webnovel

The Power of Laura

Laura,seorang pemburu 'laki-laki' cantik,tampan nan seksi,tak sengaja mengalami kecelakaan ketika mengikuti acara penjelajahan di hutan yang katanya begitu tersembunyi dan sulit dijelajahi.Ia terluka.Namun daripada kesakitan dan takut,ia malah kesal sendiri.Ya karena dia sendirian dan nampak nya teman-teman nya tak menyadari hilang nya dia. Hingga ia bertemu dengan seorang pemuda super tampan yang nampak nya tersesat dan juga terluka di hutan itu.Saat pertama kali ia melihatnya,Laura benar-benar terpesona.Bagaimanapun,sebagai seorang 'pemburu',untuk pertama kalinya ia melihat yang semenakjubkan ini.

SakuraBlossom667 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
36 Chs

24. Konflik

"Apa maksudnya ini,Jonathan?"

Gadis itu mengertakkan giginya marah melihat pemadangan di depan matanya.

"Bukankah kau meragu? itu adalah mate sejati dari laki-laki yang kau percaya cinta abadimu" jawab pemuda berkulit pucat dan tampan itu dingin.Matanya terfokus kearah Maria yang nampak siap menyerang kapan saja.

Maria mengepalkan tangan nya erat.Membuat cabang pohon yang digenggam nya hancur menjadi bubuk.Saking marah nya dia.Namun walau begitu,entah mengapa ia mampu menutupi ekspresinya,ya walau dia tak bisa menutupi nya di hadapan Jonathan.

Iris hitam nya berubah.Memerah menyala,nampak haus darah dan menyeramkan.Dilihatnya Felix yang nampak terdiam ketika seorang gadis muncul dan memeluknya.

Rasanya menyakitkan...

Maria walaupun berusaha tenang,ia takut.Apa benar hubungan nya dan Felix itu kutukan? dan inilah takdir yang seharusnya menimpa Felix.Jadi...apakah Moon Goddes sengaja mempermainkan perasaan nya dan Felix? Sebenci itukah Moon Goddes padanya?

"Maria..."

Plakk

"Jangan sentuh aku" jawab nya dingin.Ia segera melompat turun dari cabang pohon yang tinggi itu,tepat di depan dua pasangan yang masih menempel itu.

"Maria?!"

Maria hanya tersenyum dingin.Ia tanpa banyak bicara memilih berbalik dengan anggun dan bergegas.Gaun merah nya yang menggoda dan menawan berkibar indah saat ia melintas pergi.

Bagus sekali,apa mungkin saking terbuai dengan mate sejatinya,Felix sampai tak menyadari keberadaan nya? Maria tidak pernah berpikir senegatif ini pada Felix.Tapi akhir-akhir ini,dia seolah menghindarinya.

Bahkan Maria yang selalu menunggu sepanjang hari dan malam di tempat biasa mereka bertemu.Namun apa? Felix tak pernah muncul.Walau pun sekali muncul,ia langsung pergi dan mengatakan ada urusan.

Maria bisa mengerti jika itu hanya terjadi satu,dua atau tiga kali.Tapi Felix keterlaluan! Mereka seolah miss komunikasi! kenapa dia tak memberitahu saja alasan yang sebenarnya? apa karena ini?

Srattt

"Tunggu,Maria"

Felix menghadang jalan nya.Membuat Maria terkejut sekaligus kesal.Namun ekspresinya tetap dingin.

"Apa? Mau memberiku penjelasan?" tanya Maria tenang.Felix menghela napas."Dia bukan mate ku.Mate ku tetap kamu" jawab nya jelas.Ekspresinya nampak ia menahan sakit yang amat sangat.Apalagi begitu melihat bagaimana dingin nya Maria sekarang.

"Lalu?" tanya Maria tetap tenang.Walaupun dalam hati ia merasa lega,ada juga sedikit kegelisahan."Mereka selalu menyodorkan para makhluk menjijikkan itu.Kau tahu kan mereka menentang kita? Aku takut mereka akan semakin ganas dan mengambil langkah padamu" jelas nya.

Walaupun dia seorang Alpha,ia berpotensi diturunkan dari gelarnya.Felix tidak masalah sama sekali.Ia malah senang,karena dengan begitu ia bisa bebas.Namun anggota pack tak menginginkan itu.Karena diantara semua,pack mereka yang dipimpin Felix lah,yang paling kuat karena keturunan langsung leluhur sebelumnya.

Dan mereka akan menggunakan segala macam metode untuk membuatnya menjauh dari Maria.Seperti sekarang ini.

"Oh jadi begitu ya" tawa Maria.Ia kemudian berbalik dan mengambil langkah menuju gadis yang gemetar ketakutan melihat bagaimana menyeramkan nya Maria saat ini.Tentu saja,dia saat ini memasuki mode vampir nya.Yang mana itu sangat menawan namun juga menyeramkan.

Sratttt

"Ugh!!!"

Maria mencekik dan mengangkat leher gadis itu tinggi-tinggi hingga tak bisa berpijak di tanah.

