh rambutku?" tanya Lucas yang merasa tak nyaman akan sikap atasannya tersebut.

"Tidak apa-apa. Hanya saja, kamu terlihat lucu dengan rambut yang berwarna hitam putih begitu. Apakah kau sengaja mengecat nya ataukah memang bawaan dari lahir?" Leo nampak penasaran dengan asal usul rambut milik Lucas yang benar-benar berbeda dari rambut manusia umumnya.

"Ini sudah sejak lahir. Mana mungkin orang seperti ku mengecat rambut? Kau tahu sendirilah, keluar saja tidak pernah kecuali ke Medan perang," Ketus nya yang setelahnya menutup pintu kamar berserta menguncinya.

Leo diam membatu melihat apa yang telah dilakukan oleh Lucas. Tak biasa nya sang bawahan nampak bete seperti ini padanya. Padahal ia tak melakukan kesalahan apapun, bukan?

"Tumben marah, lagi datang bulan mungkin? Eh tapi dia cowok, dahlah," Gumam nya yang kemudian melangkah pergi.

Di dalam kamar Lucas..

Lucas kini melepas cincin di jari nya. Ia meletakkan cincin tersebut di atas buku kuno tebal yang nampak lusuh.

"Hmm gak ada efek apapun, padahal sudah ku letakkan diatas buku ini. Hmm sudahlah, sebaiknya aku beristirahat daripada memikirkan apa yang tidak harusnya dipikirkan." Ucapnya sembari melangkah ke ranjang. Ia merebahkan tubuh nya di atas ranjang, menatapi langit-langit kamar nya sejenak sebelum benar-benar tertidur.

Disaat-saat termenung, ingatan terhadap masa lalu nya yang kelam kembali muncul di benaknya. Pikirannya selalu dihantui dengan peristiwa yang menimpa keluarganya tersebut.

"Hmm padahal keluarga ku adalah pembasmi ras iblis terkuat, tapi mengapa ketika malam pembantaian terjadi, tidak ada satupun yang dapat melawan musuh? Aku masih memikirkan tentang hal ini hingga detik ini," Batin nya.

***

Di sisi lainnya....

Camila tengah berada di dapur, membuat cake kesukaan Lucas. Sambil sesekali menyanyikan lagu kesukaan yang sering didengar akhir-akhir ini. Ketika tengah asyik mengaduk adonan dan karaoke, tiba-tiba....

"Duarr.... Ngapain Lo sendirian di dapur?" Evan muncul dari belakang, mengejutkannya dari belakang yang membuat perasaan Camila berubah menjadi kesal. Ia pun memukul kepala Evan dengan gulungan cake yang ada di dekat nya. Membuat kepala Evan benjol, akibat pukulan kencang dari Camila.

"Kurang ajar! Kenapa kau memukul kepala ku begitu? Kau pikir ini tidak sakit apa?! Huhu jahat." Ketus nya namun Camila tak acuh, mengingat apa yang dilakukan Evan lebih dulu.

"Salah sendiri kau mengagetkan ku. Untung saja tidak terjadi apapun dengan adonan cake ku yang berharga ini " Ketusnya balik yang membuat Evan memutuskan untuk diam dibandingkan berdebat dengan seorang wanita. Tak lama setelah nya, Evan duduk di kursi yang tersedia di sana, menatapi Camila yang asyik mengaduk adonan cake.

"Aku gak sekalian dibikinin?" Tanya Evan yang membuat Camila sekilas melirik.

"Kau mau dibikinin cake juga?" tanya balik Camila yang membuat Evan tercengang mendengar tawaran nya tersebut. Tak salah dengar, kan?

"Kalau iya, apakah kamu mau membuatkan nya?" Tanyanya balik dengan polos. Camila tersenyum tipis sembari menganggukkan kepala nya. Melihatnya, lantas membuat Evan begitu senang hingga kegirangan.

"Tentu saja aku mau membuatkan nya tetapi, kau harus membayarnya!" Tegas Camilla yang membuat Evan mematung mendengar nya.

"A-apa? Aku harus membayarnya? Huaaaa kau sangat jahat, Camila! Padahal kan aku ini sahabat dekat mu, sahabat dekat Lucas juga. Masa kau tak mau membuatkan nya secara gratis untukku? Nanti aku ngadu ke Lucas lho." Kata Evan dengan nada manja yang membuat Camila menatap nya dengan tatapan jengkel.

"Hmm ku kira suhu ternyata Cepu!" Ketus Camila yang kemudian membalikkan tubuh nya dan memutuskan untuk tidak menggubris Evan yang sama sekali tak penting untuk nya.

Evan merasa sedih melihat Camila yang sama sekali tidak menanggapi nya.

"Yahhh kau marah, padahal kan tadi aku hanya bercanda hiks." Gumam Evan tetapi tetap saja Camila tak menanggapi setiap perkataan nya.

***

Di kamar Lucas....

Lucas tengah tertidur begitu nyenyak di atas ranjang nya yang empuk dan lembut. Namun seperti nya ia mendapatkan mimpi buruk, terlihat dari raut wajah nya yang nampak cemas juga ketakutan.

~Di dalam alam bawah sadar ~

Tampak Lucas yang berada di sebuah dimensi, di kelilingi oleh kabut tebal dan suasana nya yang cukup gelap. Lalu tak lama setelah nya, dari kejauhan nampak sebuah cahaya hitam yang terbang dengan kliat menuju kearah nya.

Cahaya tersebut hampir saja masuk ke dalam tubuh Lucas, namun untungnya ia dapat menghindari nya. Dia menatap kearah cahaya hitam yang berubah seperti menjadi rupa monster yang terkesan jelek dan menyeramkan.

"Hahahaha setelah sekian lama, akhirnya usaha ku tidak sia-sia! Aku berhasil menyatu dengan mu, Lucas Scarlett," Ucap cahaya hitam tersebut yang tentu nya membuat Lucas terheran mendengar nya.

Lucas mengangkat tangan nya lalu muncullah pedang warisan Scarlett. Ia bersiap di posisi nya untuk menghadapi cahaya hitam aneh tersebut.

"Katakan yang sebenarnya! Kau ini siapa?! Kenapa kau mengenali ku?" Tanya Lucas dengan tegas. Cahaya hitam itu tersenyum tipis, setelah nya ia mendekatkan cahaya nya pada wajah pada pemuda di hadapannya yang membuat Lucas mundur beberapa langkah.

"Aku ini adalah raja pemimpin ras iblis! Raja pertama sekaligus yang terkuat di ras iblis. Maka dari itu, kau adalah salah satu orang yang terpilih! Kemampuan mu hampir sebelas dua belas denganku, membuatku memutuskan untuk menyatukan diri dengan jiwa mu yang murni. Ya kebetulan juga, keluarga Scarlett itu sebenernya ada golongan darah dari ras iblis keturunan ku. Jadi orang-orang keturunan Scarlett atau raja iblis pertama, sangatlah kuat." jelas cahaya hitam yang membuat Lucas membelakkan kedua matanya lebar-lebar.

Apa dia tak salah dengar? Keluarganya, keluarga Scarlett merupakan keluarga dari keturunan raja iblis pertama?! Raja iblis pertama lagi! Lantas, mengapa ras iblis membunuh keluarganya jika begitu?

"Apa kau bilang? Keluarga Scarlett masih ada keturunan darah ras iblis? Tetapi mengapa saat sepuluh tahun yang lalu ras iblis malah menyerang keluarga Scarlett hingga tak tersisa?" Tanya Lucas.

"Tentu saja karena Scarlett satu-satunya keturunan ras iblis yang membelot dari takdir dan malah memutuskan untuk bergabung dengan ras manusia. Tak hanya itu saja, karena keluarga Scarlett merupakan pemilik kekuatan dan kemampuan yang amat kuat, membuat semua ras iblis lainnya merasa iri, berusaha mungkin untuk mengalahkan nya serta merebut kekuatan dan peninggalan lainnya yang berharga." Jelas cahaya hitam.

"Kalau begitu, mengapa saat malam pembantaian terjadi, keluarga ku dengan mudah mati terbunuh?" Tanya Lucas yang begitu penasaran namun tentu saja hal itu membuat si cahaya hitam jengkel.

"Kau terus menanyakan hal itu, menyebalkan! Jadi bagaimana? Apakah kau setuju dengan pendapat ku? Apakah kau mau jiwamu menyatu dengan ku supaya kau benar-benar jadi orang terkuat yang tidak dapat dikalahkan! Bahkan kau bisa hidup abadi," Tawar cahaya hitam itu yang membuat Lucas bimbang.

"Apakah itu benar? Tetapi kau kan ras iblis! Rata-rata ras iblis itu jahat, mereka pintar sekali bicara, memanipulasi targetnya. Maka dari itu banyak manusia yang tergoda dan akhirnya dimanfaatkan oleh mereka para bajingan." Ujar Lucas yang membuat cahaya hitam tersebut semakin jengkel pada nya.

"Heh, jangan menyamakan aku dengan ras iblis rendahan itu! Aku kan yang terkuat dan terbaik. Hanya dengan sekali jentikan jari saja, aku dapat mengalahkan lawan ku dengan mudah," Cahaya hitam tersebut menyombongkan kemampuannya.