"Ah,jadi kamu suruhan para anggota pack sialan itu?" tanya nya dengan suara dingin.Gadis itu terus meronta,meminta tolong untuk dilepaskan.Matanya yang indah memandang Felix memohon bantuan.Namun Felix nampak acuh dan bahkan dengan santai memilih memeluk pinggang ramping Maria dan menatapnya dingin.

Sudah,tidak ada harapan.

Dia seharusnya tahu,tidak akan mudah untuk membuat Felix menjadikan nya mate.Apalagi dengan vampir bangsawan kuat ini di sisinya.Tak akan mudah.

Crkkk

Crassss

Dengan sekali remasan,leher itu patah dan Maria dengan mudah memutus kepala dari badan nya itu.Ia lempar kepala itu ke sembarang arah dan mengibaskan noda darah itu.Walau dia kehausan dan tergoda,tapi ia jijik jika harus menjilatinya.Jadi....ia pun berbalik,menatap tajam Felix.

"Mulai sekarang,aku yang akan menyingkirkan setiap gadis yang disodorkan padamu.Aku tidak takut.Kamu tak perlu khawatir dan tetaplah tenang.Aku tidak akan melibatkan mu.Karena mereka berani menyinggungku,aku tidak akan segan walau itu anggota pack mu" kata nya tajam.

Melihat bagaimana protektif nya Maria padanya membuat Felix merasa bersalah.Kenapa selalu saja Maria yang memperjuangkan semuanya? ia juga ingin.Namun selalu Maria yang melakukan nya...

Cuppp

Ia mencium bibir merah merona vampir cantik itu sebagai jawaban.Membuat Maria akhirnya melunak dan rileks.Ia pun membalas ciuman Felix dengan senang hati.

Mereka tidak menyadari,bahwa masih ada seseorang disana.

Tentu saja,Jonathan Reagan....

Dia menyaksikan dari awal sampai akhir.Membunuh dirinya sendiri dengan melihat pemandangan itu.Ekspresinya tetap dingin.Kemudian setelah kedua orang itu pergi,ia turun dan melesat pergi dari sana.

🌹🌹

Laura terbangun di tengah malam.

Ia merasa bahwa mimpi itu membawa nya semakin jauh.Seolah benar-benar ada sesuatu menyangkut dirinya dan dua pemuda itu.Ia mengambil air minum yang selalu ditaruh di samping nakas dan meminum nya perlahan.

Selesai minum,ia mengambil ponsel nya dan seperti biasa,mengetikkan tentang mimpi nya malam ini.Menghela napas,ia mengambil selimut dan melilitkan nya di tubuh ramping nya.Kemudian ia bergegas turun dari ranjang nya,memakai sandal hangat dan keluar balkon.

Matanya menatap langit malam yang saat itu sedang berbintang dan bahkan ada bulan sabit disana.Bibirnya menunjukkan senyum kecil.Namun pandangan nya agak kosong.

"Aku tidak mengerti.Tapi kenapa aku merasa seolah akulah yang mengalami hal-hal yang Maria alami? Ada apa sebenarnya?" gumam nya.Ia mengeratkan lilitan selimut nya.Angin malam berhembus,menerbangkan helaian indah nya.

Swoshhh

"Grrrrr"

Laura sangat terkejut!

Ia berbalik untuk melihat,namun ternyata tidak ada apa-apa.Ia yakin,ia merasakan ada yang melintas dan suara geraman!.Ia menoleh kesana-kemari,mencarinya.Namun nihil.

Jadi,dia pun menyerah dan memilih kembali ke posisi awalnya.

Mimpi sudah menuju konflik.Ia tinggal menunggu kisah akhir mereka berdua.Dan dari mimpi itu,ia akan tahu apa itu memang berkaitan dengan masa sekarang,ya walaupun rasanya mustahil.

Atau itu memang sebuah mimpi belaka?

Laura terus mimikirkan itu sampai rasanya kepala dia akan meledak dan pusing.Ah,disaat ini ia membutuhkan malaikat nya.Karena dengan begitu,setidaknya ia akan merasa rileks.

"Ah,malaikatku..." gumam nya memandangi langit malam.Ia tersenyum.Seolah membayangkan wajah tampan itu di langit malam itu,tersenyum padanya.

"Kyaaah malaikatku imut sekali! Kuharap aku bisa menerkam nyaaa!!!"

Well,jiwa cabul nya tidak hilang.Karena saat awal berpacaran,ia terkesan patuh dan tidak banyak berulah.Namun...nampaknya jiwa cabul itu belum hilang.

Laura berseru dan segera kembali masuk ke kamar nya.Tidak menyadari dua cahaya indah menyorot padanya.

"Grrrrr"

Setelah melihat dan memastikan Laura masuk,bayangan itu pun melesat pergi menjauh darisana.

Waduuuh udah ada konflik di mimpi nyaaa

Semoga itu jadi petunjuk buat Laura,ehehehe

Well,gimana sama chapter ini??

Semoga kalian sukaaa

Thank You

SakuraBlossom667creators' thoughts